38. Dia?

1K 120 9
                                    

Jangan lupa Vote❤️🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote❤️🙏🏻
















Alamat gue yang bakal disalahin ini mah, Duh!! Batin Kara. Sambil menepuk jidatnya.

Kara berdiri dari duduknya, mulutnya ditutup dengan kedua tangannya. Raka yang makan sambil menunduk hanya diam walaupun ayahnya ada di sampingnya.

"Jangan diterusin Raka" Cegah Ayahnya.

Raka tetap diam sambil tak berhenti mengunyah dan menelannya.

"Raka, SUDAH!"

Kara mengambil piring yang masih ada sisa tumis udangnya. Raka yang awalnya akan menyuapi makanannya jadi tidak jadi.

"Raka kamu kenapa nekat, Nak. Sudah tahu kamu gak bisa makan Seafood. Nanti repot sendiri kamu" Kata Ayahnya.

Sedangkan Kara yang merasa bersalah sudah memaksa Raka untuk memakan Seafood miliknya, jadi menunduk.

"Maaf ayah, Kara yang nyuruh dia makan makanan punya Kara tadi"

Raka meminum air dulu sebelum berucap, "Nggak, Yah. Raka sendiri yang mau makan itu kok" ujarnya sambil menatap Kara.

Kara melihat kearah Raka yang malah berbohong pada Ayahnya. Jelas jelas Kara yang salah. Apakah Raka sedang membelanya?

"kamu ini ada ada saja Raka. Jangan sampai repotin Bunda ya nanti"

Raka mendelik, "Apaan sih, Yah"

Ayahnya tersenyum, "Sudah deh, Ayah mau pulang dulu. Kalian nanti hati-hati ya pulangnya."

"Iya Ayah" ucap mereka berdua berbarengan.

Setelah mendapatkan Salim dari putra putrinya, ayahnya langsung bergegas untuk pulang.

"Lo Kok gak bilang sih kalo lo punya alergi, Rak" todong Kara.

"Biasa aja" Jawab Raka sedang santainya.

Kara mendelik, "Biasa aja biasa aja, nanti lo mati gue yang disalahin, anjirr!"

"Ngomongnya!" ingat Raka.

Kara nyengir, "Heheh, sorry sengaja"

Raka berdiri, "Yuk"

"Hah? Kemana? Bikin anak?" Kara ikut berdiri, "Yaudah hayuk, biar kita cepet cerai nya" mulai deh Kara bicara ngelanturnya.

"Pulang"

"iya pulang lah. Masa kita mau bikin disini"

"Kara!"

"Heheh iya gue bercanda. Yuk"

Setelah membuat Raka kesal, Kara berjalan duluan meninggalkan Raka.

++++

"Loh, Rak ini bukan jalan pulang ke rumah kan?"

Setelah berdiam diri hanya menelisik jalanan, Kara baru sadar bahwa ini bukan jalan pulang menuju ke rumah mereka.

K A R A (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang