Bab 27

44 10 0
                                    

//Kebahagiaan Kecil Ku//--.

----

Alina masih butuh beberapa waktu untuk dia bisa yakin,kalau dia memang layak untuk kembali sekolah.Itu artinya,usaha ku juga harus keras dalam menumbuhkan percaya diri pada Alina.

Susah memang untuk prakteknya,tapi aku akan berusaha semaksimal dan yang terbaik mungkin demi Alina.Usaha ku awalnya dengan mengajak Alina jalan-jalan,meskipun weekend tapi aku tetap mengajak dia melihat-lihat beberapa sekolah masih daerah sini.Yang dimana aku ajak dia masuk kedalamnya juga,atas izin petugas sekolahnya pastinya,yang kebetulan kan memang sekolah libur kalau hari minggu.Dengan bermaksud,siapa tau bisa buat Alina semakin menguatkan keyakinannya untuk kembali sekolah.

Anak seusia Alina memang mengalami fase,dimana dia seringkali gagal untuk mengambil keputusan yang dia anggap benar.Apalagi dengan keadaan bahwa dia tidak ada orang tua yang bisa mendukung keputusannya saat ini.Makanya aku bisa masuk kedunianya saat ini,memang ada beberapa konsekuensinya pasti tapi niat ku baik untuk membuat Alina kembali menjadi anak seperti seusia harusnya.

Diusianya ini,Alina sangat butuh peran orang dewasa dalam menjelaskan makna kehidupan itu seperti apa.Dia sangat butuh semangat dan dukungan dari orang lain,agar jalan dia kedepannya menjadi lebih terarah ya gambarannya seperti itu.Karna kembali lagi pada pribadi masing-masing,anak seusia Alina yang lain pasti beda dengan sifatnya Alina.Tapi semakin hari aku semakin paham,kalau Alina anaknya cukup nurut sesuai apa yang menurut dia benar.

Sama dengan halnya masalah sekolah,pada akhirnya memang dia tetap memilih untuk sekolah sesuai apa yang sudah ku jelaskan sebelumnya.Dengan aku sudah mengumpulkan beberapa informasi mengenai sekolah SMP negri didaerah ini,untuk Alina melihat dan memutuskan akan sekolah dimana.Aku tidak akan memaksa Alina akan sekolah dimana,nantinya akan ambil jurusan apa setelah sudah lulus SMP ini,ya karna itu hak dia.Karna kan disini kewajiban ku hanya bisa menafkahi semampu ku saja,sisanya biar dia yang atur sendiri bagaimana jalan hidupnya.

"aku sudah pilih sekolah yang ini aja Ka,kan dekat juga ya kalau dari sini"katanya sudah mengasih salah satu brosur kearah ku,yang memang ternyata sekolah yang dia pilih jaraknya tidak terlalu jauh dari panti.

"oke,besok Kakak daftar sekalian kamu harus ikut ya"dia langsung mengangguk dengan senyumnya yang cukup beda dari sebelumnya.

Sebelum dia masuk ke sekolahnya,aku tetap berusaha untuk memberikan kalimat-kalimat positif untuk dia semakin yakin.Tapi InsyaAllah,kalau ini memang sudah jadi rejekinya Alina untuk dia menuntut ilmu lagi.Dengan beberapa perlengkapan dan peralatan sekolahnya sudah ku siapkan semua.Lalu ada beberapa persyaratan tes yang harus Alina lakukan,maka aku membelikan dia buku-buku ilmu pengetahuan umum juga agar tesnya mendapat nilai yang diharapkan dan masuk dengan nilai yang baik pula.

Aku tidak pernah merasa kekurangan ketika membelikan semuanya untuk keperluan Alina.Apapun itu,aku akan rela berkorban untuk Alina ya dalam hal apapun maksud ku.Alina ini mengajarkan ku banyak hal selama ini,salah satunya bagaimana aku bisa memerankan karakteristik ku sebagai seorang Kakak yang tidak pernah ku lakukan selama ini.Dimana peran ku ke Alina saat ini ya benar-benar tidak ada pengalaman khusus.Jadi,aku juga masih-masih belajar dalam menyesuaikan semuanya.

"hai Lin,gimana hari pertama sekolah?"tanyaku langsung yang sudah bertemu dengan dia dari arah dalam sekolah.

"seru ya Ka ternyata"kata dia senang,lalu aku merangkul bahunya dan mengajak dia untuk makan siang bersama diresto dekat sekolahannya ini.

Alina yang memakai seragam sekolah putih dengan rok biru tua,dan jilbab berwarna putih membuat dia semakin cantik terlihat.Aku jadi ingat masa-masa sekolah ku dulu,yang jarang dijemput sekolah oleh Ayah ya memang sudah harus mandiri saat itu.

365'Days {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang