Bab 17

45 8 0
                                    

//Perpisahan Yang Terbaik//.

----

Katanya,setiap ada pertemuan itu pasti ada perpisahan ya? Setelah kupikir,ya ternyata memang fase bertemu lalu berpisah itu pasti ada.

..dan aku sedang dalam fase itu sekarang.

Dalam konteks apapun hubungannya,yang namanya perpisahan itu pasti ada terjadi.Entah itu perpisahan untuk selamanya,atau hanya untuk sementara.Lebih tepatnya seperti ini,jika kita punya hubungan entah dengan teman,sahabat,keluarga atau pacar sekali pun,kita pasti menghadapi fase perpisahan.Perpisahan karna memang takdirnya,atau beda alam,perpisahan karna memang sudah tidak bisa lagi bersama,atau perpisahan karna lainnya.

Sama halnya dengan perpisahan yang akan ku lakukan saat ini,berpisah karna memang sudah waktunya.Sebenarnya ini bukan sebuah keterpaksaan,tapi harus ku lakukan agar aku bisa menjalani kehidupan selanjutnya dengan lebih baik lagi.Kalau ditanya apakah aku sedih,ya pastinya sedih karna aku sudah terlanjur nyaman berada ditempat kerja ku saat ini.Tapi aku juga harus ikhlas,kalau aku yakin ini memang keputusan yang terbaik dalam hidup ku.

Terlebih ketika aku sudah cukup sibuk mengajar disekolah,yang otomatis waktu ku benar-benar tidak ada untuk bekerja.Kalau tanggapan dari Pak Renald sebenarnya tidak apa-apa,toh aku juga akan resign.Tapi setelah dipikir-pikir lagi,rasanya jahat sekali kalau aku tidak membalas kebaikan dia dengan lebih baik lagi.Jadi setelah surat resign ku sudah selesai dibuat,maka dengan segera aku mengasih ke Pak Renald.Tapi sudah seminggu ini,beliau masih belum menandatangani dan belum diserahkan kembali ke aku.

'nanti ya Ra'.

Hanya itu balasan dari dia setelah ku tanya kepastiannya,yang membuat aku bingung juga harus bagaimana.

Dua tahun merupakan waktu yang cukup lama juga untuk aku mengabdi ditempat kerja ini.Kurasa pengalaman yang aku dapatkan sudah lebih dari cukup,untuk menjadikan ilmu dan pengalaman yang lebih berharga untuk ku bertambah.Aku mendapat ilmu yang penting,untuk ku gunakan dalam kehidupan ku selanjutnya.Apalagi selama ini bukan hanya sekedar tentang pengalaman yang ku dapat saja,tapi cerita kehidupan orang lain yang akan selalu menjadi bagian dalam hidup ku.Dengan aku,Mbak Jeni,Mas Bara atau Mas Bayu saling cerita tentang keluh kesah atau tentang hal lainnya.Hal ini merupakan satu yang penting,karna dengan saling bercerita membuat hubungan kami jadi lebih akrab lagi.

Aku banyak belajar dari Mbak Jeni,meskipun memang belum waktunya tapi dia menasihati ku bagaimana nanti jadi seorang istri yang baik.Dengan caranya membagi waktu antara untuk keluarga dan pekerjaan kita.Dia sudah ku anggap sebagai Kakak sendiri,karna selama ini bisa mengayomi ku sebagai adiknya.Mungkin karna aku sudah terbiasa diskusi dengan perempuan yang usianya di atas ku kali ya,makanya dengan Mbak Jeni sifat kami cocok-cocok saja.

Kalau Mas Bara,ya dia seperti Mas Nuga yaitu sama-sama suka becanda orangnya.Bahkan disaat situasi yang panik aja dia masih sempat melawak demi mencairkan suasana.Bertemu orang seperti Mas Bara ini,bisa membuat hari-hari ku yang melelahkan bisa hilang dengan perlahan karna selalu tertawa setiap harinya.Waktu aku semester lima dan enam adalah waktu yang cukup melelahkan bagi ku.Tapi setelah kuliah dengan langsung kerja bertemu Mas Bara,menjadi satu hiburan untuk menghilangkan rasa lelah ku.

Diluar hal tentang personal mereka,banyak pembelajaran tentang kerja sama dalam tim untuk ku.Mereka mengajarkan tentang kehidupan,yang dimana pengalaman mereka sudah jauh lebih banyak daripada ku.Tapi dengan dijelaskan seperti itu,justru membuat ku senang dengan mendengar mereka bercerita.Sebagai latihan menjadi seorang Konselor nantinya,aku sudah sangat terbiasa mendengarkan orang lain bercerita.Tapi tidak semua orang yang bercerita itu ingin mendapat jawaban atau solusi,bisa jadi mereka hanya ingin didengar saja.Yang paling penting adalah,kita harus pintar membaca kondisi dan memahami perasaan orang yang akan bercerita ke kita.Mungkin terkesannya berlebihan,tapi sebagai sesama manusia ya kita harus saling menghargai juga.Untuk timbal baliknya apakah dia baik juga dengan kita atau tidak,biarlah itu urusan dia dengan Tuhan-nya.

365'Days {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang