[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE🚨]
Tentang Kara si gadis BAR-BAR dan Raka yang SABAR.
Mereka terpaksa menikah bukan karena PERJODOHAN tapi karena Kakaknya yang tiba-tiba menghilang saat mendekati hari pernikahannya, memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pertama-tama jangan lupa buat Vote dan Komen nya ya🙏🏻
Hari minggu di pagi hari yang terlihat agak mendung jika lihat awan kabut yang menutupi langit.
Jika cuacanya begini, sangat enak jika kita lanjut tidur dibalik selimut tebal. Namun, realita tak seindah ekspetasi. Seperti yang dirasakan gadis yang baru bangun tidur ini. Kara dengan muka bantalnya, berhasil Raka bangun kan pagi ini untuk bangun.
Seperti biasa, Raka akan menyelinap masuk ke kamar gadis itu. Bukan untuk melakukan hal macam-macam. Tapi, ini sudah menjadi rutinitasnya untuk membangun kan cewek ini di pagi hari. Kalau tidak, Kara akan terus tidur hingga kebablasan.
"Paedahnya gue dibangunin pagi pagi gini apa hah?!"
"Gak papa"
"Anj*ng emang Lu!!"
"Heh! Gak pake ngomong kasar. Sana Mandi!" Suruhnya.
"Iya iya bawel anjirr!"
'pletak'
Karena Kara dari tadi ngomong kasar, Raka menyentilnya sekarang. Kara yang masih muka bantal hanya mengusap ngusap dahinya tanpa mau berkomentar pada Raka.
Alasan Raka yang menyuruhnya bangun pagi-pagi adalah untuk menyuruhnya kembali mengerjakan tugas yang semalam tak kembali dilanjutkan selesai makan Mie nya. Kara beralasan sakit perut dengan ekting nya yang dibuat-buat itu. Membuat Raka percaya yang memperbolehkan Kara untuk dilanjutkan nugasnya besok.
Dan sekarang Raka membangunkannya untuk itu. Jika belajar pagi-pagi, mungkin akan ada satu atau dua kata yang akan Kara ingat atau bahkan beberapa kalimat. Karena kalau pagi-pagi itu otaknya masih fresh.
Setelah memastikan Kara masuk ke kamar mandi, Raka keluar dari kamarnya gadis itu. Memutuskan menunggu Kara di meja makan saja. Karena jika Kara sudah bangun, pasti dia minta makan.
Maksudnya bukan Raka yang menyiapkan sarapannya, tapi tentu saja Bi Suri yang menyiapkannya.
Setelah sekian lama menunggu Kara turun dari kamar untuk sarapan, akhirnya dia turun juga. seperti biasa Kara memakai kaos kebesarannya dan, turun dari tangga dengan rambut yang masih basah dan belum disisir dan membiarkannya masih acak acakan.
"Masak apa hari ini Bi?"
Kara basa basi doang padahal apapun yang dimasak Bisur Kara selalu memakannya.
