Rio pergi ke rumah Yuri dengan diantar Minho bersama Gaeul, sudah seminggu semenjak Yuri chek up waktu itu, jadi hari ini kedai mereka sudah buka kembali.
"Hyung boleh pergi kemana pun hyung mau, nanti Rio telpon jika waktu nya pulang dan hyung jemput kami lagi disini ok?" Interuksi Rio pada Minho.
"Ok" jawab sang supir, Rio dan Gaeul turun di depan pasar, mereka lalu bergandengan tangan memasuki pasar menuju kedai milik Yuri, Rio tentu saja masih ingat dimana letak nya.
"Kita kemana uncle?" Tanya Gaeul.
"Ke tempat teman nya uncle"
"Dipasar?"
"Iya, dia punya kedai makan di tengah pasar sana" tunjuk Rio.
"Woah" Gaeul jadi tak sabar, karena dia belum pernah mengunjungi pasar tradisional sebelum nya.
Irene menajamkan penglihatan nya melihat Rio menggandeng seorang anak kecil berjalan menuju ke arah nya, gadis kecil itu tampak girang sambil terus berceloteh.
"Apakah dia sudah menikah? Dan itu putri nya?" Tebak Irene, perasaan nya pun langsung kacau, Yuri sendiri sedang sibuk membuat pesanan.
"Irene-ahh" panggil sang ayah yang melihat putri nya melamun, Yuri pun ikut menatap ke arah pandangan Irene.
"Rio" girang nya, ia pun langsung menyambut tamu nya itu.
"Rio" seru nya lagi.
"Tuan Kwon" balas Rio, Irene masih terdiam tak menyapa Rio dan Gaeul, karena hati nya kacau balau saat ini.
"Siapa gadis cantik ini?" Tanya Yuri mengusap rambut Gaeul.
"Saya Gaeul tuan, empat tahun, keponakan nya uncle Rio" jawab nya membungkuk hormat memberi salam pada Yuri.
"Wah, kamu pintar sekali, orang tua mu pandai mendidik putri nya, tapi jangan pangggil tuan, harabeoji saja ne" balas Yuri tersenyum hangat pada Gaeul.
"Ne harabeoji"
"Irene-ahh" panggil Yuri, sang putri langsung tersenyum lebar sambil menutup mulut nya, karena salah pengertian awal nya, kini ia mendengar ucapan Gaeul yang memperkenalkan diri sebagai keponakan nya Rio pada Yuri tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love Can
FanfictionRio, pria miskin yatim piatu yang jatuh cinta pada putri pemilik kedai makan sederhana di sebuah pasar