[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE🚨]
Tentang Kara si gadis BAR-BAR dan Raka yang SABAR.
Mereka terpaksa menikah bukan karena PERJODOHAN tapi karena Kakaknya yang tiba-tiba menghilang saat mendekati hari pernikahannya, memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Apa?"
"Besok kata Pak Deni kita disuruh rapat buat panitia Pensi taun ini"
"Oke"
"Udah sih gue cuman mau nyampein itu doang"
"Heem"
Tut
Raka menyimpan kembali ponselnya di saku celananya, lalu menyambar jaket dan kunci mobil dan pergi keluar kamarnya.
Saat berjalan melewati kamar Kara, dia mendengar percakapan Kara dengan seseorang di telpon. Membuat Raka yang tadinya akan kebawah malah menguping karena pintunya sedikit terbuka.
"I-iya gue bakal dateng tungguin gue bentar"
"..."
"Oke gue otw!"
Pasti Kara akan tetap pergi menemui temannya dari pada bertemu dengan Bundanya.
Raka ingin tahu apakah Kara menuruti perkataannya atau malah nekat kabur. Lalu Raka kembali ke kamarnya, biarlah Kara lolos toh kalo dipaksa juga tidak akan baik.
Raka tersenyum bersandar di depan jendela kamarnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Sangat jelas melihat Kara dari lantai atas yang sedang berlari keluar gerbang dan mencegat Taksi.
Raka tau, hal ini akan terjadi. Kara selalu kabur duluan saat akan ketemu Bunda.
"Gimana caranya biar lo bisa nurut Kara?!"
***
Saat sampai di Kafe tempat dimana Fani suruh, Kara celingukan mencari Fani. Sebab yang tadinya mau di kafe biasa mereka nongkrong, tiba tiba Fani menyuruhnya ke Kafe lain.
"Kara!"
Merasa terpanggil, Kara pun menengok ternyata Fani ada di meja paling pojok.
"Loh Fan? Lo sendirian aja? Yang lain?"
"Gak tau mereka tiba tiba aja ga bisa ketemu"
"Aneh!"
"Lo mau pesen apa?"
"Minum aja"
"Oke"
"Loh Fan, dia siapa?" Kara baru menyadari kalau Fani tidak sendirian, ada satu cowok yang duduk di sebrangnya.
"Oh, kenalin Vixal temen gue"
"Hai, Vixal panggil aja Vi" katanya sambil menyodorkan tangannya dan dengan senang hati Kara menjabatnya.