_hanya.penumpang©_
...
Saat Jeno ingin ke kantin untuk menyendiri dengan mengisi perutnya yang sudah berdemo minta diisi.
Namun saat hendak pergi, ada yang memanggilnya dari arah belakang dan ia menoleh pada orang yang memanggilnya.
"Oh, Felix. Kenapa memanggil?" Tanyanya dengan bingung, sebab ia tak begitu akrab dengan teman dekat Renjun yang satu ini.
Felix tersenyum manis. "Ah itu, aku disuruh oleh Lucas, buat kamu ke aula depan katanya. Ayo, aku juga sekalian kesana." Ajak Felix namun sudah menariknya untuk langsung pergi.
"Eh- tunggu.."
"Katanya Lucas ada yang mencari kamu Jen, makanya aku narik kamu. Maaf ya, aku juga lagi buru-buru kesana." Ucap Felix menatap Jeno.
"Ohh. ngomong-ngomong, Kamu tahu Renjun dimana?" Tanya Jeno membuat Felix langsung terdiam.
"Harus kamu tahu Jen, kalo si rubah galak udah di panggung bareng Jaemin lagi." Batin Felix, sebenarnya ia sudah gregetan dengan kisah cinta mereka.
Tak lama mereka sampai di aula depan kampus yang terlihat penuh dengan para mahasiswa yang tengah menontoni band kampus yang dikagumi oleh para anak perempuan dan para uke-uke manis.
Belum lagi, Jaemin yang tengah menyanyi sembari memegangi gitar listrik yang sudah tergantung di lehernya, dengan lincah ia memainkan gitarnya lalu menyanyikan bagiannya.
Ia tak memandangi orang yang di sampingnya itu, ia hanya sibuk dengan mengedarkan matanya menatap lautan manusia yang tengah menontoninya.
Lalu matanya bergulir ke arah lorong kampus yang terlihat jauh dari panggung dan tepat saat itu juga Jaemin tersenyum pada Jeno yang sudah ada di sana meski sangat jauh dari panggung.
Renjun lantas bingung dengan Jaemin yang sudah berubah ekspresi wajahnya menjadi berbinar dan berseri menatap ke arah depan. Renjun sedikit melirik pada Jaemin dan mengikuti arah pandangan mata Jaemin yang tertuju pada..
Jeno.
Seketika Renjun berhenti bernyanyi lalu ia lanjutkan kembali bagiannya dengan suasana hatinya yang sudah masam dan kesal, ia lagi-lagi tak bisa membuat atensi Jaemin melirik ke arahnya sedikitpun. Itu tidak ada.
Tapi Renjun tak sadar, di bawah panggung sosok pemuda yang tengah memvideokan dirinya yang sedang bernyanyi dengan suaranya yang begitu merdu dan indah. Sesekali ia menatap wajah Renjun dengan lekat tanpa mengedip sedikitpun.
"Kapan aku dilirik olehmu, aku bahkan iri dengan Jaemin yang terus ditatap olehmu. Apakah kehadiranku ini di sampingmu tak begitu terlihat? Yang menginginkanmu ada di sampingmu bukan di depanmu Renjun." Gumamnya kecil sembari tatapannya berubah sendu.
"Gawat! Gawat! Akan ada orang galau lagi nih." Ucapnya berbisik pada sampingnya.
"Hah? Siapa-siapa?" Ujarnya dengan menatap sekitarnya.
"Si bodoh ini. Yang di depan gua ini lah, lu kira tukang parkir belakang kampus." Seru Chenle dengan menatap malas pada orang di sampingnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Fanfiction[Completed] "karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. ... !!Area Jaemno!! Jaemin: top! Jeno: bottom! don't...