//Situasi Yang Membingungkan//--.
----
Seperti yang sudah ku ceritakan sebelumnya,kalau hubungan ku dengan keluarganya Om Agra semakin hari ya semakin dekat.
Terkadang ketika aku sedang ada waktu santai,Mas Bagas mengajak ku untuk berkunjung kerumahnya Om Agra untuk silaturahmi.Aku selalu suka kalau sudah mengunjungi rumah beliau.Karna aku selalu mendapat ilmu tambahan dari Tante Sri terutama tentang perihal memasak dan perihal lainnya juga.Atau aku juga senang karna bisa saling cerita dengan Ayu.Kalau dengan Aldian,dia sudah dapat dinas di daerah lain jadi jarang sekali ada dirumah.Termasuk juga Mas Al,dia kan sudah mendapat rumah atau messnya sendiri di asrama kesatuannya,ini info dari Ibunya loh ya bukan aku yang mencari tau,jangan salah paham..
Aku yang diceritakan oleh Mas Bagas,kalau minggu-minggu sebelum hari lamaran Mas Al tiba,dia banyak membantu ditempat acara.Sedangkan aku lebih kepada membantu persiapan dresscodenya untuk Tante Sri.Dua hari sebelum acara,aku menemani beliau dan Ayu untuk mengambil kebaya mereka yang sudah jadi di penjahit langganan mereka.Karna supir pribadi Tante Sri sedang mengambil peralatan yang lain,jadi selagi aku bisa membantu ya aku pasti bantu.
"Hari sabtu libur kan kamu nak?"tanya Tante Sri ketika aku masih menyetir.
"iya libur kok Tan"jawab ku singkat,masih sambil fokus menyetir."mau gak besok antar Tante ke kesatuannya Mas Al,buat ambil beberapa perlengkapan Tante yang masih ada disana,kebetulan Ayu gak bisa temenin nih".
"oh bisa kok Tan,nanti Aira jemput aja ya dirumah Tante,mau jam berapa Tan?"aku langsung menyetujui untuk membantu Tante Sri lagi
"kamu bisa pagi nak?"aku tersenyum sebentar kearahnya."bisa kok Tan".Tante Sri langsung mengelus bahu ku pelan begitu aku bisa menyanggupi dia.
Semakin lama,hubungan kami semakin erat.Terlihat dari perlakuan Tante Sri ke aku sebagaimana dia menganggap ku sebagai anaknya sendiri.Meskipun aku tidak tau apakah Tante Sri dan Om Agra mengetahui lebih lanjut lagi atas kejadian yang terjadi antara aku dan anak sulungnya atau tidak.Atau mungkin mereka adalah tipe orang tua yang tidak ingin masuk dalam permasalahan anak-anaknya,ya mungkin bisa jadi juga ya seperti itu.
Keesokan harinya,aku menjemput Tante Sri pada pukul sembilan pagi sesuai yang diinginkan tadi malam.Jarak dari rumah dinasnya Om Agra ini,lumayan cukup jauh menuju rumah dinasnya Mas Al.Selama diperjalanan,Tante Sri bercerita banyak tentang hal apapun,termasuk dia membahas tentang Mas Al yang akan menikah dengan perempuan pilihan Ayahnya ini.Ada beberapa hal tentang keluarga mereka yang belum kutahu,pada akhirnya aku tau semua karna obrolan kami saat ini.Tante Sri juga cerita,bagaimana seorang Mas Al sulit jatuh cinta karna punya traumanya dulu.Untuk hal ini,aku sudah menduga awalnya melihat perilaku dia cukup beda kepada perempuan sekitarnya kecuali kepada Ibu dan adik bungsunya.
Aku jadi bisa semakin memahami bagaimana sifat dia yang kaku selama ini.Ternyata memang ada alasan dibalik itu semua,bukan karna pada dasarnya dia jutek dan galak.Diumurnya yang sudah menginjak kepala tiga,aku berpikir kalau dia memang pintar dalam menyeleksi sikap orang lain.
"tapi Tante engga pernah liat kejahilan Mas Al seperti ke kamu Ra,makanya Om sama Tante tuh bingung kenapa dia bisa gitu ya"kata Tante Sri lagi setelah sudah menceritakan tentang keluarganya.Aku hanya tertawa pelan saja masih sambil menyetir.
"Tante tau persis bagaimana jahilnya dia ke adik-adiknya,terutama ke Ayu ya Ra pasti lebih jahil.Tapi melihat bagaimana dia menatap kamu,menjahili kamu,ada keanehan aja Ra menurut Tante"aku jadi tambah bingung dengan kalimatnya.
"ah gak Tan,isengnya sama kaya ke Ayu deh Aira merasanya"akhirnya aku menanggapi dengan kalimat ku seperti itu,takut salah menjawab juga.
"semoga gitu sih ya Ra"kata Tante Sri lagi dengan senyumnya yang beda,aku hanya berkekeh pelan saja untuk menanggapi."tapi kalau Mas Al masih suka jahil,maaf ya Aira,artinya dia mau lebih akrab aja sama kamu".
KAMU SEDANG MEMBACA
365'Days {On Going}
RomanceSetiap pasangan punya cerita. Setiap cerita mengandung rasa. Setiap rasa berharap ada cinta. Jika sudah saatnya, semoga semua cinta yang sederhana akan menggapai pada pemiliknya. Aku sudah mengalami dua kali gagal dalam membangun hubungan, yang semu...