🌧️My Rainbow🌈
...
Sebulan kemudian...
Setelah sebulan penuh Jaemin sudah masuk ke dalam kehidupan Jeno. Mulai dari sering ke rumah dan mengantar jemput Jeno.
Semua orang di rumah Jeno sudah sangat akrab dengan Jaemin jika ia main ke rumah. Awalnya Jeno tak mempermasalahkan Jaemin sering ke rumah namun, setelah sebulan ini Jeno cukup jengah dengan kehadiran pemuda itu.
Dan semua itu selalu dipantau oleh Renjun yang masih menyukai Jaemin namun, harus merasakan sakit ketika sang pujaan selalu memperhatikan orang lain bukan dirinya. Rasa kesal, marah, dan iri hati sudah Renjun rasakan sebulan ini.
Dan ia sudah siap membicarakan tentang dirinya yang menyukai Jaemin di hadapan Jeno.
Renjun ingin melihat reaksi dirinya yang secara terang-terangan mengatakan itu kepada Jeno, apakah nanti Jeno cemburu atau tidak?
Ia hanya memastikan hati Jeno sudah menyukai Jaemin atau belum.
Dan juga di kampus akan mengadakan acara bulanan yang semua mahasiswanya harus wajib datang ke acara tersebut.
Soal acara kampus yang akan diadakan hari rabu, mereka sudah membocorkan ada acara apa saja yang akan dilakukan. Ternyata banyak sekali dan juga sekaligus mengadakan Bazaar juga.
Renjun teringat satu acara, yaitu acara yang digelar oleh semua mahasiswa karena acara itu random alias bisa menunjukkan bakat nyanyi, dance, beatbox dan lain-lain. lalu ia menguping salah satu mahasiswa yang sedang membicarakan acara tersebut, katanya boleh ngungkapin perasaannya ke seseorang yang ia suka.
Renjun yang mendengar itu langsung berbinar-binar, itu kesempatan untuk mengungkapkan perasaan sukanya terhadap Jaemin.
Ia pun yang sedang berada di perpustakaan langsung bergegas mencari Jeno. Dengan membereskan buku-buku yang awalnya ingin mengerjakan tugas ditunda terlebih dahulu, setelahnya ia berlari ke luar perpustakaan mencari keberadaan Jeno.
Tak disangka di balik rak buku ada seseorang yang sedari tadi mengintip Renjun yang sedang mengerjakan tugas tiba-tiba berdiri dan membereskan buku-bukunya. Setelah Renjun pergi, ia pun keluar dari persembunyiannya.
"Sampai kapan kau terus mengejar orang lain sedangkan, di dekatmu kau tak pernah menoleh sekalipun njun." Ujarnya dengan sendu lalu melangkah keluar dari perpustakaan pergi ke atap kampus.
Namun, tiba-tiba dari belakang rak buku muncul seseorang lagi.
Ia menggelengkan kepalanya lalu berdecih setelah mengingat adegan tadi.
"Ternyata selama ini, gua berada di lingkup cinta segienam eh- segiempat. Kebanyakan segienam mah, tck-ck!" Ucapnya bergumam lalu menggelengkan kepala.
"Hahh, heran gua." Dengan pergi dari sana dengan santai.
Sedangkan, Jeno sendiri sedang berada di taman dekat lapangan basket dengan wajah kesal. Bagaimana tidak jika Jeno sampai kesal seperti itu karena pelakunya sedang latihan basket dengan timnya.
Setelah 3 menitan mereka latihan, pemuda itu pun menghampiri Jeno yang sedang menunggunya karena paksaan darinya membuat wajah Jeno menjadi kesal dan bete menjadi satu diwajahnya yang tidak ada seram-seramnya itu yang menurut jaemin itu adalah wajah imut Jeno.
Jeno langsung menyodorkan sebotol air mineral ke Jaemin dan di ambil oleh Jaemin dengan wajah yang terkekeh melihat tingkah kesal Jeno.
"Terimakasih!" Dengan meminumnya lalu ia menatap Jeno kembali. "Kamu tidak ikhlas kah menemaniku latihan?" Tanya Jaemin dengan wajah yang tak berdosanya.
"IYAA! kenapa? lu yang tarik-tarik gua buat maksa nemenin lu ye!" Kesel Jeno dengan hendak berdiri.
Jaemin dengan cepat menahan lengan Jeno yang ingin meninggalkannya. "Eh- nanti aja ke kelasnya, masih lama ini udah kamu nemenin aku aja latihan okey!" Tersenyum dengan menampakkan deretan giginya.
"Ga oke."
Memang benar Jeno sedang kesal dengan Jaemin, sampai dibujuk dengan senyuman pun tidak mempan.
Jaemin pun membiarkan Jeno yang pergi meninggalkan area lapangan basket dengan jengah, Jaemin hanya bisa terkekeh kecil sembari melihat punggung Jeno yang menjauh dan ia hanya bisa pasrah Jeno pergi begitu saja.
Setelah Jeno pergi dari area lapangan basket, Renjun pun muncul dari belakang dengan membawa beberapa handuk kecil.
Dan mereka melanjutkan latihan, salah teman Jaemin menegurnya.
"Jaem, lu kenal dia?" Ucapnya pada Jaemin dengan mengerutkan keningnya.
"Itu yang disono!" Dengan menunjukkan, membuat Jaemin menoleh.
Renjun pun melihat Jaemin menoleh ke arahnya dan ia tersenyum manis sebisa mungkin di depan Jaemin.
Namun, Jaemin hanya menoleh sebentar.
"Oh, temennya Chenle. Namanya Renjun." Dengan acuh sembari kembali berlatih.
Renjun yang melihat itu langsung luntur senyumannya. Bahwa Jaemin sibuk dengan latihan basket dengan tak menghiraukan kehadiran Renjun disana.
Setelah jam menunjukkan pukul empat sore, mereka menyudahi latihannya dan bergegas untuk pulang.
Renjun? Masih ada disana dengan harapan bisa memberikan handuk kecil yang ia pegang sedari siang tadi. Meski tak mengharapkan lebih besar lagi yaitu pulang bersama mungkin.
Jaemin yang ingin mengambil tasnya yang berada di dekat Renjun pun langsung mengambil handuk yang di pegang Renjun untuk mengelap keringat yang tak henti-henti keluar dari tubuhnya. Dan ia juga merasa kasihan pada Renjun yang terus berada di sini.
"Terimakasih." Ucapnya acuh.
Renjun pun langsung tergagap melihat handuk itu di ambil Jaemin. "Sa- sama sa- sama." Jawabnya dengan menunduk.
"Kau tidak pulang? apakah kau di jemput?" Seru lagi Jaemin dengan acuhnya.
Renjun pun langsung teringat dengan pesan sang ibu. "Ah! Iya aku di jemput! Sampai jumpa Jaem!" Pergi begitu saja.
Dengan berbalik badan Jaemin terkejut dengan temannya yang berada di belakangnya.
"lu apa-apaan sih, ngagetin gua aja!" Kesalnya dengan langsung lanjut melangkah meninggalkan area lapangan basket.
"Sorry. Itu yang tadi lu apain sampe ngacir gitu, jangan gitu lagi lah woy. udah cukup di LA lu begitu, tobat tong!" Ceramahnya dengan di tatap aneh oleh Jaemin.
"Gua udah lama tobat, lu nya aja berburuk sangka terus ama gua. Udah, gua mau ke ruangan latihan ayang dulu, bye bro!" Langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Eric.
"Lebih parah yang begini sih dari pada yang dulu. ya terserah, tuan muda aja dh." Monolognya dengan pergi ke parkiran untuk langsung pulang.
--oo0O0oo--
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbow | Jaemjen
Fanfiction[Completed] "karena aku hujannya, kamu mau tidak menjadi pelangi setelah aku turun?" -Njm Hanya menceritakan tentang seorang pemuda pengagum hujan dan pemuda manis dengan segala kesederhanaannya. ... !!Area Jaemno!! don't like? don't read😾 🐰🐶 [St...
