Bab 48

52 8 0
                                    

//Perjuangan Aira//--.

----

'Aristoteles pun ingin mengatakan bahwa mencintai diri sendiri merupakan dasar mencintai dengan sejati.Kata bijak Aristoteles tentang cinta sejati memberi makna bahwa pandai membahagiakan diri sendiri menjadi kunci.Jika bisa memahami,pada akhirnya dua orang yang saling mencinta akan benar-benar bisa bersama.'

Aku percaya dengan kalimat itu.

Kalau kita bisa pandai membahagiakan diri sendiri lebih dulu,menjadi satu kunci untuk mencintai orang lain dengan sejati.

Dengan adanya masalah ku ini,aku berpikiran bahwa aku harus tetap konsisten untuk mencintai Mas Al.Konsisten disini maksudnya adalah lebih mengarah bagaimana diri aku harus tetap kuat mempertahankan cinta yang kupunya untuk suami ku selama ini,
apapun badai penghambatnya.Dimulai dengan mencintai diri sendiri dulu,ini menjadi satu step pertama alias yang paling penting.Karna dengan kita mulai menjaga diri agar tetap sehat dan kuat,
pasti bisa melangkah maju lagi untuk mencintai orang yang kita cinta,dengan sejati yang kita punya.

Hari selanjutnya setelah aku sudah merasa kalau masalah aku dan Vita semakin kompleks,maka aku segera cerita dan menjelaskan semuanya ke Ibu dan Bapak Komandan.Pada kesempatan yang ada dihari weekend ini,aku sudah dirumahnya mereka untuk ngobrol bersama sambil aku juga memberikan bukti yang sudah ku kumpulkan selama ini.Karna aku juga sudah bekerja sama dengan Imam,maka Ibu dan aku sudah memanggil dia juga untuk membantu menyelesaikan misi kami saat ini.

Awalnya aku dibantu Imam untuk menjelaskan bukti chattingan yang kemarin sempat buat heboh satu asrama ternyata ya benar-benar palsu.Imam yang lebih dulu menjelaskan ke Ibu karna dia yang mengetahui bahwa ada satu aplikasi yang bisa buat sebuah percakapan yang nyata.Seolah-olah memang nyata padahal dari nama kontaknya,jam di chattingan tersebut adalah sebuah editan.Selanjutnya aku yang mempertunjukkan satu kaset berisi CCTV yang ada Vita sedang bertamu.Dia yang mengajak Mas Al ngobrol dirumah,atau kejadian dia sedang memfitnah ku,lengkap dengan hari,tanggal dan waktu kejadiannya.

"untuk minggu-minggu ini dia masih kerumah gak Ra?"tanya Ibu setelah CCTVnya sudah selesai kami tonton bersama.

"izin,sudah jarang Bu kalau untuk minggu-minggu ini"lalu Ibu mengangguk dengan tatapannya masih fokus melihat bukti chattingan dari Imam.

"izin menambahkan Bu,saya sering mendapat kiriman dari Dokter Vita untuk Bang Al tapi selalu ditolak memang sampai akhirnya saya tanya langsung ke dokter Vita kenapa terus kirim paket,lalu dia jawab karna dokter Vita sedang ingin dekat dengan Bang Al lagi",satu fakta yang belum kutau sebelumnya.Selesai bercerita,Imam melirik kearah ku sebentar.

"maaf kurang berkenan Mbak Aira,tapi saya rasa saya harus kasih tau semuanya mumpung ada Ibu Komandan juga"kata dia lagi yang mungkin jadi tidak enak hati karna ekspresi ku mendadak diam tadi."gakpapa kok Om"lalu aku menaikkan kedua alis ku untuk meyakinkan dia.

"sorry saya potong dulu,sebelumnya kita harus punya kesepekatan bersama ya dan ini hanya saya,Imam dan Aira aja yang tau.Kita sedang menyelesaikan masalah untuk mengembalikan nama baik kita juga kan"aku dan Imam kompak menganggukkan kepala kearah Ibu yang sudah memberikan arahannya dulu."jadi saya harap,Imam dan Aira jangan cerita banyak dulu kesiapapun itu karna saya juga akan berkoordinasi dengan Bapak nanti untuk menentukan hari apa yang tepat untuk menyatukan Aira dengan dokter Vita".

Aku paham maksud arahan Ibu apa dan kenapa.Memang benar,tujuan ku cerita ke Ibu selain hanya Ibu saja yang bisa jadi tempat terpercaya,melainkan aku juga meminta bantuan beliau untuk menyatukan aku dan dokter Vita untuk menyelesaikan masalah ini.

"semenjak ada dokter Vita,saya perhatikan entah ya Mbak saya aja yang merasa aneh atau tidak,kalau Bang Al lebih sering mau bantu dokter Vita bahkan ketika itu dia sedang ada kerjaan banyak".

365'Days {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang