"Appa kemana?" Tanya Rio celingukan karena sedari tadi tak mendapati Yuri di kedai, ia juga sedikit was-was, takut jika ternyata Yuri memergoki nya berciuman dengan Irene tadi, Irene tersenyum lucu, tapi juga penuh tanya menatap Rio yang terlihat waspada.
"Appa sedang menghadiri reuni teman SMA nya dulu, dia sudah pergi dari sebelum jam makan siang tadi" jelas Irene, Rio merasa sedikit lega sekarang.
"Kenapa? Kamu takut appa melihat kita berciuman?" Tanya Irene yang sudah tak malu-malu lagi pada Rio.
"Iya, karena kita belum berkencan" balas Rio.
"Bukan kah kita sudah pernah berkencan" Irene menatap bingung pada Rio
"Kapan?"
"Ke taman bunga Matahari, ke restauran Italy" jawab Irene.
"Berarti kita pacaran sekarang?" Tanya Rio polos.
"Menurut mu?" Irene balik bertanya.
"Tapi belum ada kata cin. . ."
"Aku mencintai mu" potong Irene, Rio menatap gadis itu dengan mata sedikit melebar, Irene membalas tatapan Rio dengan sorot harap-harap cemas, tapi yang di tatap malah tersenyum manis.
"Aku juga mencintai noona" balas nya sedikit malu, sebab bagaimana pun, Rio lebih muda lima tahun dari Irene.
"Tunggu disini ne, aku mau menutup kedai dulu, sudah hampir jam enam sore juga" Irene menyuruh Rio duduk di kursi pelanggan.
"Tidak, sebagai seorang pria, tentu aku harus membantu kekasih ku" tolak Rio, Irene terbahak salah tingkah dengan ucapan Rio.
"Baiklah, gumawo oppa" balas Irene sambil mencolek dagu Rio, pasangan baru itu saling menggoda dan menjahili satu sama lain, sampai sama-sama malu dan merasa lucu.
"Sebenar nya aku ingin melarang appa datang ke acara reuni nya"
"Kenapa di larang?"
"Karena appa pasti akan minum-minum disana nanti, dan itu tidak baik untuk kesehatan appa, terutama untuk jantung nya yang sudah di pasangi stend sekarang" jelas Irene.
"Noona tahu dimana acara reuni appa?"
"Tahu, di restauran Lee"
"Ayo kita jemput, aku juga takut appa sudah terlalu banyak minum nanti" ajak Rio, setelah menutup kedai, mereka pun menaiki mobil menuju ke restauran yang Irene sebutkan tadi.
Setiba nya disana, Yuri nampak berdiri bersama teman-teman SMA nya dahulu, ia nampak tak percaya diri, karena hanya dia yang tak sesukses teman-teman nya, Irene pun masuk menyusul sang ayah, yang tangan kanan nya memegang segelas minuman keras, entah sudah gelas yang ke berapa, Rio sendiri sedang memarkirkan mobil nya, jadi masih di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love Can
FanfictionRio, pria miskin yatim piatu yang jatuh cinta pada putri pemilik kedai makan sederhana di sebuah pasar