Bab 8

47 9 0
                                    

//Hal Baru//--.

----

Hari yang baik,harus diawali dengan berperilaku yang baik juga.Contoh kecilnya,bisa dengan kita bersyukur dan tersenyum.

Bersyukur,kalau Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk bernafas setiap pagi.Serta kita masih diberi kekuatan untuk melakukan kegiatan yang baik,maka hasil yang baik juga akan kita terima.Dan jangan lupa tersenyum,sebagai bentuk kita masih bisa berfikiran positif untuk mengawali pagi ini.

'hai cantik,aku udah duluan kerja jadi kamu berangkat sendiri ya so sorry.Dan semangat untuk kerja hari pertamanya ya sayang'.

Di pagi yang cerah ini,Adel masih menyempatkan waktu untuk mengirim morning text seperti biasanya.Aku yang sedang sarapan,jadi sambil senyum-senyum sendiri begitu membaca pesannya itu.

"yaelah Ra,pacarnya dikit lagi nyamper masih aja ngirim pesan dulu"kata Ka Anin yang baru duduk disamping ku.

"untuk hari ini,aku gak bareng Ka dia kan udah kerja"jawabku menanggapi.

"oh ya? Kerja dimana si Adel?"tanya Ka Anin,sambil dia sedang mengoles selai coklat di rotinya.

"editor di penerbit buku gitu Ka".Ka Anin mengangguk ngerti atas jawaban ku.

"oh iya,terus kamu berangkat ke kampus naik apa? Mau Kakak anter aja gak?"selagi ada kesempatan,ya kapan lagi kan bisa jadi adik manja diantar Kakaknya ke kampus yang merupakan hal pertama kalinya dalam hidup ku.

Selain karna kampus ku tidak jauh dari rumah,juga karna arah jalan menuju kantornya Ka Anin satu arah yang sama.Ya paling tidak,selama dua puluh menit kali ini aku bisa saling cerita dengan Ka Anin selama diperjalanan.Dan akhirnya juga,aku menceritakan tentang aku yang sudah akan kerja hari ini dengan sebelumnya memang aku belum cerita.

"kamu yakin bisa bagi waktu dengan baik kan Ra?"tanya Ka Anin setelah dia hanya diam sepanjang aku menjelaskan.

"InsyaAllah bisa Ka,aku mohon Ka Anin jangan kasih tau ke Ka Azel dulu.Ya you know that,Kakak kita yang satu itu marahnya gimana kalau gak kita sendiri yang jelasin"kataku lagi memohon,karna aku tau persis dengan karakteristiknya Ka Azel apalagi dia lagi hamil saat ini jadi aku tidak ingin jadi beban untuk dia.

"Ra,kuliah udah mau semester tiga emang agak sedikit ya mata kuliahnya tapi gak gampang loh buat kita bagi fokus ke yang lain".

Tepat sudah sampai didepan kampus,Ka Anin berkata lagi."tapi sebagai Kakak,ya tetap saja akan selalu dukung kamu Ra.
Kakak dan Ka Azel,hanya bisa memantau kamu dari kejauhan,kita yang akan selalu ada di belakang kamu,kita yang akan selalu ada kalau kamu tiba-tiba jatuh Ra kamu harus tau ini ya".

Baru kali ini,aku bisa melihat Ka Anin menatap ku dengan tatapannya yang jauh lebih serius lagi.Seakan dia benar-benar khawatir dengan keadaan ku yang memaksa untuk aku kerja saat ini.

"i know Ka,Aira lagi cari pengalaman baru juga biar nanti gak kaget sama dunia kerja.
Makasih banyak ya Ka,atas dukungan Kakak selama ini dan kasih sayang yang Kakak kasih ke Aira sangat berharga bagi Aira".Ka Anin tiba-tiba langsung memeluk ku,ketika aku sudah membuka seat belt.

"yang perlu kamu tunjukkin ke Ayah dan Kakak,gelar cumlaude ya Ra.Kalau emang ini keputusan kamu untuk cari uang,gakpapa kok asalkan niat kamu itu baik"lalu aku melepas pelukannya,kulihat matanya berkaca tapi tetap menampilkan senyumnya.

Sebelum aku turun,tangan ku ditarik oleh Ka Anin dengan dia mengasih ku sebuah kartu ATM yang awalnya tidak ku mengerti maksudnya apa.

"ini ada uang tabungan untuk kamu pin-nya tanggal dan bulan lahir kamu,Kakak gak terima penolakan ya Ra,Kakak hanya ingin kamu berkecukupan dan pakai uang ini seperlunya ya".

365'Days {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang