//Sebuah Kebetulan atau Jodoh ya?//--.
----
Setelah sudah melewati makan malam yang indah,besoknya aku dan Mas Al sudah kembali beraktivitas seperti biasanya.Tapi pagi ini,untuk pertama kalinya aku merasakan sebuah situasi yang asing dan sepertinya akan mulai terbiasa untuk kedepannya.
Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor pada waktu aku sebelum menikah lebih tepatnya,aku hanya masak untuk diri ku sendiri itupun masakan yang simple agar bisa makan dikantor aja.Aku jadi mendadak kaget ketika keluar kamar mandi sudah melihat laki-laki yang masih memakai baju tidurnya,dan segera ku ingat kalau dia adalah suami ku untung saja bisa berfikir cepat.Dan untuk masalah sarapan,aku hanya bisa menyajikan roti bakar susu karna bahan masakan dirumah belum banyak juga dan aku belum terbiasa masak makanan yang lain untuk sarapan.Tapi untungnya Mas Al masih bisa memaklumi ku untuk hal ini,jadi ya untuk kedepannya aku harus bisa lebih baik lagi.
Yang biasanya setiap pagi dandan bersama Alinda,ini aku sudah berdandan sendiri dan harus segera selesai untuk membuatkan Mas Al sarapan.Situasi yang seperti inilah,yang buat aku semakin ingin belajar banyak lagi bagaimana seharusnya menjadi istri yang baik untuk suaminya.
"maaf ya Mas,aku masih belum bisa buat sarapan yang banyak hari ini"kataku yang sudah menyiapkan sepatunya Mas Al ketika dia masih memakai kaos kaki.
"gakpapa Aira,nanti kan mulai terbiasa kok"dia tetap menampilkan senyumnya yang sedang menghargai ku.Dia yang masih siap-siap,aku segera menyalakan mobil.Tapi entah kenapa pagi ini mobil ku tidak mau menyala.
"kenapa Ra?"Mas Al sudah menghampiri ku yang masih kebingungan tentang mobil ku yang mendadak mogok pagi ini.
"kenapa ya Mas gak mau nyala masa,padahal kemarin masih gakpapa kan ya"kataku masih mencoba menyalakan sebisa ku.Sebelumnya mobil aku tidak pernah seperti ini,ya sudah pasti aku jadi panik juga.Lalu Mas Al sudah mengecek mesin mobil.Sebelumnya aku tidak tau apakah ada masalah dimesinnya atau tidak.Karna ya memang tidak pernah jadi mogok seperti ini.
"kayanya ada masalah di akinya deh Ra,kamu aku anter aja ya,nanti pulang apel pagi aku bawa ke bengkel oke?"kata dia masih berdiri."kamu bisa telat loh kalau nunggu mobil ini,gakpapa kok aku anter pake mobil aja Ra".
Kulihat jam ditangan sudah menunjukkan pukul setengah tujuh,masih ada waktu tiga puluh menit lagi menuju absen pagi.
Tapi sepertinya benar kata Mas Al,aku akan terlambat absen pagi kalau hanya menunggu mobil ini menyala.Jadi dengan segera Mas Al menyalakan mobilnya untuk mengantar ku ke kantor,ya sebetulnya tidak terlalu jauh dari rumah dinas tapi sudah pasti kita akan kejebak macet kalau tidak cepat berangkat.Sepanjang jalan,sesekali aku memandang kearah Mas Al yang mengantar ku ke kantor untuk pertama kalinya ini.Dengan dia sudah memakai seragam hariannya,dengan status sebagai suami ku,ada perasaan senang tersendiri dalam diri ku saat ini.Dan lagi-lagi aku masih tidak menyangka,sudah tiba saatnya aku diantar oleh suami menuju kantor yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.Karna sudah menjadi satu prinsip ku,kalau aku tidak ingin menyusahkan orang lain apalagi suami sendiri ya sebisa mungkin aku harus bisa melakukan apa-apa sendiri.Tapi setelah sudah menikah dan sedang melakukan prakteknya,ternyata tidak semudah itu bisa melakukan semuanya sendiri karna tetap saja takdir dan waktu membawa kita untuk menyusahkan suami kita.
"kenapa sih Aira dari tadi liatin aku,nanti gak lagi gitu"dia menyadari gerak gerik ku yang sepertinya mudah ketebak,kalau aku sedang grogi sekaligus senang pagi ini.Karna ternyata,mobil ku yang mendadak tidak bisa menyala bisa mempertemukan aku dengan situasi senang seperti ini,benar-benar sebuah kebetulan.
"aku grogi aja sih Mas karna pertama kalinya dianter orang lain,eh statusnya sudah jadi suami pula sekarang"jawabku jujur yang buat dia senyum kulihat.Aku merasa kalau aku seperti anak sekolah yang baru pertama kalinya diantar oleh pacarnya,ada perasaan deg-degan tersendiri padahal status kami yang halal ini tidak perlu dikhawatirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
365'Days {On Going}
RomansaSetiap pasangan punya cerita. Setiap cerita mengandung rasa. Setiap rasa berharap ada cinta. Jika sudah saatnya, semoga semua cinta yang sederhana akan menggapai pada pemiliknya. Aku sudah mengalami dua kali gagal dalam membangun hubungan, yang semu...