Normal pov...
Terlihat dua pemuda yang mengenakan sebuah toga. Keduanya berjalan beriringan keluar dari area universitas ternama di London.
"Pulang ke Indonesia kapan nih?" Tanya si pemuda yang menggenggam henfon pada pemuda satunya yang sibuk dengan kamera miliknya.
"Secepatnya. Kayak yang udah kita rencanain, Yanan."
"Gila juga kita ya Li, 6 tahun nggak balik ke Indonesia." Balas pemuda yang tidak lain adalah Gus Yanan yang merutuki kelakuannya dan sepupunya sendiri.
"Kena amuk umi nih pasti, tapi dulu Mas Alif sama Aa Azril juga gitu." Balas pemuda yang sibuk melihat hasil jepretan kameranya. Pemuda itu tidak lain adalah Gus Ali.
"Iya sih. Dari kemaren Bibik Dila nelfonin gue terus. Tanya kapan pulang. Lo pasti nggak jawab kan kalau di telfon sama bibik?"
"Ya gitu deh. Kita kan mau pulang diam-diam gimana sih lo. Terus lo jawab apa ke umi?"
"Gue jawab, kita pulang kalau semua urusan udah selesai."
"Pokoknya nggak usah dikasih tahu kalau kita mau pulang." Gus Ali memperingatkan Gus Yanan dengan tegas agar rencana kejutan mereka tidak gagal.
"Dasar anak durhaka!!" Cinir Gus Yanan.
"Dari pada lo ngejekin gue terus, mending kita pulang ke apartemen."
Kedua gus muda itu sampai di apartemen yang mereka tinggali bersama. Keduanya sepakat untuk tinggal bersama selama mereka belajar di kota London ini.
***
Keduanya sedang menikmati makanan mereka masing-masing.
"Lo di mutasi kemana?"
"Gue sebenarnya mau dipindahin ke cabang Singapura, tapi gue nggak mau. Gue minta sama Uncel Wahyu untuk pindah ke Indonesia aja. Walaupun nggak jadi CEO lagi."
"Singapura masih deket kali Li dari Indonesia. Loh gue lagi pindahin ke cabang NK Croop's yang ada di Jerman." Setelah mengatakan itu Gus Yanan menenggak habis air minumnya.
Dua gus muda itu selain kuliah juga sudah bekerja di UC Croop's dan NK Croop's saat lulus S1 empat tahun yang lalu dan sekarang keluarnya memiliki kedudukan penting di dua perusahaan besar itu. Gus Sebagai CEO di UC Croop's cabang Inggris dan Gus Yanan sebagai Presdir di NK Croop's cabang Inggris. Tidak mudah bagi keduanya untuk mendapatkan posisi itu. Butuh perjuangan yang diawali oleh magang saat keduanya belum lulus.
Keduanya sudah sama-sama dewasa. Gus Yanan yang berusia 23 tahun dan Gus Ali yang berusia 22 tahun. Keduanya sudah banyak berubah dan semakin dewasa. Tidak ada lagi yang namanya Gus Ali yang jahil dan tidak ada lagi Gus Yanan yang petakilan.
Sekarang hari ini ada dua pemuda yang paling tanggung jawab dan dewasa. Jangan lupakan ketampanan, kepintaran, kecerdasan, kesopanan, dan kharisma keduanya yang mampu meminkat banyak pasang mata.
"Kemungkinan besar kita di mutasi ke ADI Company." Kata Gus Ali.
"Iya juga sih."
"Proyek terakhir kita udah selesai. Besok pengesahan sekaligus pengumuman kepindahan kita." Sambung Gus Yanan.
"Bener banget, Nan. Pasti bakal terbit berita gini. CEO dan Presdir berbakat di mutasi." Balas Gus Ali dengan candaannya.
"Bener banget. Apa lagi kita itu baru naik daun setahun belakangan ini." Balas Gus Yanan dengan terkikik geli.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Huriyah ✓END
Fanfic(Spinoff Assalamualaikum My Destiny) Tentang cinta sejati seorang Gus Afrizal Ali Nata Al-Alawi. Kisah ini di mulai dari mata yang jatuh cinta melihat santriwatinya. Yang berlanjut pada perpisahan sebelum mengungkapkan sebuah rasa. Gus Afrizal Ali N...