_hanya.penumpng©_
...
Jeno dan teman-temannya sekarang berada di taman, seperti biasa menghabiskan waktu jam istirahat di sana.
Renjun yang sedari tadi diam saja hanya mengangguk mendengar cerita dari Mark, sedangkan Mark sendiri ia sebenarnya sedang berusaha menghibur Renjun yang selalu diam tak biasanya.
Saat Jeno menyahuti cerita Mark yang sedang dibahas oleh Mark dan Chenle. Saat itu juga Renjun menoleh ke Jeno dengan tatapan tak biasa darinya.
Tak lama mereka berbincang kembali, Renjun hendak berdiri dan menghampiri Jeno.
"Jen, gua mau ngomong sesuatu sama lu berdua, bisa?" Ujarnya dengan tatapan yang sama ke Jeno.
"Eh- sesuatu? Pentingkah??" Jeno menoleh dan membalas ucapan Renjun.
"Iyaa, sedikit penting. Bisa?" ucapnya lagi.
"Okey, tapi dimana?" Tanya Jeno dengan tatapan lembutnya.
"Kenapa ga disini aja sih?" Celetuk Chenle.
"Diam! gua ga ngomong sama lu" ketusnya tiba-tiba pada Chenle.
Mark dan Jisung yang berada di tak jauh dari mereka bertiga hanya saling memandang heran, karena tak biasa Renjun seketus itu pada temannya sendiri.
"Ikut gua sekarang!" Ajak Renjun dengan menarik tangan Jeno menjauh dari sana.
"Aduuh njun, pelan-pelan aja sih kenapa! Sakit nih tangan gua" sahut Jeno dengan meringis merasakan tangannya digenggam erat oleh Renjun.
Sebenarnya juga Jeno heran dengan sikap Renjun akhir-akhir ini yang tak biasanya. Lebih-lebih lagi Renjun sering menghindar dari Jeno dan seperti ingin menjauh darinya, ia merasa dirinya telah melakukan sesuatu yang membuat diri Renjun begitu padanya. Terakhir kali ia dan Renjun bersama dan bercerita mungkin beberapa minggu yang lalu.
Dirasa sudah jauh dari teman-temannya yang lain. Renjun pun melepaskan genggaman tangan dengan sedikit kasar.
Jeno hanya bisa diam diperlakukan seperti itu, mungkin ia memiliki salah pada Renjun namun, tak mengetahui hal apa yang membuat Renjun seperti itu.
Tapi nyatanya hanya perkara cowok yang Renjun incar sekarang semakin dekat dengan Jeno, hal itu diketahui oleh mata kepalanya sendiri yang selalu menguntit jaemin kemana saja.
"Ren.. kalo gua punya salah.. maaf ya, tapi gua ga inget gua punya salah apa sama lu ren" dengan menunduk merasa bersalah.
Renjun hanya menghembuskan nafasnya kesal. "Bukan. Bukan hal itu, lu inget kan gua pernah cerita sesuatu ke lu?" Dengan nada bicara yang tak bersahabat.
"Oh, seseorang yang lu suka kan ren?" Jawab Jeno.
"Ya" dengan wajah lempengnya.
"Terus? Apa hubungannya?"
"Iya dan Ada hubungannya dengan lu sendiri" sahut lagi dengan menoleh ke kanan agar tak menatap wajah Jeno.
Dengan wajah bingung Jeno menyahut lagi. "Hahh? Siapa?" Penasarannya.
"Lu mau tau siapa yang gua maksud dan yang gua suka itu??" Ucapnya santai dan Jeno hanya mengangguk untuk ingin mengetahui sosok yang Renjun sukai.
"Kau yakin?" Dengan mengangkat alis kanannya.
"Yakin, seribu yakin njun!!" Semakin menambah rasa penasaran Jeno.
"Na.. "
Drrt!
Drrt!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Fanfiction"karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm "Hahh?" -Ljn Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. ... !!Area Jaemno!! Jaemin: top! Jeno: bottom! don't...