55

5.2K 1K 146
                                    

Salah satu undangan yang akan Jaemin hadiri adalah pesta perayaan di keluarga Hazel. Kakak tiri Chaeryeong yang bernama Juyeon berhasil masuk ke dalam pasukan utama Kekaisaran. Keluarga Hazel yang selama ini hidup sambil berusaha membayar hutang, tentunya merasa sangat bahagia hingga berpikir untuk merayakannya. Masuk ke pasukan utama, otomatis akan membuat kehidupannya lebih terjamin. Oh ya, berdasarkan rumor yang beredar, kakak Chaeryeong ini sangatlah tampan.

Hal ini yang membuat Jaemin lebih bersemangat lagi menghadiri pesta Chaeryeong. Jaemin bertekad untuk berdandan secantik dan semenarik mungkin. Seseorang yang tampan dan mapan akan menarik sangat banyak perhatian. Para ansent dan nona akan berkumpul di tempat itu, lalu ia bisa memanfaatkan situasi untuk mempromosikan pakaian dari butiknya. Ini benar-benar kesempatan yang bagus. Apalagi gelarnya sebagai calon Reve pasti akan membuatnya menjadi pusat perhatian. Pasti mereka akan bertanya dimana ia mendapatkan pakaian yang ia pakai. Jaemin yakin sekali, butiknya akan semakin ramai dan uangnya semakin banyak.

Seperti biasa, tangan lincah Jihoon membantunya berhias. Jaemin selalu puas dengan hasil dandanan Jihoon. Entah bagaimana anak itu sangat mahir. Bahkan ia juga terlihat sangat bersemangat setiap mendadani Jaemin. Dengan menggunakan salah satu pakaian produksi terbaru butiknya, Jaemin pergi menggunakan kereta kuda milik Jeno. Rumah Viscount Hazel cukup jauh dari istana. Tapi untungnya riasan Jaemin masih baik-baik saja kata Jongho. Kini Jongho resmi menjadi pengawal pribadinya setiap ia pergi keluar tanpa Jeno.

Rumah keluarga Hazel tak terlalu besar, tapi nampak indah dan terawat. Jaemin tebak, Chaeryeong-lah yang merawatnya. Ada kebun yang cukup luas di pekarangan rumah, bunga-bunga bermekaran dan tertata dengan baik. Meja-meja panjang disusun sedemikian rupa, dilapisi taplak meja yang nampak kuno tapi malah membuatnya terlihat antik dan unik. Belum lagi papan kayu tempat tergantungnya pot tanaman hias yang tersusun apik. Terlihat sekali usaha Chaeryeong disini. Wah kalau begini, bisa-bisa Jaemin mengangkat Chaeryeong sebagai pegawainya.

"Tuan Muda Jaemin, selamat datang di kediaman kami," sambut Chaeryeong dengan bahagia. Ia senang sekali saat mendapatkan balasan dari Jaemin yang mengkonfirmasi kehadirannya. Ini membuatnya semakin menyukai Jaemin. "Anda cantik sekali. Sungguh, saya sangat takjub saat melihat anda keluar dari kereta tadi."

Jaemin memasang raut tersipu. "Terimakasih banyak. Aku juga takjub melihat tatanan kebunmu. Kau sangat berbakat."

Giliran Chaeryeong yang tersipu malu. "Oh, perkenalkan ini kakak saya. Namanya Juyeon Hazel. Kak Juyeon, ini tunangan Pangeran kedua."

Sosok pria tampan dan tinggi yang berdiri di sebelah Chaeryeong langsung mengenalkan dirinya pada Jaemin. "Senang bisa berkenalan dengan calon Permaisuri."

"Oh, aku belum resmi menjadi calon Permaisuri, tapi terimakasih. Dan senang juga berkenalan dengan salah satu prajurit berbakat Kekaisaran," balas Jaemin, mengulurkan tangan.

"Anda sangat rendah hati," puji Juyeon, menggenggam tangan Jaemin dan mengecupnya. Ini etika untuk menghargai seorang Anset atau Nona.

Jaemin tersenyum manis pada pemuda yang menjadi sarana promosinya hari ini. Ia sangat bangga pada dirinya sendiri. Datang kemari memang keputusan yang bagus. Ia bisa melihat cukup banyak Nona dan Ansent populer yang datang dan diam-diam memperhatikan Juyeon, dengan tujuan untuk menarik perhatian dominan tampan itu. Bahkan dari niat mereka saja Jaemin sudah bisa mencium bau uang.

"Tolong duduk disini Tuan Muda. Mohon maaf karena tempatnya sederhana," kata Chaeryeong, menuntun Jaemin ke tempat duduk yang khusus ia sediakan untuk Jaemin.

Jaemin tersenyum. Meja yang disediakan Chaeryeong untuknya adalah meja utama dimana para tuan rumah juga duduk disana. Ini tempat yang bagus untuk menjadi pusat perhatian. Ia duduk dengan tenang dan tersenyum hangat pada para anak bangsawan yang juga duduk disana. Beberapa ia ketahui juga hadir di pesta Haechan saat itu, sisanya Jaemin tak terlalu ingat. Sepertinya Haechan dan orang dekatnya memilih tak datang kemari. Mungkin karena gelas keluarga Chaeryeong tak terlalu menarik perhatian mereka.

{JGN DIBACA LAGI, UDAH AKAN DI-UNPUB} Perjanjian Dengan Pangeran (nomin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang