🌧️My Rainbow🌈
...
Jaemin dan Jeno yang terdiam setelah sepeninggal Mark dan Renjun yang telah pergi dari hadapan mereka, membuat suasana semakin canggung.
Jaemin terus saja mencuri pandang pada Jeno yang sedari tadi diam saja tak bersuara, dengan inisiatif Jaemin menarik pergelangan tangan Jeno untuk pergi dari sana agar lebih enak untuk mereka berbicara.
Dengan Jaemin tak lupa mengambil makanan yang Jeno beli dengan uangnya, sembari mencairkan suasana sekitarnya Jaemin memberikan minuman yang tadi sudah ia beli.
"Ini, minumlah dulu. Kamu belum minum setelah memakan makanan berminyak, itu akan membuat tenggorokanmu sakit." Ucap Jaemin, dengan perhatiannya pada Jeno.
Dengan menerima minuman dari Jaemin, ia dengan perlahan menyedot minuman dingin tersebut untuk menyegarkan tenggorokannya
"Kamu tahu Jen, setelah memberikan payungku saat itu padamu, aku langsung jatuh sakit karena sudah jarang aku bermain air hujan." Ujarnya, Jeno mengkerutkan keningnya tanpa menoleh.
"Ahahaha, jika aku mengingat masa itu. Aku tak tahu jika pikiranku akan dihantui oleh pemuda bermata sabit sepertimu, dengan ucapanmu saat itu membuatku berjanji ingin bertemu denganmu lagi di waktu yang sama. Di saat hujan tengah menguyur bumi dengan muatan airnya, yang setelah itu akan memunculkan fenomena indah setelah selesai hujan turun." Jeno kini sepenuhnya menoleh pada Jaemin dengan mendengar ucapannya seksama.
Jaemin pun juga menoleh dan tersenyum simpul. "Harusnya aku melihat pelangi setelah hujan reda, namun di saat hujan deras aku melihat pelangi itu yang lebih indah." Ucap Jaemin, membuat Jeno langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Lalu Jaemin berlutut di hadapan Jeno. "Jen, meski aku tak memaksamu menjawab hal itu. Tapi aku akan menyatakan hal itu lagi di depanmu sekarang. Karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi jadi pelangi setelah aku turun?" Ucap Jaemin penuh yakin, ia tatap mata sabit itu dengan lembut.
"Rasa suka yang aku punya kepadamu itu datang begitu saja Jen, setelah pertemuan singkat denganmu di 10 tahun lalu, itu tak mudah untukku yang terus terbayang-bayang dirimu. Setelah sampai di Korea aku kembali mencarimu di Busan, namun aku malah mendapatkan informasi mengenai kamu telah lama pindah ke Seoul dan menetap disini. Saat itulah aku mengulang semester di sini, dengan orang yang tak pernah absen dari pikiranku." Katanya sembari mengelus punggung tangan Jeno dengan ibu jari, senyuman manis masih terukir di wajah Jaemin.
"Kamu tahu Jen, aku dan adik tengahmu itu pernah berteman dan bermain. Apalagi dia seringkali memalaki uangku untuk membeli layangan atau es krim yang dia mau." Ucapnya lagi.
"Hahh??" Jaemin terkekeh geli melihat reaksi Jeno.
"Kenapa begitu terkejut?" Tanyanya.
"Karena aku kira dia sering mengambil uang ibu atau bibi di laci untuk membeli es krim dan beberapa layanan. Ternyata itu dari kamu, pantas saja setelah ia pergi ke lapangan tempat mainnya siang itu, dia langsung pulang dan masuk ke dalam kamarnya aku kira dia di jahili lagi orang anak-anak lain. Ternyata menangisi kamu dan tak mau makan selama seminggu." Jelas Jeno menceritakan Sungchan kecil yang ditinggal pergi oleh Jaemin ke Amerika.
"Ahahaha, oh yaa? Wah, ternyata dia tidak mau aku tinggalkan tapi malah menyuruhku pergi saja dan jangan mencari kakaknya." Ia terkekeh geli mengingat momen lucu Sungchan memarahinya ingin pergi.
"Oh, kamu bertemu dengannya? Dari saat itu juga dia seringkali menangis sendirian di kamar, entah menangisi kamu atau ayah. Di tak pernah terbuka akan kesedihan yang ia rasakan, makanya aku sedikit keras padanya. Apa aku salah Jaem?" Ujarnya dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Фанфикшн[Completed] "karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. ... !!Area Jaemno!! don't like? don't read😾 🐰🐶 [St...
