_hanya.penumpang©_
..
paginya, semua orang melakukan aktivitas seperti biasa. sama halnya dengan Jeno yang sudah siap untuk berangkat ke kampus karena di jam 6 pagi ini ada kelas sehingga, ia berangkat lumayan pagi untuk para mahasiswa seperti Jeno.
"pagi nak, kau sudah siap-siap untuk berangkat?" ucap Taeyong dari dapur belakang.
"ah, iyaa bubu. soalnya jam 6 ada kelas yang lumayan lama" dengan memakai sepatu sneakernya.
"oh, kalau begitu kamu bawa saja bekal ini jen." ujarnya dengan memberikan sekotak bekal yang harusnya untuk Beomgyu.
"bukannya ini untuk Beomgyu bun? aku tidak usah saja, aku bisa makan di kantin kampus saja bun" sahut Jeno untuk tak membuat Taeyong khawatir.
"engga sayang, buna udah bikin satu lagi buat Beomgyu kok, udah yang ini buat kamu makan biar semangat kuliahnya" sahutnya lagi dengan memberikan semangat untuk Jeno.
"Hmm, iya bun. Makasih bubuu, Jeno berangkat dulu. Byee!" Pamitnya dengan mencium pipi kiri Taeyong.
"Hati-hati ya dijalan" dengan mengerakan kursi rodanya.
Jeno yang membuka gerbang rumah melihat ke arah pintu dan melambaikan tangannya ke Taeyong.
Saat membalikkan badannya, Jeno sangat terkejut dengan munculnya Jaemin yang sudah di depannya dengan motor sport hitam miliknya. Dengan santai ia menyapa Jeno.
"Pagi Jeno! Mau berangkat?" Sapanya dengan bertanya basa-basi.
"Pagi, Ya iyalah. Kau tak lihat aku sudah rapi begini?" celetuk Jeno dan siap untuk pergi dari hadapan Jaemin.
"Kenapa tidak sekalian bareng denganku? Aku dengar pagi ini bus belum beroperasi apa kau yakin ingin menunggu bus??" Ujarnya membuat Jeno berhenti berjalan.
'sial, apa dia sengaja berkata seperti itu supaya aku berangkat bersamanya? Aku masih ingat jelas insiden beberapa Minggu yang lalu dan sialnya dia seperti tak terjadi apa-apa. Menyebalkan' batin Jeno dengan mengumpat untuk Jaemin.
Jaemin menyalakan motornya dan menghampiri Jeno yang masih tak bergeming di tempat.
"Ayo naik, tunggu apa lagi?" Serunya yang membuyarkan lamunan Jeno.
Sebenarnya Jeno enggan menerima tumpangan pagi ini bersama dengan Jaemin namun, sialnya dia sengaja menunggu dirinya berangkat pagi ini.
Jeno hanya mendehem untuk membalas ucapan Jaemin, dan Jeno pun naik lalu disusul dengan sodoran helmet hitam milik Jaemin kepadanya. Jeno memasang wajah bingung.
"Pakailah! Nanti rambutmu akan berantakan, apa aku pakaikan?" Ujarnya dengan hendak menurunkan standar motor.
"Tidak, tidak usah! Sini, biar kupakai sendiri!" Dengan cepat ia mengambil helmet kesayangan Jaemin.
Jaemin yang melihat raut wajah Jeno yang cemberut dari spion motor hanya tersenyum gemas.
"Baiklah, kita berangkat! Jangan lupa pegangan denganku nanti kau akan jatuh nanti" sahut Jaemin dengan menjalankan motornya.
Tubuh Jeno sontak terhuyung, tanpa sadar tangannya berpegangan dengan jaket kulit Jaemin.
Jaemin hanya tersenyum kecil lalu saat di jalan besar ia menambahkan kecepatannya hingga Jeno benar-benar memeluknya dengan erat karena ketakutan tak lupa ia berteriak di dekat telinga Jaemin namun, Jaemin tak menghiraukan teriakan Jeno.
"GilAaa!!! Pelan-pelan woi!! gua masih pengen hidup!!!" Pekiknya tapi diacuhkan oleh Jaemin.
Karena Jeno lupa menutup kaca helmetnya jadi, matanya pun menyipit kena terpaan angin yang kencang hingga sang pembawa motor yang sedang tersenyum menambah lebar tak melihatnya, bersyukur saja.
Setelah acara kebut-kebutan tadi, Jeno masih bergeming di tempat seperti enggan turun karena masih syok dengan insiden kebut-kebutan dijalan bareng Na sialan Jaemin.
'gilaa! syok berat nih gua, mana kaga ada rasa bersalah banget itu muka' batinnya dengan menoleh ke Jaemin yang melepas jaket kulitnya dengan diganti Hoodie yang ia pakai dan tak lupa menrapikan rambutnya dengan sedikit diacak.
Jeno yang melihat itu semua hanya berdecih lalu ia turun dengan pelan dan tak lupa melepaskan helmet yang wangi rambut pirang Jaemin.
Lalu tanpa basa basi Jeno pun pergi ke kelasnya tanpa menoleh ke belakang yang masih sibuk merapikan rambut dan penampilannya. Saat dirasa cukup puas, Jaemin pun menoleh ke belakang jok motornya yang ternyata sudah kosong hanya helmet kesayangannya saja disana.
"Astaga! Aku ditinggalkan, tck! say eh- Jeno!! Tunggu!!" Bergegas menyusul Jeno yang sudah menjauh dari kawasan parkir.
--oo0O0oo--
To be continued...
![](https://img.wattpad.com/cover/307615811-288-k732757.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Фанфик[Completed] "karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. Yang ingin membaca Bonchap My Rainbow, bisa dicek lin...