//Cobaan Apa Lagi Ini?//--
----
Hubungan ku dan Ka Azel menjadi sedikit renggang semenjak kejadian di cafe waktu itu.Aku dan dia jadi jarang berkomunikasi setiap harinya,karna dia merasa aku sudah bohong.Tapi untuk menjelaskan semuanya,aku sudah coba dengan mengirim dia pesan setelah kejadian itu,ya mungkin dia masih marah jadi tidak membalas pesan ku.Dan aku juga belum punya waktu untuk menjelaskan lebih detailnya lagi ke Ka Azel.Karna aku juga tau dia pasti sedang sibuk kerja dan sedang memperhatikan kondisi kehamilannya saat ini.Jadi,aku tidak ingin membuat beban pikiran dia semakin menambah.
Seperti adik pada umumnya kalau sedang ada masalah dengan Kakak,pasti minta backing dengan Kakak iparnya ya setelah Ka Azel sudah menikah maksud ku.Dulu sebelum ada Mas Nuga,ya tentunya aku minta backingannya dengan Ayah.Kalau aku yang tidak salah,sudah pasti Ayah mencoba menjelaskan ke Ka Azel untuk dia bisa memahami apa yang membuat kami berdebat tadi.Tapi kalau aku yang salah,ya pasti aku usaha dulu untuk membujuk Ka Azel ataupun Ka Anin untuk mau mendengarkan penjelasan ku.
Disinilah perbedaannya antara aku dan dua kakak ku dalam menyikapi ketika ada masalah.Yang lebih sering berdebat itu memang Ka Azel dengan Ka Anin,karna merasa pendapat mereka sama-sama benar dan tidak ada yang mau mengalah pada saat itu.Aku dengan mereka berdua jarang berantem,karna selama ini aku selalu mematuhi apa yang mereka perintahkan kecuali urusan pendidikan.Tapi sekalinya beda pendapat atau bertengkar,paling susah dimengerti dan aku yang selalu dibela oleh Ayah.Jadi,mereka agak sungkan untuk menanggapi kalau aku sedang mengajak mereka berdebat karna sudah pasti berurusannya dengan Ayah setelah itu.Mungkin karna aku si bungsu,adik kecil yang harus dibela kalau dua kakaknya sedang memojoki ku.
'mungkin hormon Ra,makanya kakak kamu jadi labil gitu',itulah pendapat Ayah setelah aku menceritakan semuanya.
Kalau dari Mas Nuga,dia mengatakan kalau Ka Azel sedang banyak pekerjaan.
Mungkin dengan dia merasa dibohongi,
membuat moodnya mendadak turun dan jadi marah dengan ku.Tapi aku benar-benar ingin menjelaskan semuanya langsung ke dia,sayangnya baru weekend ini aku baru bisa kerumahnya.Dengan ditemani Adel yang juga sedang libur,akhirnya aku memberanikan diri ke rumah dinas Mas Nuga yang dimana mereka memang sedang di rumah hari ini.Yang membuat aku ragu awalnya karna,aku merasa belum saatnya untuk aku menghampiri Ka Azel.Tapi kalau kata Adel,'semuanya gak akan selesai kalau kamu gak mulai duluan',karna kan ini memang salah ku jadi ya aku harus inisiatif sendiri tanpa menunggu lagi.
"hormon hamil tuh ternyata gini banget ya Ra,adik kesayangannya aja bisa dikeselin padahal kan Ka Azel gak gitu ya orangnya"kata Adel selesai aku dari toko roti dekat komplek perumahan Mas Nuga.
"aku juga mikirnya gitu,tapi emang sih ini salah aku Del"kataku berfikir lagi.
"Ka Azel kalau udah khawatir sama orang emang gak pernah main-main Del,dia pasti marah kalau aku capek kerja ya padahal sih enggak"kataku mengajak Adel untuk jalan kearah blok rumah Mas Nuga yang sudah diberitahu tadi malam.
"yang aku lihat ya Ra,kamu selalu dikasih deh apapun yang kamu mau dari Ka Azel ataupun Ka Anin.Jadi sebenarnya,apa alasan kamu untuk kerja? Benar untuk nambah pengalaman aja Ra?"tanya Adel tiba-tiba sambil kami masih jalan,kebetulan dari pintu gerbang depan menuju kedalam rumah Mas Nuga cukup jauh dan kami yang jalan kaki bisa hampir sepuluh menit untuk sampai.
"hmmm aku mau punya uang sendiri,biar bisa beliin Ayah obat Del.Bukannya gak terima kasih ke dua kakak aku selama ini sih,tapi aku gak mau kalau tiba-tiba obat Ayah habis aku harus telpon mereka dulu untuk kasih aku uang,padahal mereka lagi sibuk kerja kan".
Alasan keduanya memang benar ini,aku mau coba membantu pengobatan Ayah untuk kedepannya.Sebelum aku kerja ini,yang selalu menemani Ayah ketika sakit dirumah ya aku.Jadi aku sangat paham bagaimana kondisi mendesaknya Ayah,yang tiba-tiba obatnya habis dan aku harus telpon dua kakak ku untuk hal ini.Makanya aku niat untuk kerja,supaya nanti kalau aku udah ada uang bisa membelikan obat tanpa harus menunggu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
365'Days {On Going}
RomansaSetiap pasangan punya cerita. Setiap cerita mengandung rasa. Setiap rasa berharap ada cinta. Jika sudah saatnya, semoga semua cinta yang sederhana akan menggapai pada pemiliknya. Aku sudah mengalami dua kali gagal dalam membangun hubungan, yang semu...