~★26★~

213 8 0
                                        

🌧️My Rainbow🌈

...

Acara kampus pun sudah diselenggarakan dari para panitia yang sudah sibuk mondar-mandir mengatur acara sekarang.

Namun tidak dengan satu pemuda manis ini yang sedang tumpang kaki di salah satu bangku panitia dengan tangan yang penuh dengan makanan, tidak dengan pemuda satunya yang sibuk berbagai tugasnya sebagai panitia.

"Bro sudah siap kan nanti setelah acara ini selesai?" Tanyanya pada pemuda jangkung dengan pakaian ala anak band.

"Siap bro!" Seru pemuda itu dengan mengacungkan jempolnya pada Jaemin.

Ya, pemuda yang sibuk itu adalah Jaemin. Ia termasuk panitia acara kampus karena ingin melihat bulan sabitnya yang sekarang sibuk mengunyah makanan, mau bagaimana lagi jika mode bucinnya sudah kembali ke permukaan maka Jaemin pun akan melakukan apapun untuk bisa duduk di samping Jeno.

Sementara Jeno sendiri sudah malas berurusan dengan Jaemin. Apalagi berdekatan seperti saat ini yang sepertinya Jaemin ingin istirahat sejenak dengan menatap Jeno sembari tersenyum, bukannya Jeno tenang menikmati snack yang dibagikan oleh panitia tadi malah membuatnya masam.

Dengan rasa muak melihat adanya Jaemin yang terus-terusan di samping Jeno, ia pun hendak berdiri dari kursinya dan pergi namun ditahan oleh Jaemin.

"Mau kemana?" Tanya Jaemin bingung.

"Pergi jauh-jauh dari lu. Jadi, lepasin!" Kesal Jeno pada Jaemin.

Jaemin hanya melengos melihat Jeno pergi begitu saja. "Nanti ke sini lagi Jen, acaranya belum selesai." Pekiknya pada Jeno memberitahu.

"Iyaa, gua tahu!" Balasnya tanpa balik badan sekalipun.

Jaemin hanya bisa menghela nafas sabar. "Untung aku sayang kamu loh Jen." Ujarnya dengan mengelus dada.

Tak lama Jaemin melanjutkan kesibukannya sebagai panitia, namun pemuda manis alias Renjun keluar dari balik tembok dekat bangku yang di duduki oleh Jaemin dan Jeno.

Ia menyunggingkan senyumnya dan menoleh sebentar ke arah Jaemin yang sibuk dengan kegiatannya lalu ia pergi dari sana mengikuti arah Jeno pergi tadi.

Sementara Jeno, ia sedang tenang di belakang taman kampus lalu tak lama ada yang menghampirinya. Jeno yang sedang menutup matanya untuk istirahat emosinya hari ini dibuat membuka mata untuk melihat sosok yang menghampirinya.

"Jen, ini dari mama buat lu katanya." Ucap Chenle memberikan kotak makan itu pada Jeno.

"Oh, repot-repot banget le. Nanti bilangin makasih makannya sama mama lu le." Dengan membuka kotak makan itu karena penasaran dengan isinya.

"Santuy kali Jen." Dan Jeno mengangguk kecil dengan mulut memulai memakan cake buat mamanya Chenle.

"Oh, Jen! akhir-akhir ini lu deket sama Jaemin ya, kalo kalian udah jadian bilang-bilang ya Jen." Ucap Chenle dengan menaikkan nada suaranya.

"Apaan sih le, ga usah kencang-kencang. Lagian juga, cuma sebatas temen doang gua deket sama Jaemin." Jelas Jeno sembari melempar tatapan tak suka pada Chenle yang mengatakan hal itu.

"Yakin, cuma temen apa cem-ceman Jen?" Goda Chenle yang tersenyum mengatakan itu pada Jeno.

"Le gua lagi makan ya. belum gua lempar lu ke Merkurius ya?" Kesalnya. Memang Jeno sedang tak ingin membahas Jaemin sekarang.

"Loh, apa nanti jadi Friendzone lu sama Jaemin?" Malah diteruskan tuan muda Chenle ini.

"Mending makan, makaaann!" Dengan menjejalkan cake dengan potongan besar ke mulut Chenle, Jeno kan jadi gemes pengen nabok anak orang di sampingnya itu.

"Ehheheheehehe.. uhuk uhuk.. "

"Mampus, karma." Dengan memberikan botol air minum pada Chenle.

'penasaran gua, ada yang panas ga nih?'

"Oh, sengaja ya ngomong begitu. Tenang aja mungkin memang hanya sebatas teman nanti hubungan kalian, Let's start this game Jen." Dengan menyunggingkan senyumnya kembali dan pergi dari sana.

« My Rainbow »


"Cas tolong cariin Jeno, dari tadi gua cari sekitar sini ga ada. Bentar lagi gua naik tolong buruan cari Jeno ya cas!" Mohonnya pada teman jangkungnya.

"Oke-oke, gua cabut dulu cari ayang lu Jaem." Dengan langsung pergi mencari Jeno.

Renjun segera mencegat Lucas yang ingin mencari Jeno.

"Eh- cas, ini buat lu tadi gua beli ke banyakan tadi." Dengan nada ramah dan tersenyum. Tersenyum paksanya aslinya mah.

"Oh, makasih manis. Gua minum ya." Dengan langsung minum tanpa panjang pikir lagi.

"Gua pergi ya njun, makasih minumannya." Langsung pergi begitu saja.

Dengan tersenyum membalas ucapan Lucas. "Misi satu selesai dan kita lanjutkan ke misi berikutnya. Maaf cas gua jahat banget bikin lu harus bertapa di toilet, tapi emang harus jahat sih biar bisa menyingkirkan yang lain untuk menganggu." Monolognya dengan tersenyum manis dan ia langsung pergi ke panggung untuk misi berikutnya.

Dan benar saja, Lucas langsung merasakan perutnya yang sakit dan mules. Ia pun harus ke toilet terlebih dulu untuk menuntaskan hajatnya. Namun Renjun membuat Lucas akan terus di toilet selama beberapa menit ke depan.

Dan Jaemin belum naik karena menunggu Jeno yang sedang di cari oleh Lucas.

"Jaem ayo! Tunggu apa lagi?" Ucap Sunwoo pemuda yang berdandan ala anak band itu.

"Iya Jaem, buruan." Sahut Boomin dengan pakaian yang sama dengan Sunwoo. Intinya mereka akan tampil di depan seluruh anak-anak kampus.

"Bentar, tunggu sebentar lagi." Dengan mengetuk-ngetuk kakinya hingga sol sepatu berbunyi menunggu Lucas yang tak kunjung datang.

"Lucas bisa di ganti sama Juyeon aja Jaem. Ayo bro kita harus tampil." Seru Eric yang sudah gemas dengan Jaemin.

Dengan pasrah ia hanya mengangguk. "Semangat napa sih, gua yakin Jeno bakalan ke sini lagi Jaem. Mungkin Lucas nyarinya sampe ke lubang semut jadi ga ketemu-temu." Ujar Boomin. Dia tahu Jaemin sedang menunggu Jeno karena tadi sebelum Lucas pergi Boomin ada di dekat tangga panggung.

"Sama aku saja, Jeno-nya lagi ga mau di ganggu tadi aku abis nyamperin dia dan Lucas-nya juga disuruh sama dia buat beli makanan di kantin. Makanya lama dan ga datang-datang." Jelas Renjun tiba-tiba menghampiri Jaemin.

"Oh, boleh." Membuat Renjun tersenyum manis dan mengangguk antusias.

"Makasih Jaemin, maaf ya kalo Jeno ngerepotin kamu." Ucapnya dengan sedikit menyunggingkan senyuman miringnya dan beberapa alibi Renjun keluarkan.

"Gapapa, mungkin mood-nya lagi ga bagus aja." Sahut Jaemin dengan langsung naik ke atas panggung tanpa menunggu Renjun.

'huhh.. sabar, singa kali ini harus dijinakkan dulu Renjun. Semangat diriku!'

--oo0O0oo--

To be continued...

My Rainbow | JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang