12. Jalan Menuju Kesuksesan

1.5K 235 35
                                    

Hubungan Jennie dan Sean pun jadi merenggang, karena mereka hidup terpisah sekarang, dan Sean tak lagi bekerja di perusahaan Jennie, ia mengundurkan diri, dan Jennie pun jadi tak semangat bekerja.

"Minta maaflah pada Sean, Jenn, dia pasti akan memaafkan mu" bujuk Jisoo.

"Aku malu unnie" lirih Jennie

"Buang rasa malu mu, pikirkan perusahaan Kim, kita tidak punya negosiator handal selain Sean"

"Apa kamu rela perusahaan yang di bangun susah payah oleh mendiang kakek mu, hancur begitu saja?"

"Jika kamu malas bertemu Rio di rumah Sean, tenang saja, anak itu sudah pergi, dia hilang entah kemana, kamu puaskan? Bukan hanya perusahaan mu sekarang yang hancur, tapi hubungan mu dengan Sean, dan kebahagiaan kalian, Rio, karena semenjak ia datang, ku perhatikan kamu jadi lebih bersemangat, hubungan mu dengan Sean juga semakin mesra, tapi kini, semua tinggal cerita" kesal Jisoo atas kekerasan kepala Jennie.

Di tempat lain

Rio keluar dari lobby perusahaan Kang, yang enggan menemui nya, tapi ia tak menyerah, dan benar saja, orang yang di cari nya muncul dari dalam, hendak keluar untuk makan siang, dia lah Kang Daniel, pria yang tadi pagi ia lihat merobek kertas ditaman tempat Rio tidur.

"Tuan Kang" Rio berusaha menghampiri pria yang di cari nya itu, yang dipanggil pun menoleh.

Daniel mengerutkan kening nya, menatap aneh Rio dari atas ke bawah dan sebalik nya, "ya?" Jawab nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel mengerutkan kening nya, menatap aneh Rio dari atas ke bawah dan sebalik nya, "ya?" Jawab nya

"Saya Limario, orang yang mencari anda, bisa kita bicara sebentar?" Pinta Rio.

"Soal apa?" Tanya Daniel remeh, melihat dari cara Rio berpakaian.

"Ini" Rio menunjukan proposal milik Daniel yang sudah di robek nya tadi pagi, sang pemilik pun terkejut, ia berusaha merebut nya dari tangan Rio.

"Saya berhasil mendapatkan tender nya" ujar Rio menghindarkan kertas nya dari tangan Daniel.

"Jangan berbohong" Daniel tentu saja tak langsung percaya.

"Mereka ingin kita datang membawa surat perjanjian kerja sama ke sana besok" beritahu Rio.

"'Kita?" Remeh Daniel mengangkat alis kanan nya

"Iya, karena perjanjian ini atas nama saya" Rio diatas angin.

Kruuukkk. . .

Perut Rio berteriak kelaparan, ia pun gelisah dan Daniel bisa membaca itu.

"Ayo ikut aku" ajak nya, karena penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Rio, jadi ia pun membawa pemuda itu mengunjungi restauran di sekitar kantor nya, dan memesankan makanan.

"Makan lah dulu, setelah itu kita lanjutkan yang tadi" ujar Daniel, dia mengamati Rio dari cara nya makan yang terlihat jika ia sangat terdidik dari kalangan atas, tapi kenapa hanya memakai celana pendek dan kaos? Itu yang menjadi tanda tanya bagi Daniel.

"Jadi begini tuan" ujar Rio setelah selesai makan dan minum.

"Yaa, lanjutkan" balas Daniel, Rio kemudian menjelaskan semua nya mulai dari dia yang bernegosiasi dengan yayasan tadi.

"Lalu bagaimana cara nya mendapatkan barang import yang murah tapi berkwalitas?" Bingung Daniel.

"Tuan hubungi seseorang di perusahaan Kim, nama nya Park Sean, katakan jika tuan butuh barang dari pabrik Legshield, Jerman"

"Aku baru mendengar nama pabrik itu"

"Iya, memang ini pabrik baru, tapi ini adalah anak dari pabrik Gwee, jadi kualitas barang mereka sama, hanya untuk legshiel harga nya lebih murah karena dia perusahaan baru" jelas Rio panjang lebar.

"Perusahaan Kim, kamu punya nomor nya?" Rio mengangguk, ia lalu menyebutkan nomor milik Sean yang ia hafal di luar kepala.

"Aku hubungi sekarang ya?"

"Ya, tapi tuan langsung to the poin saja, untuk minta barang yang dari pabrik legshield" beritahu Rio, Daniel mengangguk.

Di tempat Sean, ia baru saja menyelesaikan makan siang nya, dengan di bantu Sungjae yang dari dulu memang bekerja sama dengan nya, ia mengganti perban di bekas luka yang di tusuk Jennie beberapa hari yang lalu, sedangkan yang di lengan sudah lumayan mengering.

Kriiinnggg. . .

Sean meraih ponsel nya, membaca nomor asing yang menghubungi nya.

"Hallo"

"Hallo, apa benar ini tuan Park Sean?"

"Iya saya sendiri"

"Saya Daniel dari perusahaan Kang, ingin mengajak anda kerja sama"

Sean mendengar dengan serius apa yang diucapkan oleh Daniel, meski ia sudah tak bekerja pada Jennie, tapi mudah bagi Sean untuk mendatangkan barang dari mana pun karena ia memiliki koneksi yang kuat, jadi dia pun langsung menyetujui nya.

"Yang tahu tentang Legshield dan Gwee hanya lah Rio, tak mungkin Kang Daniel mengenal Rio kan?" Batin Sean, ia memang baru sempat memberitahu Rio saja, bahwa pabrik Legshield adalah anak perusahaan Gwee.

"Aku harus mencari tahu nya" batin Sean, yang penasaran dan ingin mencari keberadaan Rio, jadi ia mengiyakan saja tawaran Daniel, toh dia juga sedang menganggur, jadi akan ada pemasukan untuk nya nanti.

Daniel menutup sambungan telpon nya dengan Sean, ia tersenyum senang karena Rio tak berbohong rupanya.

"Besok kami akan bertemu" beritahu nya.

"Saya tunggu tuan di yayasan" pamit Rio.

"Kamu tidak ikut bertemu dengan pihak Kim?" Tanya Daniel, Rio menggeleng.

"Rumah mu dimana?" Tanya Daniel, Rio kembali menggeleng

"Apa maksud mu dengan menggeleng?"

"Saya tidur di taman tempat tuan merobek proposal tadi" jawab.

"Kamu tidak punya rumah?" Rio hanya tersenyum.

"Hari ini menginap lah di hotel, besok aku akan menyuruh anak buah ku untuk mencarikan apartemen untuk mu" ujar Daniel.

"Tapi tuan. . ."

"Perusahaan yang akan menanggung nya" ia lalu merangkul bahu Rio keluar dari restauran.

"Berapa usia mu?"

"Lima belas tahun"

"Astaga, bukan kah harus nya kamu masih sekolah?"

"Kamu pasti kabur dari rumah?" Tebak Daniel, Rio terdiam tak menjawab.

"Baiklah, itu hak mu, aku tak akan memaksa mu untuk bercerita, kita beli baju ganti dulu" Daniel membelikan baju ganti untuk Rio, juga satu stel baju resmi untuk pertemuan dengan pihak yayasan besok.

#TBC

Only Love CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang