Di tengah rasa kecewa nya, Rio masih berpikir positif, ia tak sakit hati dengan keputusan Yuri dan Irene yang memilih pulang lebih dulu tanpa menunggu nya.
"Baiklah, Aku harus ke sana untuk memastikan tuan dan noona tiba dengan selamat" gumam Rio, ia tak tahu jika Suho lah yang mengantar Yuri pulang, ia pun segera berjalan keluar dari lobby rumah sakit.
"RIO!, tunggu" Sang pemilik nama terkejut mendengar suara seseorang memanggil nya, ia pun menoleh, dia lah Irene, gadis itu baru saja dari toilet, ia memang tak ikut pulang bersama sang ayah atas ide Yuri yang tak ingin mengecewakan Suho mau pun Rio, jadi ia meminta sang putri untuk menunggu kedatangan Rio di rumah sakit, itu lah kenapa Suho kesal, karena ia ingin mendekati Irene, tapi malah harus pulang bersama Yuri.
"Noona" Rio tersenyum kaget.
"Tuan mana?" Tanya nya, gadis itu membalas senyuman Rio dan menghampiri nya
"Appa sudah pulang lebih dulu, dan aku di sini untuk menunggu mu" jujur Irene.
"Baiklah, ayo Rio antar noona pulang kalau begitu" ajak nya, dua anak manusia berlainan jenis itu pun berjalan bersama menuju halte bus yang ada di seberang rumah sakit, Irene tak bisa berhenti melirik kagum dan takjub pada pria yang lebih muda dari nya itu.
Sementara Rio terus menatap ke arah dimana bus akan muncul.
"Mari noona" Irene langsung gelagaban kaget, karena pria yang sedang dilamunkan nya tiba-tiba menoleh, Rio mempersilakan Irene masuk bus lebih dulu, ia meminta gadis itu duduk karena hanya satu bangku yang tersisa, dan Rio berdiri disamping Irene.
Deg
Baru sepuluh menit bus berjalan, Irene sudah tertidur dan menyandarkan kepalanya tepat diperut Rio yang berdiri disamping nya, pemuda itu awal nya terkejut, tapi menyadari jika Irene memang kelelahan ia pun tak masalah, ia harus menahan rasa geli yang menyerang sampai ke tengkuk nya, wajar karena Rio belum pernah bersentuhan dengan lawan jenis kecuali Jennie, Gaeul atau Jisoo yang adalah keluarga sendiri.
"Noona, kita sudah sampai" Rio menepuk lengan Irene dengan hati-hati.
"Hm?" Kaget Irene yang langsung terjaga, ia spontan menarik kepala nya dari perut Rio, dan mendongak menatap pemuda itu yang malah tersenyum manis pada nya.
"M-maaf aku ketiduran" gugup nya dan langsung membuang tatapan nya dari Rio.
"Tidak apa-apa, noona pasti kelelahan, ayo kita turun" balas Rio, mereka berdua pun turun dari bus.
"Kalian pasti belum makan kan? Kita beli makan siang dulu ya?" Irene mengangguk, karena memang dia dan sang ayah belum makan siang, Rio pun membawa Irene ke sebuah restauran, sambil menunggu pesanan siap, Rio juga membelikan satu cup coklat panas agar Irene lebih segar karena ia baru bangun tidur.
"Noona minum dulu ne" ia meletakan cup minuman itu dihadapan Irene.
"Gumawo" gadis itu meminum nya dengan malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love Can
FanficRio, pria miskin yatim piatu yang jatuh cinta pada putri pemilik kedai makan sederhana di sebuah pasar