41. Penawaran

933 100 26
                                    

"Hufhhh capek banget" Kara dengan cepat mengubah ekspresinya dari tersenyum menjadi memelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















"Hufhhh capek banget" Kara dengan cepat mengubah ekspresinya dari tersenyum menjadi memelas.

Raka yang masih ada di sampingnya, menoleh. "Kenapa?"

"Capek gue ekting sama Bunda lo. Puara-pura jadi lemah lembut"

Raka mendelik, "Siapa suruh ekting!" terus dia masuk ke dalam rumah meninggalkan Kara sendirian disana.

"Anjirr! Mau gue timpuk pakai sendal hah?!"

"Cepet masuk! kerjain tugasnya!"

"Beneran minta ditimpuk ini mah"

Kara mengangkat rok dress nya ke atas, dan berlari masuk ke dalam rumah sambil memegang satu sandal rumahannya.

Dan sampe di dala rumah, benar saja Kara melempar sendal yang dipegangnya pada Raka.

"Aduhh!"

"Syukurin!!"

Raka berbalik dan mengusap belakang kepalanya yang ditimpuk sendal istrinya.

"Jangan pake kekerasan dong!"

"Biarin aja. Siapa tahu lo mati!"

"Heh ngomongnya!" Raka hendak menyentil mulut Kara, namun dia keburu menghindar.

"Eitss gak bisa.. wlee"

"Cepet duduk dan kerjain tugas sekolahnya!"

"Ogah ah!"

"Cep-"

'drett drett'

Raka tak jadi melanjutkan ucapannya karena handphonenya yang berada di meja menyala menampilkan telpon dengan nama abang iparnya.

"Assalamualaikum, Bang Abi?"   

"Waalaikumsallam, Raka. Bunda masih ada di rumah kamu?"

"Bunda baru saja pulang Bang. Ada apa?"

"Oke Abang minta tolong kamu saja ya. Bilang ke Bunda kalo Abang sama kakak kamu ada di rumah sakit"

"Loh, kenapa Bang? Kalian baik-baik saja kan?"

Terdengar helaan nafas yang menghembus di sebrang sana, "Kakak kamu, keguguran"

Raka terlihat syok dengan ucapan abang iparnya itu, "Apa?!! – i iya Raka sampein ke Bunda. Nanti Raka juga akan menyusul ke sana Bang"

"Iya, hati-hati ya. Abang mau ngurus administrasinya dulu"

"Iya Bang"

'tut'

"wihhh kek nya khawatir ini. ada apa gerangan?"

"Ini Bukan waktunya bercanda Kara!" Ucapan Raka sedikit meninggi. Kara jadi kaget.

K A R A (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang