56. Rencana Pernikahan

1.5K 216 9
                                    

Rio mengantar Irene pulang, ia ikut turun untuk berpamitan pada Yuri yang masih menonton tv.

Ceklek

"Kalian sudah pulang?" Kaget Yuri.

"Appa belum tidur?" Irene malah balik bertanya.

"Appa belum mengantuk" jawab nya tak jujur, karena sebenar nya Yuri menunggu sang putri, sebab baru pertama kali nya ia di tinggal Irene berkencan, bukan tak percaya pada Rio, ia ikut senang sampai kantuk nya hilang.

"Rio mana?"

"Disini appa" sang calon menantu muncul dari balik pintu.

"Kenapa baru jam segini sudah pulang?" Tanya Yuri.

"Besok masih ada waktu appa, bukan kah kedai tutup"

"Ah iya, appa mau memacing besok"

"Tidak boleh" potong Irene, Rio dan Yuri langsung menatap nya.

"Kenapa Irene-ahh?" Sendu Yuri

"Appa sudah dua minggu berturut-turut memancing, sesekali istirahat lah di rumah appa" jelas sang putri kenapa ia melarang sang ayah.

"Iya appa, besok Rio temani appa di rumah" Rio ikut berusaha membujuk Yuri.

"Baiklah" akhir nya Yuri menyerah, sejam menemani menonton tv, Rio pun pamit.

"Hati-hati, pelan saja mengemudi nya" pesan Yuri pada Rio.

"Ne appa" Rio pun keluar, Irene mengantar nya sampai teras.

"Sampai jumpa besok" pamit Rio.

Cup

Ia mencuri kecupan di bibir sang kekasih tanpa aba-aba, karena jika Irene tahu, ia pasti akan menahan ciuman nya dan Rio takut jika Yuri sampai memergoki mereka.

Setiba di rumah, Sean dan Jennie juga sedang menonton tv berdua karena Gaeul sudah dikamar nya.

"Hyung, noona"

"Hey, bukan kah ini masih sore, kenapa sudah pulang?" Sambut Sean heran.

"Iya hyung, Rio tak tega appa di rumah sendirian terlalu lama, dan juga besok masih ada waktu karena kedai tutup" jawab Rio, ia lalu duduk di sofa menyusul noona dan hyung nya itu.

"Rio ingin bicara hyung" ucap nya, Sean dan Jennie yang tadi saling bersandaran pun menegakan tubuh nya, Jennie langsung mematikan tv nya, karena seperti nya Rio dalam mode serius.

"Bicara apa?" Sean penasaran.

"Rio ingin menikahi Irene noona secepat nya hyung" mendengar jawaban nya, Sean dan sang istri pun bertatapan kaget.

"Apa tidak buru-buru? Kalian baru saja berkencan"

"Tidak hyung, Rio mencintai noona, begitu juga sebalik nya, lalu apa lagi? Noona juga bersedia untuk segera Rio nikahi"

"Baiklah, kita temui appa secepat nya, untuk melamar Irene" jawab Sean.

Dua Minggu kemudian, Rio mengunjungi rumah Yuri ia datang sambil menggandeng tangan kiri Gaeul yang tampil cantik malam itu, di ikuti Sean dan Jennie yang juga nampak berpakaian resmi.

Ceklek

Irene lah yang membuka kan pintu untuk tamu nya malam itu, baik Rio mau pun Sean tak memberi kabar lebih dulu, jadi ini membuat sang tuan rumah cukup terkejut.

"Oppa, unnie" Irene tak percaya karena baru kali ini mereka berkunjung, kecuali Gaeul dan Rio.

"Masuklah, appa di dalam" Irene pun membuka pintu lebar-lebar, Rio langsung ke dapur bersama Gaeul untuk menyiapkan makanan ringan yang mereka bawa dari rumah karena tahu Yuri pasti tak sempat menyiapkan apa-apa, di susul Irene, ia ikut membantu.

"Tumben unnie dan oppa ikut?" Tanya pada Rio.

"Iya, untuk bertemu dengan calon besan" jawab Rio, Irene menahan senyum malu.

"Aku ganti baju dulu kalau begitu"

Di ruang tamu, Yuri baru muncul.

"Astaga, Sean, Jennie" kaget nya.

"Yaa appa, akhir nya kami bisa mengunjungi appa" Sean Jennie pun berdiri menyalami sang empunya rumah.

"Rio dan Gaeul tidak ikut?" Tanya Yuri.

"Mereka sedang mengacak-acak dapur appa" kekeh Sean.

"Maaf appa, jika mereka kurang sopan" imbuh Jennie sungkan

"Oh tidak tidak, appa justru senang, berarti mereka nyaman disini dan menganggap seperti rumah sendiri, jangan sungkan, kalian juga pernah meminta itu pada appa bukan" balas Yuri, Rio kemudian datang membawa beberapa makanan seperti cake dan lain-lain, di bantu Gaeul, Irene sendiri membawakan minuman nya.

"Tunggu sebentar ne" Yuri kembali memasuki kamar nya, untuk berganti baju resmi guna menghormati tamu nya, ia lalu kembali duduk di hadapan Sean dan Jennie, bersama Irene, sedangkan Gaeul duduk dengan Rio.

"Begini appa, kedatangan Sean dan keluarga, ingin melamar Irene untuk Rio" ujar Sean mengutarakan maksud dan tujuan nya mendatangi rumah Yuri.

"Kalian pasti sudah tahu jawab nya bukan, mana mungkin appa menolak" jawab Yuri, Irene dan Rio saling melirik sambil berbagi senyum antara senang, bahagia, tapi juga malu.

"Jika mereka menghendaki untuk secepat nya menikah, appa juga setuju?"

"Kalau itu appa serahkan pada putri ku, biar dia yang menjawab nya"

"Bagaimana Irene-ahh, kamu bersedia tidak?" Tanya Sean, Irene langsung menunduk sambil memainkan jari-jari nya karena salah tingkah.

"Bersedia oppa" jawab nya lirih karena saking malu nya, dalam hati Rio rasanya ingin berteriak senang, karena sudah mengantongi restu dari Yuri.

"Soal pernikahan nya bagaimana?" Tanya Yuri, ia sebenar nya malu untuk bertanya, tapi jika semua serba mendadak seperti ini, tentu ia tak siap.

"Appa tenang saja, biar kami yang mengurus nya, appa tinggal katakan pada kami, siapa saja tamu yang akan appa undang"

"Appa sebenar nya malu Sean" lirih Yuri.

"Kita keluarga appa, tidak perlu malu, keluarga akan saling menjaga satu sama lain, appa tenang saja" balas Sean.

Rencana pernikahan Rio dan Irene akan di gelar sebulan lagi, Yuri tetap berjualan di kedai seperti biasa nya, karena semua urusan selesai di tangan Sean, hanya Irene yang sedang pergi mencari cincin pernikahan dengan Rio, ia nampak sedang memilih dan mencari yang bagus serta cocok untuk nya, Rio terus menatap memuja ke arah calon istri nya itu.

Rencana pernikahan Rio dan Irene akan di gelar sebulan lagi, Yuri tetap berjualan di kedai seperti biasa nya, karena semua urusan selesai di tangan Sean, hanya Irene yang sedang pergi mencari cincin pernikahan dengan Rio, ia nampak sedang memilih ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia adalah wanita tercantik di dunia setelah ibu" batin Rio memuji kecantikan Irene yang tiada dua nya, ia tentu bangga bisa memiliki nya, laki-laki baik pasti akan berjodoh dengan wanita yang baik juga.

#TBC

Satu chap lagi tamat

Only Love CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang