~★29★~

69 7 0
                                    

_hanya.penumpang©_

...

"Masalah Renjun yang suka sama Jaemin dan Renjun ga suka sama lo yang deket-deket Jaemin." Jelasnya.

"Lo tahu Hyung?" Tanyanya bingung.

Mark tersenyum pada Jeno. "Karena gua juga deket sama Felix dan dia memberitahu tentang hal itu semua sama gua, makanya gua sering kali mencoba mendekati Renjun tapi dia sibuk membuat atensi Jaemin beralih kepadanya. Gua bisa apa Jen." Ucap Mark dengan putus asa.

"Gua tahu Hyung udah suka sama Renjun udah lama, tapi setidaknya Hyung masih mau berusaha untuk mendekatinya." Jelas Jeno untuk meyakinkan sepupunya itu untuk tetap semangat mengejar Renjun.

"Hyung." Mark kembali mendehem membalas ucapan Jeno dan menoleh.

"Aku masih menunggu seseorang itu Hyung, tapi sepertinya orang itu tidak akan kembali lagi. Aku sudah capek Hyung menunggunya." Ujar Jeno dengan mengeluarkan keluhnya pada Mark.

Mark tersenyum mendengar tuturan Jeno. "Jangan menyerah Jen, sekarang giliran lo untuk tetap di tempat lo."

"Kalo gua suruh lo buat nerima Jaemin, lo mau ga?" Seru Mark.

"Maksudnya?" Balas Jeno.

"Terima aja Jen. Pacaran sama Jaemin biar njun bisa sama gua, tenang aja pertemanan kalian akan tetap utuh meski diawalnya bakal renggang sih. Itu saran gua Jen, jadi terima ya kalo Jaemin beneran nembak lo" ucap Mark dengan beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Jeno sendirian di taman kampus.

"Lah, tiba-tiba disuruh nerima jadi pacarnya. Gua aja lagi bingung sama diri gua sendiri." Monolognya dengan frustrasi.


--o0O0o--



Jaemin yang sudah kembali ke aula pun hanya duduk-duduk santai dengan yang lain sembari menonton penampilan para mahasiswa di panggung, Jaemin dan gengnya akan naik kembali ke stage di akhir acara.

Saat tengah menonton Jaemin menangkap siluet Jeno yang tengah di geret oleh dua temannya, melihat wajah kesal Jeno dari kejauhan membuat Jaemin senyam-senyum sendiri membuat yang lain heran pada Jaemin.

Saat mengikuti arah pandangan Jaemin mereka langsung menyeletuk pada Jaemin.

"Ehemm! Kalo suka nyatain dong eheem." Boomin yang mulai lebih dulu.

Lalu disusul oleh Lucas. "Jen dicariin ayang nih! Uhuuy!" Membuat disekitar mereka menoleh pada mereka termasuk Jeno.

"Sini Jen, aa Jaeminnya nyariin nih!" Ternyata Juyeon sama saja seperti mereka berdua.

Jaemin yang mendengar teriakan ketiga temannya hanya menunduk malu karena sudah banyak yang memperhatikan mereka sekarang.

"Bukan temen gua itu." Gumam Jaemin dengan menutup wajahnya dengan topi yang tadi ia pegang.

Sementara Jeno hanya menunduk untuk menahan malu akibat teriakan dari trio buaya rawa.

"Jen, kapan lu di tembak sama Jaemin?" Ucap Chenle yang menggandeng tangan Jeno.

"Kaga ada, siapa bilang. Ayo ke sono aja." Dengan melangkah meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru.

"Eh- tungguin."

My Rainbow | JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang