Paginya, di kastil milik Kekaisaran, Jaemin bangun pagi dan bersiap-siap untuk kembali ke kediaman Xavier. Sebelum keluar, mereka kembali berciuman panas sampai bibir Jaemin terlihat sedikit bengkak. Jeno juga memasangkan kalung hadiah ke leher Jaemin, membuat mereka tampak seperti pasangan mesra yang baru saja saling melepas rindu. Doyoung ikut bergabung sarapan bersama mereka. Dari sana Jaemin tahu bahwa Jeno memang sangat dekat dengan Doyoung. Bahkan sampai memanggilnya ibu.
Setelah sarapan, Jeno mengantarnya menggunakan kereta kuda milik istana. Tak terlalu ada pembicaraan berarti. Mungkin karena Jaemin juga terlihat masih lelah dan suntuk dengan pekerjaannya semalam. Membaca berlembar-lembar dokumen, menganalisis masalah, mendiskusikan berbagai solusi bersama Jeno dan akhirnya Jaemin bisa tertidur lelap untuk waktu yang sebentar. Tapi itu cukup cocok seperti gambaran seseorang yang habis melakukan 'sesuatu' yang panas di dalam kamar.
"Sepertinya aku harus langsung tidur, hoam," gumam Jaemin, matanya sedikit berkaca-kaca karena menguap.
Jeno tersenyum geli melihat wajah Jaemin seperti itu. "Tidurlah disini jika mau."
Jaemin menggeleng. "Sebentar lagi juga sampai. Hm, ngomong-ngomong, pengawalmu masih mengawal Jisung diam-diam, kan?"
"Dia akan mengawasinya sampai kau bangun tidur nanti," jawab Jeno sekenanya. Menurut laporan anak buahnya tadi, Jisung itu seperti iblis kecil. Sepertinya didikan Jaemin memang sedikit berbeda.
"Untunglah kau cepat tanggap," gumam Jaemin. Karena untuk sekarang keamanan Jisung adalah prioritas. Satu-satunya orang yang tak memiliki pelindung adalah Jisung dan mudah saja bagi mereka untuk membunuh Jisung.
Saat kereta memasuki kediaman Xavier, Jeno menawarkan, "haruskah aku mengantarmu sampai ke dalam?"
Jaemin tersenyum kecil. "Tidak perlu. Rumor kemarin sudah cukup untuk membungkam segalanya. Apalagi semalam aku menginap di kastil bersamamu."
"Baiklah kalau begitu," kata Jeno, keluar lebih dulu untuk menyambut tangan Jaemin. Ia membawa Jaemin sampai di depan pintu masuk mansion, mengecup lembut jemari Jaemin sebelum melepas Jaemin pergi.
Adegan itu menjadi tontonan para pelayan di sekitar. Jeno langsung pergi setelah tubuh Jaemin tak terlihat lagi oleh matanya. Sejujurnya ia nekat meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk di istana. Mendengar ada seorang dominan lain yang mencoba mendekati Jaemin, tentunya dengan maksud tak baik, ia refleks pergi walaupun Changbin melarangnya karena pekerjaannya belum selesai. Biarlah setelah ini ia akan meminta waktu dari Kaisar. Sekalian ia ingin melihat keadaan Jaemin.
Di kastil, Doyoung menungguinya di ruang depan. Jeno tersenyum kecil dan menghampirinya. "Apa ibu betah tinggal disini?"
"Cukup menyenangkan," angguk Doyoung, menyuruh Jeno duduk di sisinya. "Mungkin Chenle akan sedikit merajuk karena aku pergi cukup lama," kekehnya.
"Ibu bisa mengajaknya kemari jika mau," usul Jeno, teringat Chenle yang ia perlakukan seperti adiknya sendiri.
"Anak itu tidak boleh terlalu dimanja," gumam Doyoung. "Setidaknya dia harus menyelesaikan seluruh pelajarannya dulu disana."
Jeno mengangguk paham. Meskipun keluarga Leonor terkenal baik dan fleksibel, tapi mereka masih sangat disiplin jika menyangkut pembelajaran bagi keturunan mereka. "Bagaimana pendapat ibu mengenai Jaemin?"
Doyoung mendesah kecil. "Aku memang ingin mengatakan ini padamu sejak tadi. Kebetulan sekali kau membahas Jaemin. Sejujurnya dia memang anak yang biasa-biasa saja, eh maaf, maksudku dia memang menangkap pelajaran dengan baik. Tapi sama seperti orang-orang pada umumnya. Aku sama sekali tidak melihat sesuatu yang istimewa darinya, Jeno."
Sebelah alis Jeno terangkat. Ia lantas mendengus geli dan menyandarkan tubuhnya ke sandaran. "Begitukah?"
"Aku serius. Dan saranku tetap sama, lebih baik kau menikahi Haechan dan mendapatkan dukungan bangsawan sebanyak mungkin agar bisa mendapatkan posisi pewaris tahta," imbuh Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
{JGN DIBACA LAGI, UDAH AKAN DI-UNPUB} Perjanjian Dengan Pangeran (nomin)
FanfictionPangeran kedua yang sedang patah hati mengajak Jaemin bertunangan Baca aja udah, gak bakal di unpub kalo blm ending. Pas udah ending baru unpub sebagian