[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE🚨]
Tentang Kara si gadis BAR-BAR dan Raka yang SABAR.
Mereka terpaksa menikah bukan karena PERJODOHAN tapi karena Kakaknya yang tiba-tiba menghilang saat mendekati hari pernikahannya, memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ayok spam komentarnya dan juga Vote ya supaya aku semangat ngetiknya💪🏻
"Gue tadi liat Kakak gue disana, Raka."
Raka kembali melihat ke arah yang Kara tunjuk.
"Gak ada, Kara"
"Tadi ada!" Ujar Kara ngotot.
"Kayanya salah liat"
"Nggak!"
"Ya sekarang mana?"Kara kembali mengedarkan pandangannya ke arah tadi yang katanya dia liat ada kakaknya. Tapi tidak ada siapa-siapa. Malahan tempat pejalan kaki itu juga tidak ada orang yang lewat. Apa benar dia salah lihat?
"Gue beneran liat tadi, Ihh"
"kayanya lo kecapean. Yuk pulang" ajak Raka.
"Tapi—"
"Ayo"
Mereka berdiri disamping jalan dekat jalan raya. Takutnya ada kendaraan lain yang tak sengaja menyerempet mereka kan bahaya. Jadi Raka cepat-cepat agar mengajak Kara beranjak dari sana.
"Ayo, Kara"
"Pesanan gue nya mana?"
Tadi saja merengek rengek seperti bayi minta susu, eh sekarang ingat makanan malah gercep.
"Ada di mobil" sebelum mengejar Kara, Raka menyimpan dulu sekantong makanan pesanan Kara di dalam mobilnya dulu.
"Yaudah ayok!" Kara melepaskan kedua tangan Raka yang bertengger di bahunya, lalu dia jalan lebih dulu untuk menghampiri mobilnya.
Raka hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Kara ini. Dan Raka pun hanya mengekor di belakang Kara menghampiri mobilnya.
Setelah sampai di dalam mobil, Kara membuka satu satu pesanannya. Dan yang dimakan terlebih dahulu adalah eskrimnya, karena takut mencair kalau sampai di rumah.
Raka kembali menghidupkan mesin mobilnya. Dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Kakak gue sebenernya kemana ya, Rak?"
Dalam keheningan menikmati eskrimnya, sebenarnya Kara masih kepikiran dengan kakaknya.
Raka hanya diam saja.
"kenapa Papih sama Mamih gue juga diem aja gak heboh anak pertamanya udah hilang berminggu minggu" Kara sesekali kembali melahap eskrimnya. "kok gue jadi curiga ya"
Raka yang hanya diam, menoleh pada Kara.
"Kenapa?"
"Apa jangan-jangan sebenernya Clara itu ada disini? Dia pura-pura aja kabur padahal ada hal lain yang mereka sembunyiin dari gue. Iya kan?"
"Jangan suudzon" Ujar Raka.
"Ya, lo pikirin coba deh. Mana ada orang tua yang fine fine aja anak nya hilang? Ya itu kecuali kalo sebenernya mereka tahu keberadaan anaknya. Itu masih masuk akal"
