Gaeul dan Rio menikmati gelato yang di bawakan oleh sang paman, Yuri dan Irene menikmati tiramisu nya.
"Harabeoji mau mencoba gelato Gaeul tidak?"
"Memang boleh?"
"Tentu"
"Baikalah, harabeoji juga belum pernah makan gelato" jawab Yuri.
"Aakk. . ."
Nyam
Yuri menerima suapan gelato dari Gaeul.
"Enak ya?" Gumam Yuri merasakan lelehan sejenis es krim rasa coklat dengan tekstur sedikit kasar.
"Kapan-kapan Gaeul ajak harabeoji makan gelato lagi"
"Wah, harabeoji tak sabar ingin menikmati rasa yang lain juga"
Sementara itu, di seberang Yuri dan Gaeul, Rio juga tengah nenikmati gelato, dan Irene menikmati tiramisu nya
"Kenapa kamu tak menahan hyung pulang?" Tanya Rio
"Untuk apa? Biarkan saja dia pulang, aku juga tak mengundang nya kemari" Rio menahan senyum, merasa bahwa Irene mengundang nya.
"Aku juga pulang kalau begitu"
"Jangan"
"Kenapa?" Irene terdiam tak bisa menjawab pertanyaan Rio, tak mungkin ia menjawab jujur, tentu ia malu untuk mengaku jika ia masih rindu.
"Tunggu saja sampai Gaeul bosan disini" alasan Irene
"Mau bertukar?" Tanya Rio, karena ia tahu Irene sangat menyukai gelato juga, mereka pun bertukaran, kini Rio memakan tiramisu milik Irene dan gadis itu memakan gelato milik Rio, sementara Yuri dan Gaeul saling berbisik sambil menatap pasangan yang sedang bertukar makanan itu.
"Hais, mereka masih malu-malu rupanya" Gaeul menepuk kening nya sendiri, Yuri terkekeh.
"Memang Gaeul tahu?"
"Semua sudah jelas harabeoji"
"Apa nya?" Bingung Yuri.
"Mereka berdua memakai foto profil yang sama di kontak masing-masing"
"Foto yang seperti apa?"
"Foto mereka yang ternyata pernah pergi ke taman bunga matahari berdua" Yuri terbelalak dengan penuturan Gaeul.
"Berarti. . . " batin nya.
"Kenapa Suho oppa sangat takut pada Sean oppa?" Tanya Irene, mereka tak sadar jika Gaeul dan Yuri tengah memperhatikan mereka berdua.
"Suho hyung pernah melecehkan Jennie noona, dan hyung melihat nya sendiri"
"Tapi kenapa dia baru terkejut sekarang?"
"Karena saat mejadian waktu itu, dia tidak tahu jika aku disana"
"Kenapa kamu baru bercerita sekarang?"
"Kamu sendiri kenapa baru sekarang bertanya?" Balas Rio.
"Ish, menyebalkan" kesal Irene berusaha mencubit pinggang Rio, Gaeul dan Yuri terbengong menatap keduanya yang asyik bercanda.
Krriiinggg. . .
Candaan mereka baru terhenti saat ponsel Rio berdering.
"Hallo"
"Rio, dimana?"
"Di rumah Yuri appa, noona, ada apa?"
"Jangan pulang malam-malam ne, besok Gaeul harus ke sekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love Can
FanfictionRio, pria miskin yatim piatu yang jatuh cinta pada putri pemilik kedai makan sederhana di sebuah pasar