--Semakin Berkembang--//.
----
Dalam hubungan persahabatan dengan Adel,bukan hanya tentang aku saja yang sudah mengenal keluarganya dengan baik.Tapi Adel juga seperti itu,sudah kenal siapa keluarga ku,sudah cukup akrab juga karna sering ku bawa kerumah dulu untuk belajar bareng.Jadi,ketika dikeluarga ku sedang ada acara besar,tidak sungkan untuk aku ajak dia juga.Contohnya seperti saat ini,ketika ada acara besar dirumah ku,Adel datang ke rumah untuk bantu-bantu yang dia bisa.Atau dia yang selalu menemani ku,ketika suasana sedang ramainya.
Tepatnya adalah,acara Pernikahan Ka Azel dan Mas Nuga.Sebelum acara akad dan resepsi di gedung dekat rumah,ada acara pengajian dan siraman adat Jawa dirumah.Sudah pasti keadaan rumah kami sedang ramai dan bisa dikatakan cukup kacau,karna banyak barang di setiap sudut ruang tamu ini.Dan Adel ikut membantu saudara-saudaranya Ayah membereskan dan membersihkan ruang tamu ini selesai acara tadi.Sebenarnya,aku tidak meminta Adel untuk bantu-bantu juga karna takut dia kecapean,tapi itulah yang ku suka dari dia,lebih dari sekedar karna dia baik.
Dengan adanya Adel yang selalu hadir dalam acara keluarga besar,membuat keluarga ku juga semakin paham.Mereka pastinya mengira bahwa Adel bukan lagi sekedar sahabat baik ku,mungkin ya mengiranya kami pacaran.Tapi bersyukurnya aku adalah,keluarga besar ku tidak terlalu ikut campur permasalahan ku yang ini.Mereka tidak bertanya-tanya tentang Adel,atau justru Ayah yang sudah menjelaskan terlebih dulu.Karna mereka juga tau,kalau aku anaknya cukup sensitif.
Beda halnya dengan Ka Azel,yang selalu penasaran tentang perjalanan cinta ku seperti apa.Karna selama ini,aku selalu curhat ke dia tentang Adel dan tentang bagaimana perasaan aku yang sesungguhnya.Jadi,kalau dia sudah sangat antusias ketika ada Adel,membuat aku tidak sensitif lagi melainkan juga senang.Karna aku merasa,Ka Azel selalu memberikan nasihat positifnya atas perasaan ku ini.
"kalian semakin deket aja Ra,jadi gimana perkembangannya?"tanya Ka Azel tepat kami sedang memperhatikan Adel dan Mas Nuga sedang main game online kesukaan mereka.
"ya deket kek dulu aja Ka,gak ada yang berubah"jawabku lalu tersenyum kearahnya.
Ka Azel merangkul ku."kamu berhak jatuh cinta dengan siapa pun,sama orang yang sudah tau risiko besarnya pun ya whynot kan Ra".
Inilah senangnya curhat dengan Ka Azel,selalu mendukung perasaan jatuh cinta ku.Padahal aku juga mengerti,bagaimana khawatirnya seorang Kakak begitu tau adiknya jatuh cinta sama siapa.Bukan perihal siapa orangnya,tapi bagaimana perbedaan -besar-- diantara mereka.
"Kakak akan selalu dukung kamu Ra,karna Kakak yakin kalau proses jatuh cinta kamu ini merupakan satu pengalaman berharga untuk kamu nantinya"kata Ka Azel menasihati,ketika aku sudah bersandar pada bahunya.
"makasih banyak ya Ka,karna Kakak selalu membuat Aira percaya diri dengan semua keadaan ini"aku pun langsung memeluk Ka Azel,yang mungkin untuk selanjutnya kami tidak akan sering duduk berdua seperti ini.Karna setelah menikah,Ka Azel akan ikut dengan suaminya yang kebetulan dinasnya memang masih di Jakarta untuk saat ini.
"itu harus dong,karna kan kita juga gak bisa tau akan ke siapa kita jatuh cinta".
"karna juga,Kakak yakin Ra suatu saat nanti pasti ada jalan terbaik diantara kalian.Baik atau buruknya,hanya Allah yang menghendaki,jadi kita hanya bisa pasrah dan berdoa aja Ra".
Kalimat Ka Azel betul sekali,sangat amat betul.
Perasaan ku ke Adel masih jadi rahasia antara aku,Allah dan Ka Azel saja yang tau.Kalau pun nanti Adel tau bagaimana yang sesungguhnya,lalu ternyata perasaan ku tak terbalas,ya its oke.Karna aku diajarkan oleh Ka Azel bahwa,sebelum kamu jatuh cinta harus tau terlebih dulu apa risikonya.Kalau nanti risikonya adalah patah hati,ya kamu harus persiapkan dulu bagaimana perasaan patah hati mu barulah kamu bisa enjoy dalam jatuh cinta ke dianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
365'Days {On Going}
RomansaSetiap pasangan punya cerita. Setiap cerita mengandung rasa. Setiap rasa berharap ada cinta. Jika sudah saatnya, semoga semua cinta yang sederhana akan menggapai pada pemiliknya. Aku sudah mengalami dua kali gagal dalam membangun hubungan, yang semu...