[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE🚨]
Tentang Kara si gadis BAR-BAR dan Raka yang SABAR.
Mereka terpaksa menikah bukan karena PERJODOHAN tapi karena Kakaknya yang tiba-tiba menghilang saat mendekati hari pernikahannya, memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 🤗
Waktu menunjukkan bahwa sekarang jam pulang di sekolah SMA Mandala. Tentu area parkir penuh dengan murid yang mengantri untuk mengambil kendaraan mereka dan menuju pulang ke rumah masing masing.
Berbeda dengan seorang gadis yang sedang mengendap-endap di lorong menuju kelas 12.
"aduh gimana ya" gumamnya.
Siska, cewek yang ditugaskan Kara untuk membawa tasnya saat pulang sekolah. Sekarang dia sedang bingung bagaimana caranya mengambil tas itu.
Kelasnya masih ada beberapa penghuninya, dan juga ada teman-teman Kara yang masih duduk duduk di kursinya. Sepertinya sedang menunggu parkiran kosong sehingga mereka tidak perlu mengantri lama.
"ini tasnya si Kara gimana?" tanya Olla.
"lu yang bawa Rik"
"gue ga searah sama rumahnya Kara, bisa bisa gue kesorean pulangnya nan-"
"nanti mamah lu marah. Dasar anak mamah!" samber Fani.
Tok tok tok
Orang yang masih ada di dalam kelas lantas menoleh ke arah suara. "apa?"
" maaf kak, aku disuruh kak Kara buat ngambil tas nya" akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk dan meminta izin untuk mengambil tas punya Kara.
"bukannya tu anak yang numpahin baksonya Kara" ujar Olla berbisik bisik.
"kayanya babu barunya Kara"
"hooh.."
"ekhm.. tuh ambil"
Setelah mendapatkan ijin, Siska lantas mengambil tas Kara yang ditunjuk temannya tadi.
"makasih Kak, permisi" Lalu setelah mengambil tasnya ia segera keluar dari kelas itu. "hufh..."
Akhirnya perintah dari kakak kelasnya itu sudah selesai.
Saat mulai berjalan menuju lorong, sekarang dia bingung "Rumahnya kak Kara dimana? ... gimana caranya aku ngembaliin tasnya? Bodoh Siska kamu bodoh!" ujarnya menyerapahi dirinya sendiri.
Bingung harus bagaimana dia pun memilih untuk berjalan menuju pintu gerbang. Yang penting dia sudah mengambil tasnya.
Di sisi lain, Raka,Bara dan Levin juga ada di parkiran. Karena Raka membawa mobil, jadi dia menunggu kendaraan lain keluar dulu baru mobilnya bisa keluar.
" Tanding mingdep kan?" tanya Bara Raka hanya mengangguk sebagai balasan sedangkan Levin sedang uring-uringan kesusahan mengeluarkan motornya.
"berarti minggu ini kita harus full latihan dong, Ka. Lawan kita SMK. Bukannya gue takut ya tapi SMK sebelah ganas, jadi latihannya perlu ekstra iya kan?"