39

6.4K 1K 92
                                    

Melihat Jisung diperlakukan cukup baik, walaupun nampak canggung, Jaemin hanya bisa menduga bahwa belum ada keputusan apapun yang dibuat mengenai Jisung. Tapi memang permasalahan rumit yang kian bertambah pasti membuat para pendukung keluarga Xavier pusing tujuh keliling. Mulai dari posisi Jaemin yang sudah mendapatkan posisi calon Reve dan Dutchy lainnya yang memberikan dukungan pada Jaemin, lalu kegagalan dari rencana mereka dan malah berujung hubungan dingin dengan Jeno, terakhir kemunculan Jisung yang membahas masalah penerus.

Jaemin tebak, walapun mereka sudah melakukan pertemuan, tapi tak ada satupun jalan keluar yang bisa mereka temukan. Apalagi sekarang keberadaan Jisung sudah tersebar ke wilayah lain dan ibukota. Pastilah kisah mengenai Jae Xavier yang meninggalkan keluarga Xavier kembali terangkat. Tentu saja versi publik berbeda dengan versi yang sebenarnya. Yang publik dengar adalah Jae Xavier membangkang pada keluarganya karena terpengaruh oleh seorang pelayan. Pihak yang disalahkan pastinya adalah pelayan berkasta rendah itu.

Sepertinya Wendy juga sedikit lebih ketat mengawasinya. Jaemin mendapati banyak mata yang diam-diam mengawasi perilakunya. Dan sepertinya Wendy cukup kesal karena pelayan istana-lah yang menjadi pelayan pribadinya. Itu artinya ia tak bisa mengawasi Jaemin di ruang pribadinya. Jihoon masih melakukan tugasnya seperti biasa dan Jaemin belum terlalu ambil pusing karena Jihoon memang tak macam-macam sejauh ini. Dan Renjun terasa sedikit menjauh, mungkin karena Wendy sudah tegas melarangnya untuk mendekati Jaemin. Seperti itulah situasi di kediaman Xavier saat ini.

Satu-satunya orang yang masih bersikap ramah padanya adalah Eugene. Juga Yeonjun yang walaupun kadang terlihat kikuk saat Jaemin hanya menanggapinya secukupnya. Hal lain yang menyita perhatian Jaemin adalah tentang pembangunan daerah Ozay dan bisnisnya di ibukota. Ia lebih sering berada di kamarnya untuk membaca dokumen dan menuliskan beberapa perintah untuk para anak buahnya. Tak lupa surat dari Jeno yang cukup sering ia terima. Ada saja yang ditanyakan pangeran itu padanya. Kadang Jeno juga mengirimkan hadiah secara resmi agar orang-orang melihat kemesraan mereka.

Sementara ini Jaemin belum melakukan apapun karena masih menebak-nebak langkah apa yang akan mereka ambil. Hal terburuk yang Jaemin prediksi adalah mereka akan berusaha melenyapkan dirinya dan juga Jisung. Tapi itu sangat beresiko dan mencurigakan karena sebelumnya Jaemin juga diserang di rumah ini. Berkat pertunangannya dengan Jeno, mereka akan lebih berhati-hati. Sisanya adalah Jisung. Posisi Jisung cukup rentan. Sebisa mungkin Jaemin akan melindungi Jisung jika itu terjadi.

"Tuan muda, ada Earl muda Yeonjun yang ingin menemui anda," kata Jihoon, menegur Jaemin yang sibuk melamun.

Jaemin mendesah pelan. Ia lupa. Ada satu rencana yang bisa dilakukan terhadapnya, yaitu membuat citra buruk dan mencoreng nama baiknya di hadapan orang-orang. Itu rencana yang sederhana tapi cukup efektif untuk membuatnya kehilangan kredibilitas sebagai calon Reve. Jika Jaemin menolak Yeonjun dengan cukup keras, maka orang-orang akan menyebarkan dirinya yang bersikap kasar dan arogan terhadap calon Earl. Tapi apabila Jaemin menerima perlakuan Yeonjun, orang-orang akan menyebarkan rumor bahwa dirinya berselingkuh di belakang Jeno.

Mungkin tak langsung isu perselingkuhan, tapi dimulai dari Jaemin yang mudah bergaul dengan seorang dominan di belakang tunangannya atau dengan kata lain ia seperti ansent murahan. Kemudian berlanjut menjadi hubungan mereka nampak mencurigakan dan munculah spekulasi miring yang akan menjatuhkan Jaemin. Mudah sekali. Yah, bisa jadi ini hanya dugaan liar semata, tapi tak ada salahnya Jaemin bersikap waspasa, bukan? Jaemin mendengus geli, lalu mengatur ekspresinya agar nampak ramah saat menyambut Yeonjun yang menunggu di depan pintu kamarnya.

"Selamat pagi, Earl muda Yeonjun. Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Jaemin dengan hangat.

Yeonjun nampak sedikit terkejut, mungkin kaget karena Jaemin menyambutnya begitu hangat. Ia tersenyum pada Jaemin. "Sebenarnya aku sedikit bosan. Jika kau tidak keberatan, apa kau ingin berjalan-jalan denganku di area Dutchy?"

{JGN DIBACA LAGI, UDAH AKAN DI-UNPUB} Perjanjian Dengan Pangeran (nomin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang