Kemunculan Jisung mau tak mau membuat heboh banyak pihak. Atmosfer pesta menjadi lebih buruk dan para tamu mulai asyik bergosip masalah Jisung. Mulai dari kedatangan Jaemin yang tiba-tiba hingga Jisung yang tahu-tahu muncul dan mencuri perhatian semua orang. Bahkan Chanyeol kelewat bingung dengan kondisi semacam ini. Surat yang dibawa Jisung adalah salah satu hal tak terduga yang harus ia selidiki. Pengirim surat itu seolah sengaja ingin memecah belah keluarga ini dan saling menuduh satu sama lain.
Penerus Duke memang belum diputuskan karena banyak hal yang memungkinkan untuk terjadi. Jika pada akhirnya Renjun menjadi Permaisuri, maka kemungkinan terbesar adalah anak Eugene-lah yang akan mengambil alih. Karena Yeonjun yang paling dekat kekerabatannya dengan keluarga Xavier. Jika tidak, maka Chanyeol akan memberikan kekuasaan Duke kepada suami Renjun nanti. Bahkan jika itu adalah pangeran Mark, maka wilayah kekuasaan Xavier akan dipimpin oleh Mark. Tapi keberadaan Jisung mengubah segalanya. Masalahnya Jisung adalah anak dari seorang pelayan dan itu sulit diterima bagi penerus keluarga Xavier.
Jaemin dengan sengaja menawarkan diri untuk membawa Jisung menjauh dari tempat pesta dan memberikan tempat untuknya. Chanyeol terpaksa setuju karena ia tak memiliki pilihan lain. Banyak orang yang sedang menyaksikan adegan tadi. Surat yang dikirimkan kepada Jisung, entah siapapun pengirimnya, jelas adalah konspirasi. Karena seolah pengirim surat itu ingin membuat keluarga Xavier dan pendukungnya saling tuduh karena ketidakpercayaan satu sama lain. Jisung, sang pembuat kehebohan, berjalan santai di belakang Jaemin.
"Kemari Jisung, untuk sementara kau akan ditempatkan di kamar tamu," kata Jaemin, bergegas melangkah ke salah satu kamar di lorong. Ia membuka pintu dan ikut masuk ke dalam.
Jisung mengikuti Jaemin, ia menatap datar ruang kamar yang nampak cukup mewah untuk seorang tamu itu. Kemudian ia beralih pada Jaemin, tersenyum jahil dan memeluk tubuh Jaemin. "Aku merindukan kak Jaemin."
"Aku juga," kata Jaemin, membalas pelukan Jisung. "Tapi mulai sekarang kau tidak boleh terlihat akrab denganku. Kau mengerti, kan?"
Jisung mengangguk. "Inna sudah menjelaskan semuanya. Dan kak Jaemin sudah mengajariku dengan baik, aku tidak akan mengecewakanmu."
"Bagus. Ingat, kau adalah anak ayah dan ibumu," kata Jaemin sebelum pergi meninggalkan kamar Jisung. Ia tak boleh terlalu lama berada disini dan ia tak sabar untuk kembali melihat kehebohan aula pesta. Pesta yang awalnya membosankan, barulah terasa menarik sekarang.
"Itu ulahmu, kan?"
Langkah Jaemin terhenti. Ia melihat Wendy yang sudah menunggunya di lorong masuk pesta dan menatap padanya penuh tekad. Jaemin tersenyum. "Aku tidak mengerti maksud anda, Duchess."
"Jangan berbohong. Bahkan ini seperti kedatanganmu sebelumnya dimana kau sengaja muncul saat banyak orang menonton. Pasti kau yang memanggil anak itu kemari," tuduh Wendy.
"Sepertinya ibunda masih terkejut. Haruskah aku memanggil pelayan untuk menemani ibunda ke ruang istirahat?"
"Jangan panggil aku ibunda," desis Wendy, mulai tak sabar. "Siapa kau sebenarnya? Kenapa mengganggu keluarga kami."
"Aku Jaemin Levianta, anak dari Baekhyun Levianta dan Chanyeol Xavier. Memangnya siapa lagi?" tanya Jaemin dengan raut polos.
"Tidak mungkin. Seharusnya kau sudah mati," desis Wendy, lalu ia tersadar dan refleks menutup mulutnya sendiri. Tangannya sedikit gemetar, lalu ia buru-buru pergi meninggalkan Jaemin.
Sudut bibir Jaemin terangkat ke atas.
**
Flashback Jisung
Awan hitam menyelimuti langit dan rintik hujan mulai membasahi bumi. Tangis pilu seorang anak kecil yang baru saja kehilangan ibunya mengiringi suara gemericik air di luar sana. Jisung, bocah kecil yang masih begitu polos dan memerlukan kasih sayang orangtua, kini dipaksa menerima kenyataan bahwa satu-satunya keluarga yang ia miliki pergi meninggalkannya untuk selamanya. Setelah sempat mengobati sang ibu dengan uang pemberian seseorang, rupanya sakit ibunya sudah terlampau parah dan sulit diselamatkan. Ia berteriak-teriak memanggil ibunya yang telah diam tak bergerak. Bahkan sampai suaranya serak, sang ibu tetap tak bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
{JGN DIBACA LAGI, UDAH AKAN DI-UNPUB} Perjanjian Dengan Pangeran (nomin)
FanfictionPangeran kedua yang sedang patah hati mengajak Jaemin bertunangan Baca aja udah, gak bakal di unpub kalo blm ending. Pas udah ending baru unpub sebagian