53. Cerita Masa Lalu

1.8K 218 10
                                    

Keesokan hari nya, Irene sudah beraktifitas seperti biasanya, ia terus melirik jam dinding yang ada di kedai sang ayah, tak sabar untuk segera pergi mengirim makan siang Rio ke kantor nya.

"Irene-ahh" panggil sang ayah membuyarkan lamunan sang putri .

"Ne appa?" Sahut Irene

"Ini makan siang Rio, sudah siap" beritahu sang ayah, sang putri pun langsung tersenyum lebar, ia senang akan bertemu lagi dengan pemilik hati nya.

"Ne appa, aku pergi dulu" pamit nya.

"Hati-hati di jalan ne" pesan Yuri, Irene berjalan dengan girang nya, menuju ke halte dekat pasar, menaiki bus menuju tengah kota dimana perusahaan Kim berada, yang beberapa pegawai nya sudah hafal karena Irene sering datang mengunjungi Rio dari semenjak mereka belum resmi berkencan.

Tok. . . Tok. . .

Irene mengetuk pintu ruangan Rio, dan tanpa menunggu jawaban ia langsung membuka nya

Ceklek

Ia mendapati sang kakesih tengah duduk di kursi kerja nya, sambil tersenyum manis menatap kedatangan nya.

Ia mendapati sang kakesih tengah duduk di kursi kerja nya, sambil tersenyum manis menatap kedatangan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pria ku selalu terlihat tampan" batin Irene tersenyum penuh cinta menatap sang kekasih.

"Hey" sapa Rio, Irene langsung melangkah, ia meletakan bawaan nya di atas meja sofa tamu, lalu menghampiri Rio dengan tak sabar, pemuda itu terus menatap sang kekasih masih dengan senyum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey" sapa Rio, Irene langsung melangkah, ia meletakan bawaan nya di atas meja sofa tamu, lalu menghampiri Rio dengan tak sabar, pemuda itu terus menatap sang kekasih masih dengan senyum nya.

Hap

Irene langsung naik ke pangkuan Rio dan melingkarkan kedua lengan nya di bahu sang pemuda.

"Aku tak sabar ingin bertemu dengan mu sedari tadi, aku rindu" ucap Irene, ia menggesek-nggesekan hidung nya di hidung Rio yang tersenyum lucu.

"Aku juga rindu, tapi pekerjaan menahan ku disini" balas Rio, ia memeluk pinggang Irene yang duduk mengangkangi pangkuan nya.

Cup

Cup

Cup

Irene tak bisa menahan diri untuk tidak mengecupi bibir sexy Rio yang menggoda.

Only Love CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang