[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE🚨]
Tentang Kara si gadis BAR-BAR dan Raka yang SABAR.
Mereka terpaksa menikah bukan karena PERJODOHAN tapi karena Kakaknya yang tiba-tiba menghilang saat mendekati hari pernikahannya, memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote nya jangan lupa🙏🏻🙏🏻
Raka menggendong tas ranselnya, berniat untuk berangkat ke camp. Sebelum berangkat, tentu saja Raka akan menemui Kara terlebih dahulu. Untuk melihat dia sekarang sedang apa, sekaligus untuk berpamitan.
"Wihh kaya mau minggat aja lu, Rak!" Baru saja membuka pintu kamarnya, Raka sudah dikejutkan dengan kehadiran Kara yang sudah ada di depan pintu kamarnya.
Keliatan senang lagi.
"Berangkat sekarang, Rak?"
"Besok!" jawab Raka ketus.
"Galak amat mas-nya"
Raka mendelik, "Ngapain?"
Raka berjalan terlebih dahulu ke arah tangga, dan Kara mengikutinya dari belakang seperti seekor anak kucing dengan majikannya.
"Mau nganterin lo lah"
"Kemana?"
"Katanya berangkatnya naik Bis kan? Yaudah ayok gue anterin ke sekolah"
"Gak perlu,"
Bukannya berjalan ke arah pintu luar, Raka malah berjalan menuju dapur. Ngomong-ngomong Bi Suri sudah pamit pulang, jadi mereka hanya berdua di rumah sebelum Raka pergi, baru tinggallah Kara sendirian di rumahnya.
Raka membuka kulkas, dan ternyata bahan makanan sudah habis. Bukan seperti sayur mayur tapi makanan ringan.
"Ya, kan. Indoapril jauh dari sini. Kalo gue mau ngemil gimana?"
"Jauh? Tinggal ke depan komplek aja itu jauh?"
Minimarketnya emang deket, tinggal ke depan komplek aja. Jauh itu kalo yang jalannya siput, dua hari dua malam baru nyampe kayanya.
"Gak usah banyak speaking deh! Bawel banget!", dengan cekatan Kara menyambar kunci mobil yang ada di tangan Raka. "Yok, berangkat" pakai mobil Raka tentunya.
"Heh! Balikin"
Raka mengejar Kara yang berlari keluar. Raka kan belum menyetujuinya jika gadis itu boleh mengantarnya, tapi ke buru dia masuk ke dalam mobil Raka dan mengeluarkannya dari gerbang. Padahalkan Raka juga belum naik. Dia harus mengunci pintu rumah dulu.