21. Kekhawatiran Raka

1K 100 12
                                    

Ramein juga komentarnya dong teman-teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ramein juga komentarnya dong teman-teman. Terimakasih❤️🙏🏻







Raka mendekata Kara, lalu berbisik di telinga gadisnya itu.

"Lo-" Raka terdiam sejenak melihat sudah banyak pasang mata yang menjadikan mereka pusat perhatian

"Tembus" lanjutnya.

Kara membelalak, lantas mendorong tubuh Raka. Raka sempat terhuyung ke belakang namun masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

"LO-" Kara menunjuk Raka dengan jari telunjuknya, namun merasa banyak pasang mata yang menatap ke arahnya dia malah meremas tangannya.

"APA LO LIAT-LIAT?!!" Kara memelototi orang orang yang berada di pinggir lapangan itu. Seketika mereka pun langsung bubar dari sana. Tak ingin berurusan dengan Kara. Karena mereka tahu akibatnya jika berurusan dengan Kara.

Kara berlari keluar lapangan, meninggalkan Raka dan Eric yang dari tadi hanya planga plongo mendengar keributan Kara dan Raka.

"Kara mau kemanaaa?!" teriak Eric. Tapi Kara tetap berlari menghiraukannya.

"Raka, ngapain lo disini?!" Tanya Levin yang meghampiri dua mahkluk yang masih diam di lapangan. Raka yang dari tadi hanya memperhatikan Kara yang sudah menghilang, lantas tersadar.

"nggak. Ayo" ajaknya.

"Kemana?"

"Rapat"

Raka berjalan terlebih dulu, diikuti Levin.

Eric berkacak pinggang sendirian di tengah lapangan, "terus gue ngapain disini?" gumamnya.

-

Setelah insiden di lapangan tadi, Kara memilih untuk kabur dari sekolah, alias bolos. Hari ini dia putuskan kembali untuk bolos. Mood nya sudah rusak karena disuruh hormat di bawah bendera selama 2 jam untuk melakukan hukuman dari Pak Abi.

Oleh karena itu dia putuskan untuk tidak melanjutkan pelajaran hari ini saja. Biarlah jika Pak Abi mencarinya, palingan akan disuruh membawa orang tua untuk menghadap kepala sekolah.

"Hufhh, mau kemana ya gue sekarang" tanya Gadis itu pada dirinya sendiri, dia baru sampai di rumahnya. Rumah dia dan Raka maksudnya. Kara memutuskan pulang dulu ke rumah untuk mengganti pakaiannya.

Apalagi tadi dia mendapati tembus di rok nya. Kara tidak tahu kalau hari ini adalah hari datang bulannya datang. Untung ada Raka yang cepat menutupinya dengan jaket.

"gak mungkin gue tetap disini" dia melihat jam di dinding, " mana baru jam 10"

"apa gue main diluar aja ya. Tapi kemana? Ah bodo deh, yang penting gue keluar"

Kara memutuskan untuk keluar dari rumahnya. Tidak mungkin dia akan di rumah sendirian sampai jam waktu pulang sekolah, apalagi pasti Raka akan tahu jika hari ini dia membolos. Kara malas untuk mendengarkan wejangan yang akan keluar dari mulut Raka nantinya.

K A R A (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang