14. Gendong Kara

1.1K 87 0
                                    

Vote Juseyeo🙏🏻❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote Juseyeo🙏🏻❤️


Sudah 2 jam Kara menemani Raka bekerja malam ini, dirinya mulai bosan namun enggan untuk mengajak Raka pulang. Karena sedari tadi dia melihat Raka yang sedang fokus berkutat dengan berbagai kertas-kertasnya itu.

Kara hanya diam di kursi milik Raka, kakinya sengaja diangkat dan disimpan di atas meja. Hanya menyibukan diri dengan poselnya namun sesekali berkeliling ruangan yang lumayan cukup luas itu untuk sekedar meluruskan punggungnya agar tidak pegal.

Alasan Kara tidak mengganggu Raka karena jika pekerjaannya terhambat maka jatah uangnya juga akan terhambat. Maka kara biarkan saja si Raka bekerja dan dirinya hanya tinggal meminta uangnya saja nanti.

"huffh.." mendengar suara hembusan nafas, Kara mendongak melihat Raka.

"sudah beres?"

Raka sedang membereskan kertasnya yang berserakan di atas meja itu, "heem, udah"

"berarti pulang sekarang?!"

Raka hanya membalasnya dengan mengangguk, dan gadis itu pun berdiri dari duduknya tidak lupa meregangkan otot nya yang terasa pegal dari tadi.

"akhirnyaaa, gue udah bosen dari tadi" ujar Raka.

"kenapa gak bilang?" ucap Raka sambil menyimpan kertas-kertasnya di atas meja.

"karena lo lagi sibuk. Gue ga mau ganggu"

Tumben sekali. Batin Raka. Biasanya kan mau sibuk atau tidak pasti dia akan tetap mengganggunya.

Mereka pun meninggalkan ruangan itu untuk turun ke bawah dan pulang. Namun saat sudah sampai di lantai satu, netra Kara menangkap perawakan orang-orang yang dia kenal sedang asyik mengobrol dengan yang lainnya.

"tunggu,tunggu!" ucap Kara sambil menarik tangan cowok yang ada di sampingnya itu.

"kenapa?" tanya Raka bingung. Bukannya dia mau pulang, terus kenapa dia tiba-tiba menariknya dan membawanya sedikit menjauh dari area pengunjung.

"itu..." tunjuknya.

"siapa?"

"itu teman lo tau!! Gue liat mereka lagi ngobrol sama teman lo yang lain!" jelasnya.

"siapa?" ujarnya celingukkan. Kerena dia tidak melihat siapa-siapa, atau karena pengunjung lagi rame maka Raka susah melihat objek yang lain.

"si curut Levin dan teman teman lo yang lain"

Raka lantas mengeluarkan ponselnya dari kantung celananya. Benar saja teryata ada beberapa panggilan dan chat yang masuk namun Raka tidak tahu karena dari tadi kan dia hanya sibuk membaca laporan pemasukan dan pengeluaran restorannya saja.

"katanya lo cuman mau kerja, kenapa ada mereka segala atau memang bener lo niatnya mau nongkrong bareng mereka kan?" lagi lagi istrinya itu menuduhnya lagi.

K A R A (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang