365'Days {On Going}

Bab 35

//Kekuatan Yang Dipatahkan//--.

----

Semenjak sudah tau apa penyakitnya Alina,aku mengkaji ulang tentang penyakit itu dengan mencatatnya dibuku kecil yang selalu ku bawa ditas.Aku juga bertanya tentang penyakitnya Alina ke teman pacarnya Alinda yang kebetulan dokter spesialis jantung.Melalui telepon sambungan dari Alinda,aku dijelaskan semuanya termasuk tentang pengobatan yang bisa dilakukan.Bukannya aku tidak percaya kepada dokter Fitri saat ini,tapi masih banyak pertanyaan ku tentang penyakit Alina yang kebetulan waktunya dokter Fitri dirumah sakit ini super sibuk jamnya sampai aku tidak ada cukup waktu untuk ngobrol banyak dengan beliau.

Sudah empat hari dirumah sakit,kondisi Alina semakin hari semakin drop.Aku yang sudah mengambil cuti dari kemarin untuk menemani Alina disini.Karna,dia masih sering ketakutan kalau aku tinggal.Yang mungkin disaat dia sedang sakit seperti ini,kesepian adalah satu hal yang memang wajar untuk ditakuti.

Gejala-gejala yang dia rasakan juga semakin banyak,bukan hanya fisiknya yang semakin lemas dan dadanya yang semakin sakit,tapi terkadang dia juga suka muntah-muntah setiap selesai makan.Entah kenapa jadi seperti itu,mungkin karna efek dari obatnya kali ya,tapi muntah-muntahnya dia jadi sering setiap waktu.Melihat dia kesakitan seperti ini,buat perasaan sedih ku semakin besar.Kalau secara medis,aku tidak bisa membantu Alina untuk cepat sembuh.Semua sudah ada prosesnya sesuai petunjuk dari dokter.Tapi yang bisa ku lakukan adalah,mencoba menenangkan dia ketika rasa sakit di dadanya perlahan hilang -walau nanti kambuh lagi--.Aku hanya bisa memberikan kalimat-kalimat positif untuk Alina,supaya rasa keinginan dia ingin sehat semakin besar.

Mencoba meyakinkan dia untuk tetap bertahan,sebetulnya cukup sulit ya kalau setiap malam aku masih mendengar suara tangisannya Alina.Yang membuat dia jadi patah semangat ketika dia mengingat tentang sekolahnya.Juga tentang ujiannya,bagaimana dia mendapat nilai dari ujian yang tidak dia ikuti nantinya.Tapi aku sudah meyakinkan dia,kalau untuk masalah nilai ya pihak sekolah sangat memaklumi keadaannya Alina saat ini.

"Alina bisa ikut ujian nanti setelah sudah sembuh ya,InsyaAllah kita belajar lagi.Nanti Kakak masukin les ya biar nilai ujiannya bagus.Tapi yang penting untuk sekarang,perasaan Alina jangan khawatir lagi ya karna kan harus fokus untuk pengobatannya biar cepat sembuh ok?".

"Kakak selalu disini Lin,ada sama kamu dan gak akan kemana-mana".

Aku yakin kalau setiap hari kita mengucapkan kalimat yang positif,maka harapan baik itu juga semakin terwujud.
Meskipun kita juga tidak memungkiri,
kalau realitanya adalah satu hal yang tidak ingin kita tau.Tapi apa daya,aku tidak bisa memutarbalikkan takdir orang lain.Tapi yang pasti,aku yakin kalau Alina pasti akan sembuh.

Dihari kelima ini,aku dipanggil kembali diruangan dokter Fitri setelah dia sudah memeriksa keadaannya Alina.Dari penjelasannya,bahwa Alina harus segera dioperasi.Karna ternyata,obat-obatan yang sudah tiga hari diberikan masih belum jadi penyembuhan untuk Alina.Karena penyakitnya Alina terlihat semakin parah,maka dokter menyarankan untuk segera dioperasi agar Alina bisa cepat pulih kembali.Dari penjelasan Dokter,operasi yang akan dilakukan adalah,bagaimana dokter memotong bagian yang menyempit pada bagian jantungnya Alina lalu menghubungkan kedua ujung pembuluh darah.Untuk lebih detailnya,aku belum bisa menjelaskan lebih lanjut,sorry for this...

"berikan pengobatan yang terbaik ya dok,berapapun biayanya pasti akan saya sanggupi"kataku baru berkata setelah dokter sudah menjelaskan keseluruhannya.Dimulai dari teknik operasi yang akan dilakukan nanti,berapa jangka waktu operasinya dan lain sebagainya.

"pasti saya berikan yang terbaik Mbak,
mohon bantuan doanya ya sekali lagi saya bilang karna usianya Alina masih cukup muda.Tapi InsyaAllah justru memudahkan operasinya nanti karna kondisi jantungnya masih lumayan baik",