Rio mengantar pulang Irene setelah seharian berbelanja untuk kebutuhan pernikahan mereka, seperti membeli cincin dan mencoba baju pengantin, Yuri sudah di rumah, dan Rio pun langsung masuk bersama Irene.
"Appa sudah makan?" Tanya Irene.
"Belum"
"Ayo kita makan bersama appa" ajak nya, rio meletakan belanjaan mereka, lalu menyusul ke dapur membantu Irene menyiapkan makanan yang mereka beli tadi, untuk makan malam bersama.
"Besok appa Rio jemput ne"
"Kemana?"
"Mencoba jas yang akan appa kenakan di hari pernikahan kami nanti" jawab Rio.
"Tapi. . ."
"Appa jangan khawatir, ada Rio dan hyung juga nanti" Rio berusaha meyakinkan Yuri.
"Baiklah"
"Boleh Rio meminta sesuatu dari appa?"
"Tentu, apa pun itu jika appa mampu, appa akan memberikan nya" yakin Yuri.
"Rio minta, appa berhenti berjualan di kedai setelah kami menikah nanti" pinta Rio, Yuri terdiam, ia tak mampu menjawab, karena kedai itu ia rintis bersama sang istri dulu, dari kedai itu juga lah ia mampu membesarkan dan menyekolahkan Irene meski tak sampai bangku kuliah, bibir Yuri bergetar menahan tangis.
"Rio tidak ada maksud apa-apa selain demi appa, sudah waktu nya bagi appa untuk beristirahat dan bersantai di rumah, menemani dan membantu mengasuh cucu-cucu appa nanti" jelas Rio.
"Cucu?" gumam Yuri
"Iya, cucu, appa pasti ingin punya cucu kan?" Balas Rio, jatuh sudah air mata Yuri mendengar kata cucu, ia awal nya khawatir karena di usia Irene yang sudah di kepala tiga, ia tak kunjung memiliki pasangan, tapi kini, kehadiran Rio memberi nya sedikit harapan jika darah Kwon tak akan berhenti pada sang putri saja.
"Ya ya, appa akan mengabulkan permintaan mu" jawab Yuri, Irene langsung menghambur ke pelukan sang ayah, dan menyeka air mata nya.
Dan keesokan hari nya, Rio menjemput Yuri di kedai untuk ia bawa ke butik jas bersama Sean, sang hyung sudah di sana dengan di antar Sungjae.
Rio berjalan beriringan dengan Yuri menuju ke sebuah butik mewah ternama, pria paruh baya itu nampak terbengong kagum.
"Appa" sambut Sean.
"Sean" Yuri tersenyum canggung menatap setiap sudut butik yang ia masuki.
"Mari kita coba appa" ajak Sean, ia dan Rio membantu memilihkan satu stel jas lengkap sengan sepatu, celana, dasi dan lain-lain, Sean memakaikan salah satu jas yang sekira nya cocok untuk Yuri, ayah kandung Irene itu terkekeh malu di depan cermin menatap pantulan tubuh nya sendiri.
"Appa suka tidak?" Tanya Sean
"Suka, apa pun pilihan kalian appa pasti suka" jawab Yuri tersenyum senang mematut diri di depan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love Can
Fiksi PenggemarRio, pria miskin yatim piatu yang jatuh cinta pada putri pemilik kedai makan sederhana di sebuah pasar