_hanya.penumpang©_
...
Jeno sekarang pulang sangat larut malam membuat Soobin yang mengikuti menahan kantuknya sedari tadi.
Jeno lupa jika jam dini hari bus sudah tak beroperasi lagi, ia hanya bisa jalan kaki sampai distrik. Soobin yang kebetulan membawa mobil dengan masih mengikuti Jeno langsung menepikan mobilnya dengan menglaksonkan untuk memberhentikan Jeno.
Jeno yang berjalan santai dibuat terkejut dengan adanya mobil yang menepi dan menglaksonkan dirinya. kemudian, mobil itu pun menurunkan jendelanya dan Soobin menyapa Jeno yang menunduk melihat ke dalam mobil.
"Jeno!" Sapa Soobin.
"Aaa.. siapa ya?" Dengan memiringkan kepalanya.
Soobin terkekeh kecil. "bukannya kita pernah bertemu ya? Ah, bukan-bukan. Sering mungkin ya" ujarnya dengan tersenyum simpul.
"Ah, kau ternyata!" Sahutnya yang mengingat pemuda itu yang ternyata Choi Soobin.
"Ayo masuk Jen, ini sudah larut dan juga bus sudah tak ada lagi. Ayoo!" ajaknya dengan melempar senyum simpul pada Jeno.
"Ah, bener juga. Tapi, apakah aku tak membuatmu repot?" Tanyanya.
"Tidak sama sekali Jen, ayoo masuk!"
"Okey" dengan membuka pintu mobil sedan hitam itu.
"Jangan lupa pasang sabuk pengaman agar aman dijalan" ujarnya dengan kembali menjalankan mobilnya.
"Rumahmu dimana Jen?" tanya Soobin yang fokus ke depan.
"Dekat distrik Gangnam!" Jawabnya.
"Ah, aku searah kesana karena ingin ke rumah bibiku" ucapnya agar ada topik yang dibahas.
"Oh, begitu. kukira kau sedang berkeliaran di malam hari" sahut Jeno membuat Soobin menoleh.
Ia tersenyum kecil mendengar ucapan Jeno.
'memang iya aku berkeliaran hanya untuk mengintai mu, jika bukan karena suruhan dari Jaemin aku tak mau' batinnya.
"Kau malam-malam juga masih diluar, habis dari mana?" Tanyanya basa-basi.
"Aku.. kerja!" Dengan menunduk.
Soobin pun menoleh seolah-olah terkejut dengan ucapan Jeno, karena jika tak seperti itu maka ia akan dikira memikirkan hal sesuatu padaku. Pikirnya dengan wajah yang dibuat terkejut.
"Apa! Kau kerja sampai selarut ini Jen!"
"Ehh- iyaa, tolong rahasiakan ini ya. Aku tak mau yang lain tahu aku kalau aku kerja paruh waktu dan juga selalu tutup mulut saja jika didekat Mark ya!" Ujar Jeno dengan menatap Soobin serius.
Jakun Soobin naik-turun setelah bertatapan dengan Jeno, lalu ia memalingkan wajahnya ke depan.
"Okey, kalau itu aku akan tutup mulut Jen. Tenang saja aku orang yang tepat jika berurusan dengan hal rahasia ehehe" sahut Soobin terkekeh membuat suasana menjadi baik.
"Okey, sekarang aku lega jika ada yang bisa memahami ku"
"Iya, sekarang kita jalan kembali! Sudah semakin larut" ucap Soobin dengan tersenyum simpul.
"Kau benar, pasti semua orang sudah tertidur lelap hahh! Rasanya terlalu letih jika kembali mengerjakan semuanya di esok hari" ujarnya bergumam.
Soobin menoleh dan tersenyum kecil karena dapat ide cemerlang. "Apa kau sakit Jen?" Tanyanya tiba-tiba.
"Huhh, tidak juga. Hanya rasa letih dan capek saja!" reflek memegang lehernya yang hangat.
"Jika kau tidak enak badan, sebaiknya istirahat saja dirumah Jen. Besok dosen killer tidak masuk karena ambil cuti" ujarnya santai.
"Kau! Kenapa bisa tahu kalau besok kelas ku dosen killer?" Melempar tatapan ke arah Soobin.
"Kau kenal dengan Kim Yeonjun Jen?" Sahutnya.
"Iyaa, aku mengenalnya. Memang kenapa?"
"Aku diberitahu darinya hahaha! Kau tahu Jen, aku sedang terpikat olehnya" ucapnya dengan mata yang masih fokus kedepan.
"Kau menyukainya?" Sahut Jeno dengan menyeringai kecil.
Soobin tak menjawab lagi hanya anggukan sebagai jawaban dari pertanyaan Jeno.
Beberapa menit kemudian mereka sampai ditujuan, Jeno pun langsung turun dari mobil sedan milik Soobin.
"Terimakasih Soobin atas tumpangannya. Aku yakin dia pasti akan melihat perjuangan mu, semangat!" Ucapnya setelah itu berbalik.
"Iyaa, terimakasih juga saranmu Jen. Selamat malam!" Jawabnya.
"Iyaa, selamat malam juga!" Sempat berhenti dan berbalik badan dengan melambaikan tangannya pelan.
Setelahnya ia kembali melangkah dengan masuk ke gang. Soobin yang melihat punggung Jeno di balik gang itu perlahan menghilang saat berbelok.
Lalu ia mengambil handphonenya dengan melaporkan itu pada Jaemin. Ia tahu jika Jaemin tak tidur masih berjaga sampai jam larut seperti ini, lalu tak lama ia mengetuk nomor telepon agar cepat menyampaikan informasi padanya.
In call..
"Yeoboseyo!"
"Jaem, sekarang dia sudah pulang dan semua aman terkendali!"
"Oke, imbalannya nanti gua kirim. Thanks untuk infonya!"
"Sans bro, udah ke kirim nih makasih banyak bro!"
"Oke, gua tutup dulu bro!"
"See you bro"
"Yo!"
Pipp...
Soobin sekarang bisa bernafas lega karena satu tugas yang lumayan sedikit menguras tenaganya.
--oo0O0oo--
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Fanfiction[Completed] "karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. ... !!Area Jaemno!! Jaemin: top! Jeno: bottom! don't...