~★06★~

219 25 24
                                    

_hanya.penumpang©_


🌧️My Rainbow🌈


...

Jeno sudah sampai di kampusnya, ia berjalan di lorong kampus yang lumayan ramai oleh mahasiswa yang baru datang juga.

Saat ia masih jalan dilorong, dari belakang ada yang menyentuhnya ia menoleh dan kiranya itu adalah Renjun tapi...

"Hai! Good morning Jeno" ujarnya dengan senyumnya.

Raut wajah Jeno pun ikut berubah menjadi masam melihat pemuda itu dihadapannya.

Ia pun melanjutkan jalannya dengan terburu-buru, biarkan suara panggilan dari pemuda itu dibelakang dengan mengejarnya.

Sesampainya di kelas, Jaemin bergegas ke bangku dimana ada Jeno berada. Kebetulan disitu juga ada temannya yang sedang mengobrol dengannya, ia sepertinya pernah melihat pemuda mungil di samping Jeno tapi ia lupa dimana?

Tak lama, ada yang datang dengan pekikan di ambang pintu kelas.

"Allow!! Rich boy the heree!!" Pekiknya si pemuda cina berkulit putih itu.

"Le, kalo mau teriak-teriak tuh liat keadaan sih!!" Pemuda disebelah menyikut.

"Halloo semuaaa!! Njun, ini buat kamu dan ini buat Jeno!" Memberikan sekotak putih sedang.

"Ini apa?" Tanya Jeno.

"Ah, itu.. jika kau lapar buka saja Jen, kau akan tahu isinya apa, hehehe" kekehnya kecil dengan menggaruk tengkuknya.

Jeno membuka kotak putih itu dan...

"Oh, ternyata isinya kue tart. Makasih Mark!" Dengan menutup kembali.

Renjun yang tak jauh dari Jeno hanya melirik sekilas isi kotak putih tersebut, yang pasti ia sudah tahu isinya apa.

"Terimakasih kue!" Ucapnya.

Tidak tahu saja Mark sudah bersemu merah pipinya meski hanya ucapan terimakasih dari Renjun sendiri. Ia senang bukan main karena ia pernah memberikan sesuatu barang padanya tapi ditolak mentah-mentah olehnya.

'ini, gua asli di cuekin nih??' Chenle berbatin melirik pada teman-temannya.


--oOo--

Sekarang pelajaran sudah usai, Jaemin akan mengekori Jeno kemana pun ia pergi. Membuat Jeno risih dengan Jaemin yang mengikutinya kemana saja.

"lu bisa kaga sih, sehari engga ganggu gua!" Rada kesal dia sama oknum pemuda na ini.

"Ya, gua kan belum sepenuhnya tahu sekitaran kampus" alibinya halus.

"Dikira gua pemandu wisata apa! gua mau belajar jadi jangan ngintilin gua mulu" dengan melenggang pergi.

Jaemin menghela napas sabar. "Ya. Seenggaknya dia engga merasa kesepian, ikuti aja lagi dah tapi harus sembunyi-sembunyi sih ini mah" menyusul Jeno dengan berlari kecil.


Seseorang tak sengaja melihat itu dengan mengeratkan tangannya pada buku pelajaran yang ia dekap di dadanya.

My Rainbow | JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang