Happy reading...
.
.
.Karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, artinya waktu untuk pulang para siswa SMA Mandala. Seperti biasanya, mereka terburu buru ke area parkir ataupun menuju gerbang. Sama hal nya seperti Kara, dia sedang berjalan di lorong bersama Fani. Soalnya yang lain pada nebeng ke mobil nya Erik.
"Gimana entar malem bisa kan, Ra?"
Kara menengok ke samping nya, "Kayanya gue kudu dateng banget nih, ada apa emang nya?" tanya Kara heran.
"Ada oranglah"
"Spesial?"
"Lo pasti seneng dia datang"
Kara berhenti di tempat, "Jangan lo bilang-"
Fani tersenyum," pokoknya malem lo datang ya, tepat waktu loh jangan jam karet"
"Gue usahain deh"
"Ya udah gue duluan ya, udah ada yang jemput"
Kara mengangguk sebagai jawaban, lalu Fani melenggang pergi meninggalkannya.
-"Raka, gimana lo mau ikut turnamen atau olimpiade itu?"
Dua orang lelaki berparas tampan dan rupawan, berjalan santai di lorong, mereka habis dari parkiran mengambil sesuatu untuk jadwal ekskul futsal hari ini. Aksa dan Raka.
"Waktunya ga barengan kok jadi gue bisa ambil dua duanya"
Aksa mengangguk paham. Temannya ini walaupun sudah kelas 12 masih disibukan dengan berbagai tugas dari sekolah yang harus dia urus dan ikuti.
Dari arah berlawanan, mereka melihat perempuan sedang fokus dengan handphone nya sampai tidak memperhatikan jalan nya. Semakin dekat dan-
Brughh
"Awwws" dahinya terbentur pada dada bidang Raka.
"Kara, lo gapapa?" Ya Kara. Dan itu bukan suara Raka, melainkan Aksa yang ada di sampingnya.
"Eh Aksa" karena mendapati akan yang khawatir otomatis tersenyum cerah. Yang tadinya akan marah tidak jadi.
"Kalo jalan itu hati hati Kara jangan terlalu fokus sama handphone"
Kara nyengir kuda, " heheh, maaf Aksa tadi gue agak buru buru juga jadi ga fokus deh"
Aksa menggeleng, "bukan gue yang lo tabrak tapi Raka" ujarnya melihat ke samping.
Kara melihat sebentar, "kirain disini kita doang soalnya gue ga lihat mahluk lain disini"
Aksa paham, dua orang berbeda jenis ini sudah tiga tahun satu sekolah tapi belum pernah satu kali pun mereka damai.
"Jalan pake mata!" suara bariton yang ada di sampingnya itu baru bersuara.
Kara mengerti perkataan itu untuknya, "Aksa temen lo aneh ya, jalan mana bisa pake mata, bilangin jalan itu pake kaki"
KAMU SEDANG MEMBACA
K A R A (On Going)
Random[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE🚨] Tentang Kara si gadis BAR-BAR dan Raka yang SABAR. Mereka terpaksa menikah bukan karena PERJODOHAN tapi karena Kakaknya yang tiba-tiba menghilang saat mendekati hari pernikahannya, memb...