_hanya.penympang©_🌧️My Rainbow🌈
...
Sekarang sudah larut malam dan Jeno juga sudah pulang, sedangkan Eric hanya mengikuti Jeno sampai gang kecil lalu ia mampir sebentar ke toserba dekat sana untuk menghangatkan tubuhnya dengan secangkir kopi di larut malam.
Ia masih enggan untuk pulang karena ia juga tinggal sendiri di apartemennya, ia menghela nafas lalu mendongak menatap langit malam yang dingin. Angin malam tertiup semilir melewati tubuh Eric membuatnya mengeratkan jaket kulitnya.
Saat ia hendak ingin pulang ke apartemennya, ia tak sengaja melihat sosok pujaan yang masuk ke dalam toserba.
Eric mengedipkan matanya berkali-kali dan mengucak matanya mengira itu adalah halusinasinya saja. Namun saat Eric sibuk dengan mengucak mata dan membelakangi seseorang.
Sesosok itu menghampiri pemuda yang membelakangi dan menepuk pundaknya.
Eric yang merasakan ditepuk dari belakang pun menoleh dan melihat siapa yang menepuk pundaknya yang membuat jantung senam karena kaget.
Ia berbalik dan melihat siapa yang berada didepannya ini, ini yang engga sehat untuk jantung Eric.
"Eh! Eric! Kok kamu disini? Lagi ngapain?" Tanyanya bertubi-tubi, membuat yang ditanya hanya diam melihat pujaannya itu.
"O-oh, anu.. itu, aku lagi abis main ke rumah teman. Ehehehe, kamu sendiri kok disini? Keluar malam juga?" Tanyanya balik.
"Ah, aku! Aku memang tinggal disekitar sini. Keluar malam karena aku ingin makan ramen" jawabnya dengan menunjukkan belanjaannya.
"Bukannya kamu udah makan mie di kampus? Kenapa makan mie lagi? Tidak kasihankah pada usus mu sendiri, ayo ikut aku!" Ajaknya dengan menarik lengan pemuda manis itu dengan pelan.
Yang ditarik terkejut dan berusaha melepaskan cengkraman lengannya dari pemuda itu. "Yak! Kau mau mengajakku kemana?" Tanyanya dengan berusaha melepaskan peganganan dari Eric.
"Sudah, ikut saja!" Menarik lembut ke arah motor besar milik Eric.
Eric memberikan helm pada pemuda Kim itu, dibalas dengan wajah polos yang ia tampilkan dihadapan Eric, membuat pemuda Sohn ini memekik gemas dalam hati melihat wajah polos pujaan hatinya.
"Kim Sunwoo! Ini, kau pakai helmnya, kenapa melamun? Mau ku pasangkan helmnya?" Ujarnya dengan tersenyum.
Dengan cepat Sunwoo menggelengkan kepalanya lalu ia mengambil helm tersebut di tangan Eric. "Tidak, terimakasih!"
Eric tersenyum jahil, ia senang menjahili Sunwoo yang notabenenya pemarah dan cerewet. Ia tak masalah jika Sunwoo harus berkicau sepanjang jalan nanti, karena ia senang bisa berdekatan dengan pujaan hati.
Sangat bersyukur jika aku harus menguntit Jeno seharian ini, ternyata balasanya bisa berdekatan dengannya meski di malam yang dingin ini
"Ayo jalan! Apalagi yang ditunggu?" Membuyarkan lamunan Eric, lalu bergegas memakai helm dan menghidupkan motor besarnya.
"Kau harus berpegangan erat, takut tempatnya akan tutup" ujarnya.
Sunwoo yang ingin bertanya kemana mereka akan pergi, namun tak jadi karena Eric sudah menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Untung sunwoo sudah berpegangan namun lebih erat karena takut melesat saking kencangnya Eric membawa motor.
Sunwoo sudah merapatkan doa untuk keselamatannya selama naik motor dengan Eric, membuatnya sedikit takut eric memang mau mengajaknya mati muda.
--oOo--
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Fanfiction"karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm "Hahh?" -Ljn Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. ... !!Area Jaemno!! Jaemin: top! Jeno: bottom! don't...