//Menyibukkan Diri//--.
----
Menerima kenyataan bahwa kisah cinta ku harus gagal,bukan menjadi satu hal yang mudah untuk ku lalui.Tapi aku juga tidak boleh sedih sampai waktu yang lama,bahkan aku juga bisa mudah melupakan kenangan yang sedih dengan menyibukkan diri.
Sibuk kerja,sibuk kuliah,sibuk mencari waktu untuk keluarga.
Cara ku ini sudah mendapat persetujuan dari psikolog ku,hehe maksud ku ya Ka Azel yang selama ini dia sudah tau semuanya tentang cerita sedih dan bahagia ku.Kalau menurut pandangan Ka Azel,satu hal yang harus aku lakukan untuk saat ini adalah,jangan mencoba mencari tau lagi tentang dia.Setelah itu bisa dilakukan,maka aku harus menjalani kehidupan ku selanjutnya yang tentunya tidak perlu mempertanyakan tentang masa-masa dibelakang kembali.Aku harus berpegang teguh pada pendirian ku,untuk tidak lagi mencari tau keadaan dia seperti apa.Walaupun status kita tetap menjadi sahabat,tapi dengan menjaga jarak adalah satu hal yang harus ku lakukan.
Kalau memang terkadang takdir menyatukan kami kembali,aku harus berpikiran positif.Bahwa,ini hanya pertemuan seperti biasanya saja,tidak ada lagi melibatkan perasaan apapun itu didalamnya.
Dewasa ini,aku tidak boleh lagi hanya memikirkan tentang perasaan ku sendiri saja.Aku harus lebih lagi peduli terhadap perasaan orang lain,yang mungkin juga harus memahami bagaimana jadi Adel.
Aku dan Adel sudah berada dititik baik menurut takdir,jadi harus bisa menjalani kehidupan masing-masing selanjutnya.Satu yang utama untuk aku harus fokus saat ini adalah,mencari sekolah sesuai rekomendasi dari dosen pembimbing untuk kami praktik disana.Tapi karna untuk bulan ini sedang banyak mahasiswa dari universitas lain yang akan PPL juga,maka kami harus pintar-pintar mencari informasi sekolah lain yang lebih banyak.Kami juga harus sering mengunjungi sekolah yang utama dekat dengan universitas terlebih dulu.Kalau memang sudah penuh,kami harus berdiskusi mencari daerah tengah setelah tau lokasi rumah kami masing-masing.Ternyata mencari sekolah yang kosong,tidaklah mudah untuk kami saat ini.
Hari kedua kami mencari sekolah,lagi dan lagi gagal karna sudah penuh dengan mahasiswa dari Universitas lain.Jadi kami harus berfikir cepat untuk memikirkan ini,juga mencari solusinya bagaimana.Yang pertama,kami harus mencari informasi lebih banyak lagi dengan masing-masing mencari di HP.Setelah itu,kami berdiskusi untuk memikirkan sekolah mana dulu yang akan kami pilih.
"eh Ra,bukannya kakak lu itu guru ya?"tanya Yuni tiba-tiba ketika aku masih fokus melihat HP.Aku menatapnya bingung,karna yang aku tau kalau Ka Anin itu meskipun jurusan kuliahnya pendidikan,tapi dia tidak bekerja sebagai guru.
"kakak gue itu kerjanya di dinas pendidikan Yun,keknya sih gak mungkin dia terlalu tau tentang ini"jawab ku menjelaskan.Bukannya tidak tau,tapi aku yang tidak ingin menganggu pekerjaan Ka Anin yang sudah sering keluar kota akhir-akhir ini.
"nah justru itu Ra,dia pasti lebih tau orang dalem sekolah-sekolah"iya juga sih,aku yang adiknya aja bahkan tidak kepikiran sampai kesitu.
"gimana Ra?"tanya Alinda untuk memastikan.
"gue coba tanya deh,tapi kalian bertiga tetap cari juga aja ya buat jaga-jaga"mereka bertiga pun mengangguk mengerti,dan aku segera mengirim pesan ke Ka Anin yang semoga sedang tidak sibuk saat ini.
Sambil menunggu jawaban Ka Anin,aku lanjut mencari informasi lewat orang yang ku kenal.Siapa tau juga,mereka bisa membantu ku saat ini ya seperti dari teman dekatnya Ka Azel yaitu Ka Ghina yang dimana saudaranya ada yang menjadi guru SMA.
"eh guys kata temen gue,ada dosen tehnik yang punya banyak informasi nih"kata Andi tiba-tiba sambil dia masih melihat Hpnya.
Mendadak,firasat ku jadi tidak enak..
KAMU SEDANG MEMBACA
365'Days {On Going}
RomanceSetiap pasangan punya cerita. Setiap cerita mengandung rasa. Setiap rasa berharap ada cinta. Jika sudah saatnya, semoga semua cinta yang sederhana akan menggapai pada pemiliknya. Aku sudah mengalami dua kali gagal dalam membangun hubungan, yang semu...