Persidangan segera dibubarkan saat seluruh pihak yang terlibat dibawa pergi oleh pasukan istana. Jaemin sempat melihat Countess Alastar yang histeris karena tidak mau ditangkap. Lucu juga. Orang itu selalu sombong dan bermulut kotor. Puas rasanya melihatnya seperti itu. Jaemin harap hukumannya lebih kepada pencabutan gelar bangsawan dan ia disuruh bekerja paksa layaknya budak. Pasti akan lebih seru lagi. Cocok sekali untuk orang yang suka merendahkan orang lain.Duke ikut pergi untuk diperiksa juga. Chanyeol bahkan tak sempat melihat Jaemin karena pengawal terus mendesaknya untuk segera pergi. Terpaksa ia telan bulat-bulat hal yang ingin ia katakan pada Jaemin. Duchess bersama Renjun segera kembali ke kediaman Xavier untuk menemani pihak istana yang sudah menunjukkan dokumen resmi untuk pemeriksaan. Wendy masih cukup syok, tapi ia berusaha kooperatif karena merasa mereka memang tidak terlibat perbuatan ilegal itu.
Jeno mengajak Jaemin untuk bicara di kastil saja. Rupanya Doyoung juga ikut menemani Jeno menonton persidangan. Doyoung diam-diam menatap kagum pada Jaemin karena bisa mengantisipasi rencana besar dan memutar balik keadaan. Padahal panggung itu awalnya dibuat oleh Eugene untuk memojokannya, tapi Jaemin berhasil keluar dengan rencana brilian. Pandangannya berubah. Padahal dulu Jaemin terlihat biasa saja karena tak terlalu menunjukkan kecerdasannya. Kini ia mengerti maksud ucapan Jeno sebelumnya.
Di kastil, Doyoung membiarkan dua orang itu mengurus masalah mereka di dalam kamar. Pikirnya sepasang kekasih itu pasti ingin melepas rindu. Tapi sebenarnya di dalam sana Jaemin sedang bersedekap sambil menatap Jeno tajam untuk minta penjelasan. Mereka berdiri berhadapan di dekat pintu. "Jadi, apa rencanamu?" tuntut Jaemin.
"Kau tahu skalanya cukup besar, dan korbannya juga banyak. Ini harus dihentikan," kata Jeno.
Jaemin menghela nafas. "Penyelidikan ini atas namamu atau Kaisar?"
"Karena aku yang memimpin ini, kupikir kau sudah bisa menebak," gumam Jeno, mengangkat bahu.
Jaemin mendesah. "Apa ayahmu tidak melarang? Kau tahu ini akan beresiko pada dukungan terhadapmu. Jika ayahmu yang melakukannya resikonya tidak terlalu besar. Lagipula kau tetap bisa menghentikan ini walaupun harus diam-diam dan kau bisa mengambil keuntungan besar. Apa kau bahkan menargetkan pejabat bangsawan yang mendukungmu?" tanya Jaemin, karena seingatnya ada juga bangsawan terlibat yang berada di pihak Jeno.
"Aku tahu," angguk Jeno. "Tapi untuk kasus seperti ini, rasanya tidak adil jika tidak ada hukuman untuk pelaku. Mana bisa aku memanfaatkan darah dari rakyat yang akan aku pimpin nantinya?!"
Jaemin tertegun dengan ucapan Jeno. Rasanya seperti ditampar.
Jeno mendekatkan wajahnya pada Jaemin, mengusap lembut pipinya. "Aku tahu kau mencemaskanku. Aku sangat bersyukur karena berkat kau-lah kasus ini bisa terungkap. Citraku akan naik di kalangan rakyat, walaupun itu artinya para bangsawan akan bersikap waspada padaku dan mungkin saja mereka pada akhirnya akan berusaha menjatuhkanku karena ditakutkan aku akan lebih kejam daripada ini jika berhasil menjadi Kaisar. Tapi kita memiliki kartu rahasia yang bisa kita gunakan di masa depan."
Kartu rahasia yang dimaksud oleh Jeno pastinya adalah wilayah Ozay. Tapi meski begitu, resiko yang diambil Jeno sangatlah besar menurut Jaemin. Betapa tidak, walaupun kini ia masih mendapat dukungan darI Duchess Leonor, tapi pamor keluarga Xavier sudah cukup hancur sekarang. Dan karena Haechan berada di sisi Mark, sudah cukup banyak bangsawan yang condong ke kubu mereka. Ditambah akibat hal ini, para pejabat bangsawan akan berpikir seribu kali untuk berpihak pada Jeno.
Pasalnya setiap bangsawan pasti memiliki sisi gelap. Kecuali bangsawan yang benar-benar bersih, para bangsawan itu akan berpikir seribu kali untuk mendukung seorang kandidat yang tanpa pandang bulu seperti Jeno. Bahkan Jeno juga menghabisi bangsawan pendukungnya sendiri yang juga terlibat. Masalahnya adalah Jeno masih berstatus sebagai kandidat putra mahkota. Makanya Jeno memerlukan dukungan bangsawan untuk terus maju. Lain cerita jika Jeno sudah menjadi Kaisar. Ini sungguh beresiko untuk dukungan terhadap Jeno nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{JGN DIBACA LAGI, UDAH AKAN DI-UNPUB} Perjanjian Dengan Pangeran (nomin)
Fiksi PenggemarPangeran kedua yang sedang patah hati mengajak Jaemin bertunangan Baca aja udah, gak bakal di unpub kalo blm ending. Pas udah ending baru unpub sebagian