_hanya.penumpang©_
...
Hari kedua dan acara terakhir untuk penutupan acara kampus yang sengaja diselenggarakan untuk para mahasiswa yang tengah sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi.
Bagi Jaemin yang sudah mengambil keputusan untuk mengulang kelas dari semester 3 tak membuatnya jenuh untuk melakukannya, biarkan saja teman seangkatan dengannya lulus dengan cepat dan dia tidak.
Masa pengulangan kelas di Koreanya akan menjadi ingatan manis yang ia dapat.
Melihat Jeno, menatap Jeno dan memperhatikan gerak-gerik pemuda bulan sabit itu tak membuat Jaemin bosan dengan semua yang ada di diri Jeno.
Dan ia bisa kembali mengutarakan perasaannya yang sudah lama ia pendam.
Tak mau menunggu lebih lama lagi, Jaemin memantapkan hari ini dengan mengungkapkan isi hatinya pada Jeno dengan disaksikan seluruh para mahasiswa.
--o0O0o--
Jeno sudah siap berangkat menuju kampus lebih pagi, ia tak mau ada Jaemin menunggu di depan pintu gerbangnya.
Seperti biasa, setelah berpamitan dengan bubu dan kedua bibinya ia langsung pergi tanpa memperdulikan Taeyong yang tengah meneriakinya untuk menunggu beberapa jam lagi.
Meski masih jam enam lebih tigapuluh menit, ia tak perlu menunggu lagi.
Angin pagi yang begitu dingin pun menerpa tubuh Jeno yang sudah memakai jaketnya masih saja terasa begitu dingin.
Dengan nekat ia pun melanjutkan langkahnya, namun tiba-tiba ia bertemu seseorang di depan pintu gerbang.
Jeno tentunya cukup terkejut menjumpai temannya sendiri bukan Jaemin. Syukurlah.
"Ya ampun njun, kenapa kamu di luar tidak masuk saja menungguku." Ucap Jeno pada Renjun.
Ya, itu adalah Renjun yang sedang menunggu Jeno keluar dari rumahnya.
"Tidak perlu, kamu juga bakalan keluar Jen. Ayok berangkat, sebelum bus pagi penuh." Ajaknya.
"Ayok." Balas Jeno dengan menutup pintu gerbang.
Sebenarnya ini bukan rencana janjian mereka berdua, tapi karena ada teman berangkat Jeno pikir tak apa-apa.
Keheningan diantara mereka pun dipecah oleh Renjun sendiri dengan melontarkan pertanyaan pada Jeno.
"Kamu sekarang punya hubungan ya sama Jaemin?" Tanya Renjun tiba-tiba membuat Jeno bingung.
"Kami hanya sekedar teman biasa njun, lagian dia sendiri yang terus saja mendekatiku. Cukup kesal tahu njun." Jawab Jeno dengan mencebik kesal pada Jaemin.
"Jen."
"Humm, kenapa njun?" Dengan menoleh memasang wajah tanda tanya pada Renjun.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Ujarnya menggenggam erat pada tali tas hitamnya.
"Katakan saja, aku akan dengarkan." Ucap Jeno dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Fanfic[Completed] "karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. Yang ingin membaca Bonchap My Rainbow, bisa dicek lin...