Bab 44

47 8 0
                                    

//Kesabaran dan Kebahagiaan//--.

----

"Mbak Aira,ada orang yang nyariin didepan".

Terdengar suara Dafa yang dari luar kelas,ketika aku sedang menulis materi yang akan ku sampaikan berikutnya.

"Mbak Ra,kata Mas Tentaranya ditunggu diparkiran depan ya"kata Dafa lagi yang sudah masuk ke kelas,ehhh kok tiba-tiba ada Mas Al ya?.

"Kamu jaga kelas dulu ya Daf,saya keluar sebentar".Selesai menyelesaikan tugas ku,dengan cepat aku langsung melangkah keluar,menuju Mas Al yang tidak kasih kabar tiba-tiba sudah didepan kantor.Kulihat dari belakang,dia sedang memegang topi baretnya yang buat ku bingung.

Oh iya,tugasnya Mas Al dan satuannya itu hanya satu minggu saja disini.Selebihnya,dia dan timnya sudah kembali pada kesibukannya dan aku masih menjalani tugas ku selanjutnya disini.

"hay Mas,kok gak bilang mau kesini?"aku duduk disampingnya."hay istri ku,maaf ya ganggu kamu lagi tugas".

"aku cuma mau kasih kamu ini,untuk makan siang kebetulan aku beli dua tadi,semoga suka ya Ra"dia mengasih paperbag,yang kuambil tapi tetap menatapnya dengan ekspresi dia yang berbeda kali ini.

"Mas gakpapa kan?",

"gakpapa Aira,udah kamu lanjut ya aku mau balik kerja lagi".Aku salim tangannya,dengan tangannya cukup hangat tapi aku tidak tau apakah emang dia sedang tidak enak badan atau bagaimana.Ternyata Mas Al mengasih ku ayam katsu yang enak dekat asrama kami.

Setelah dia sudah pergi,aku segera kembali ke kelas untuk melanjutkan aktivitas ku membantu Dafa juga.Yang kali ini,aku memaparkan materi tentang 'bahaya dan senangnya menjadi remaja'.Dengan pembahasan utama mengedukasi bagaimana menjadi remaja seusia mereka yang seharusnya.Kalau untuk bagian menerangkan disini,aku dan Dafa sama-sama menerangkan tapi yang lebih banyak itu ya dari Dafa.Karna saat Dafa sedang menjelaskan,aku dengan cepat menyiapkan materi games untuk setelah ini agar tidak bosan suasananya.Juga aku dan Dafa sebelumnya sudah menyiapkan beberapa hadiah kecil bagi mereka yang berani jawab pertanyaan dari kami.Bukan siapa aja yang berani menjawab,tapi kami juga melatih bagaimana mereka berpendapat dan kembali bertanya ke kami sebagai rasa ingin tahu mereka yang sebenarnya sih ya cukup tinggi.

"apakah menjadi remaja itu,harus menjadi baik sebagai bekal kedewasaan?".

Ada satu pertanyaan dari seorang anak laki-laki yang cukup aktif dikelas selama ini.Aku senang kalau ada yang bertanya seperti ini,artinya dia benar-benar peduli terhadap perkembangan dirinya,walaupun belum terjadi.

"oke aku jawab ya".

"menyiapkan bekal diusia kalian itu sangat boleh,apalagi menjadi yang baik ya.Bagaimana menjalani kehidupan yang dewasa,benar-benar tidak akan pernah ada dibayangan kita sebelumnya.Ibaratnya kita sedang berenang dilautan,ya kita harus memakai gaya apapun untuk sampai ditepi.Itulah maknanya,kita harus punya bekal yang banyak,bekal yang baik,yang penting itu adalah cukup",

"menjadi yang baik dulu,sebelum akhirnya masuk ketahap yang lebih banyak lagi tantangannya".

Aku sudah mendapat beberapa nasihat dari senior disini,dan ada ilmu yang baru ku pelajari juga,bahwa anak remaja terkadang lebih ingin tau bagaimana kehidupan menjadi seorang dewasa.Kita tidak bisa melarang untuk mereka tidak mempertanyakan hal itu.Yang penting adalah bagaimana kita bisa mengedukasinya dengan baik,agar mereka mendapat pengetahuan baru yang baik juga.Mungkin beberapa kalimat penjelasan ku masih kurang bisa memberikan jawaban yang terbaik,tapi aku akan selalu melakukan se-baik mungkin.

"wihh,tumben amat Ra udah pesen makan duluan?"kata Alinda yang baru datang ketika aku sudah makan siang duluan diruangan.

"Gak beli gue,tadi dianter sama Mas Al"lalu aku sudah fokus menyusun laporan nilai anak-anak hari ini.

365'Days {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang