[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE🚨]
Tentang Kara si gadis BAR-BAR dan Raka yang SABAR.
Mereka terpaksa menikah bukan karena PERJODOHAN tapi karena Kakaknya yang tiba-tiba menghilang saat mendekati hari pernikahannya, memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boleh ga, minta di follow juga akunnya? Terimakasih🙏🏻❤️
Sebuah mobil berhenti di pekarangan rumah mewah bercat putih dengan gaya American clasic itu. Mobilnya sudah dari 10 menit yang lalu terparkir disana namun orang yang ada di dalamnya tampak belum menunjukkan tanda-tanda ingin keluar.
"Ngapain sih keluarga lo dikit-dikit open house, dikit-dikit kumpul keluarga kaya pada gak punya kerjaan aja"
"Menjalin silaturahmi" jawab Cowok di sampingnya.
Yap siapa lagi kalau bukan dua sejoli, Raka dan Kara. Mereka sedang ada di depan rumah milik orang tua Raka. Sore tadi tiba-tiba mereka menelepon untuk datang ke rumahnya. Dengan alasan kumpul keluarga , mereka akan melakukan barbequean. Kegiatan yang rutin keluarga Wirahantara lakukan satu bulan sekali, agar anak-anak mereka pada datang ke rumah orang tuanya.
Benar, putra putri keluarga Bunda Devi dan Ayah Wira selaku orang tua Raka, semuanya sudah tidak tinggal di rumah orang tuanya.
Seperti anak pertamanya yaitu Kak Tara yang sudah menikah dan tinggal dengan suaminya.
Anak kedua mereka yaitu Raja, juga sudah tinggal sendiri di rumahnya walaupun belum menikah, karena batal.
Dan anak bungsu mereka yaitu Rakaha yang sudah menjalin rumah tangganya sendiri juga tidak tinggal lagi di rumah Ayah Bundanya.
Kembali pada Pasutri yang jarang sekali akur ini, Kara memang sengaja menahan Raka agar tidak keluar dari mobilnya. Karena dia ingin touch up make up dulu. Di rumah tadi Kara malas dandan tapi dia membawa alat make up nya, yang rencananya akan memakainya saat mereka masih berada dalam perjalanan. Namun Gadis itu malah tidur, jadi saat sampai di rumah mertuanya, dia malah merengek untuk minta memakai make up dulu sebelum masuk rumah.
Padahal Raka bilang gak perlu di make up segala. Mereka bukan ingin menemui pejabat sampai harus dandan terlebihan segala. Namun Kara tetap membantah dengan alasan ingin tetap terlihat Slay di depan mertuanya.
"Gimana?" Kara sengaja menatap Raka. Berniat untuk meminta saran, apakah dia sudah terlihat cantik.
"Apanya?" Raka yang tak peka malah menunjukkan ekpresi bingungnya.
"Muka gue. Udah cantik kan?"
Raka menatap Kara dengan dalam. Tidak mengangguk atau pun mengiyakan. Hanya diam dan terlihat asyik menatap setiap inci wajah perempuan yang sudah beberapa minggu ini menjalani kehidupan bersamanya.
Kara mulai emosi lagi, "Iya apa?! yang bener dong. To the point kalo ngejawab! Gedeg gue kalo ngomong sama lo, Gak pernah tuh kata kata lo bisa ngerti di otak gue" Kara membereskan alat make up nya ke dalam tas kecil yang dia bawa.