Halo readers, awtp semenjak tanggal 1 September 2023 sudah mulai ada yg di-unpub chaptenya. Jadi ke depan chaptenya kemungkinan akan loncat2 kalau kalian meneruskan. Untuk alasannya ada di postingan akhir2 book ini
Mengecup pipi Jeno rupanya bukan hal yang bagus. Buktinya sekarang Jaemin merasa sangat canggung dan aneh pada dirinya sendiri. Sepertinya ia melakukannya karena memang terlalu mendalami peran hubungan romantis bersama Jeno. Mungkin karena ia terlalu senang dengan liburan yang membuatnya terbebas dari segala macam masalah untuk sementara waktu. Mati-matian Jaemin berusaha agar tak terlalu memikirkan adegan di pantai tadi. Sulit sekali. Bahkan makanan lezat yang terhidang terasa hambar di lidahnya..
Sementara Jeno malah terlihat santai dan tak memikirkan banyak hal. Entah kenapa Jaemin merasa konyol sendiri. Semalam Jeno berkata dia akan pergi keluar lagi karena ada urusan. Dua pengawal yang mereka bawa disuruh menjaga Jaemin. Sebelum tidur Jaemin memilih melihat-lihat area pantai melalui jendela kamarnya. Daerah ini akan sangat bagus untuk berwisata, tapi sepertinya tak banyak orang daerah luar yang tahu. Bahkan penginapan ini cukup sepi dan hanya didatangi oleh nelayan yang baru pulang memancing. Jeno bilang biasanya yang menginap adalah orang-orang kapal yang sedang ingin menjejak daratan. Amat disayangkan.
Paginya, Jeno mengajak Jaemin mencari sarapan diluar penginapan. Kali ini mereka pergi ke arah yang berbeda dengan kemarin. Biasanya di istana mereka hanya makan roti panggang dengan mentega atau makanan sejenis, tapi Jeno mengatakan bahwa daerah ini biasa sarapan dengan roti pipih yang dicelup dengan olahan ayam berbumbu pedas. Jaemin cukup takjub dengan masakannya walaupun memang sedikit pedas. Sikap Jeno terlihat santai saat memakan makanan itu. Jaemin baru menyadari bahwa Jeno juga tak terlalu memusingkan tata krama istana.
"Apa kita akan berjalan-jalan di sekitar pantai lagi?" tanya Jaemin.
"Kita akan ke pasar. Apa kau tidak mau mencari oleh-oleh?"
Oh, benar! Satu hal yang tidak boleh mereka lewatkan saat berlibur adalah membeli oleh-oleh. Jaemin mengangguk antusias tapi tiba-tiba ia terpikirkan sesuatu. "Kita tidak membawa kereta. Apa tidak susah membawa banyak barang?"
Jeno terkekeh pelan. "Sepertinya kau sudah menentukan seberapa banyak orang yang ingin kau belikan oleh-oleh. Jangan terlalu cemas. Kau bisa membeli sebanyak apapun barang. Urusan lainnya biar aku yang mengurus."
Jaemin hanya mengangguk-angguk sambil menikmati makanannya. Tentu ia sudah memikirkan siapa saja yang akan ia belikan oleh-oleh. Yang paling utama adalah Kaisar, lalu Permaisuri. Ia akan membelikan benda yang unik dan memukau untuk membuatnya merasa terbebani. Untuk beberapa orang-orangnya, mereka pasti senang dengan apapun yang ia bawa. Mark dan Sungchan. Lalu tak ketinggalan Renjun dan Haechan. Khusus kepada Haechan, ia akan memberikan oleh-oleh yang bisa membuatnya iri. Kemudian orang-orang Dutchy, sekedar untuk formalitas saja.
"Aku akan memilih oleh-oleh yang berkesan," kata Jaemin.
"Sepertinya tidak hanya sekedar berkesan," gumam Jeno.
"Untuk beberapa orang," cengir Jaemin.
Jeno tersenyum. "Apa sudah selesai? Aku dengar mereka punya buah khas daerah sin yang bisa menyegarkan tenggorokan."
"Aku mau!"
Pasar yang dimaksud Jeno memang tak sebagus dan serapi pasar ibukota. Bahkan tak terlalu banyak toko yang menjual benda mewah dan berkelas. Kebanyakan pedagang menjual hasil laut, buah khas daerah sana dan makanan olahan. Ada juga toko bumbu-bumbu yang menjual rempah-rempah untuk memasak makanan khas sana. Untunglah Jaemin memiliki sedikit pengetahuan mengenai rempah-rempah dan khasiatnya. Untuk Kaisar dan Permaisuri, Jaemin membeli ginseng merah yang ia minta dikemas secara khusus. Saat memberikannya pada Permaisuri, ia akan mengatakan bahwa Jeno yang memilihnya agar ia bisa menjaga kesehatannya. Ginseng amat sangat sulit dicari di ibukota. Ini bisa disebut sebagai barang mewah karena sulit didapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
{JGN DIBACA LAGI, UDAH AKAN DI-UNPUB} Perjanjian Dengan Pangeran (nomin)
FanfictionPangeran kedua yang sedang patah hati mengajak Jaemin bertunangan Baca aja udah, gak bakal di unpub kalo blm ending. Pas udah ending baru unpub sebagian