Jaemin dan Jongho kembali ke kediaman Dante saat matahari mulai tenggelam. Buru-buru mereka menukar pakaian dengan pakaian sebelumnya. Jongho terlihat tak banyak bicara, sementara Jaemin sudah menyiapkan akting dan alasan kepada orang-orang didalam perihal ia yang pulang dengan tangan hampa. Seperti biasa, ia harus memasang raut menyebalkan khas anak bangsawan yang suka dimanja dan dinomorsatukan."Benar-benar tidak ada barang menarik disini," gerutu Jaemin keras-keras, saat ia memasuki kediaman Dante.
Dante tergopoh-gopoh menghampirinya untuk memberi salam. Jaemin hanya menatapnya datar, lalu ia kembali mengeluh. "Kakiku pegal sekali. Sudah berjalan sejauh itu tapi tetap tidak menemukan sesuatu yang bisa aku bawa pulang."
"Kaki anda pegal? Apa anda mau dipijat?" tawar Dante.
Belum sempat Jaemin menjawab, Yeonjun sudah keburu datang bersama Soobin. Ansent itu sudah nampak rapih, tanda ia sudah selesai membersihkan diri setelah pergulatannya bersama Yeonjun. Yeonjun menatap Jaemin cemas dan terlihat lega saat melihat Jaemin sudah kembali.
"Jaemin, kau pergi cukup lama dan hanya membawa satu pengawal. Aku benar-benar cemas," katanya, sedikit mengomel.
Perhatian Yeonjun lama-lama membuat Jaemin muak juga, tapi ia berusaha tak menunjukkan ekspresi itu. "Maaf, Earl muda. Tadi aku hanya pergi ke pasar untuk belanja, tapi aku tidak melihat satupun barang yang menarik. Padahal kakiku pegal sekali," keluh Jaemin, diam-diam ingin muntah mendengar nada suaranya sendiri.
"Mau kugendong ke kamarmu?" tawar Yeonjun.
Jaemin nyaris tersedak mendengar tawaran Yeonjun, ia melirik Soobin yang hanya diam dengan raut kaku. Wah, ini akan menarik. "Eum, iya. Kakiku sakit sekali," jawabnya, sedikit manja.
Yeonjun mengangkat tubuh Jaemin ala pengantin. Jaemin kembali melirik Soobin yang makin cemberut. Rasanya ia cukup heran dengan Yeonjun yang tak segan memanjakan Jaemin di hadapan Soobin. Dan Yeonjun juga tak terlalu memperlihatkan kemesraan dengan Soobin didepan orang lain. Itu adalah misteri lain yang harus Jaemin cari tahu. Bagus juga jika ia bisa memanfaatkan ini demi kepentingannya sendiri, pikir Jaemin.
Yeonjun membawa Jaemin ke sebuah kamar luas yang ditata serapih mungkin. Itu kamar yang akan Jaemin tempati selama menginap disini. Yeonjun meletakkan tubuh Jaemin ke kasur dengan lembut sekali. Jaemin berani bersumpah bahwa siapapun yang melihat pasti akan berpikir bahwa mereka adalah pasangan suami istri yang baru menikah. "Mau aku pijat juga?"
"Eh, tidak. Mana mungkin aku memperlakukan Earl muda seperti pelayan. Setelah beristirahat nanti kakiku akan membaik," tolak Jaemin secara halus.
Yeonjun duduk di tepian kasur, di sebelah Jaemin. "Kau adalah tanggung jawabku, jadi jika ada sesuatu katakan saja padaku."
"Terimakasih banyak sudah menggendongku kemari, kupikir Earl muda juga harus segera beristirahat," kata Jaemin, merasa tak nyaman karena hanya ada mereka berdua di dalam kamar.
"Baiklah. Nanti aku suruh pelayan untuk membantumu mandi dan membawakan makan malam. Beristirahatlah," kata Yeonjun, seraya mengusap pelan kepala Jaemin.
Jaemin hanya tersenyum manis sembari mengiringi kepergian Yeonjun. Lalu ia melepas sepatunya dan merebahan diri di kasur. Jaemin tak terlalu suka menggunakan sihir. Ia juga mudah lelah ketika memakainya. Bahkan hari ini ia harus memanggil makhluk lain selain Qona. Cukup merepotkan. Semoga ini seimbang dengan hasilnya nanti.
Keesokan paginya, Jaemin dikejutkan dengan kedatangan Soobin ke kamarnya. Soobin berkata bahwa ia membawakan pakaian-pakaian baru untuk dipakai oleh Jaemin. Ia sendiri juga-lah yang memasukkan pakaian-pakaian itu ke lemari. Jaemin yang baru selesai sarapan sedikit tertegun dengan ekspresi Soobin yang nampak lebih dingin. Terlihat sekali bahwa ia berusaha keras bersikap sopan pada Jaemin. Sepertinya perasaan cemburu Soobin padanya masih ada. Jaemin mendengus geli. Menggoda anak ini semalam rupanya memang menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
{JGN DIBACA LAGI, UDAH AKAN DI-UNPUB} Perjanjian Dengan Pangeran (nomin)
FanfictionPangeran kedua yang sedang patah hati mengajak Jaemin bertunangan Baca aja udah, gak bakal di unpub kalo blm ending. Pas udah ending baru unpub sebagian