18+
Eh, warning enaknya ditaruh judul atau isi kek gini ya? Dahlah, terlanjur
Yakali gak ramein sih :(
🤼🤼
Deru napas yang saling bersahutan, juga gemuruh di dada yang menghantam kuat tapi tidak menyakitkan, membuatnya menyurukkan kepala ke ceruk leher perempuan di bawahnya. Niat hati meredam erangan sendiri agar tidak kelewat keras, tapi justru desah napas yang keluar dari sepasang bibir perempuan dalam naungan tubuhnya makin terdengar jelas, memicu erotisisme yang rasanya tidak pernah habis.
Ia kembali merangkup sepasang bibir, memberi kecup menuntut yang rasa-rasanya tidak akan tuntas dalam sekali waktu. Ia membutuhkan terus menerus, dan perasaan ini bukan hanya saat euforianya begitu tinggi. Albert membutuhkan semua dari Salsa tanpa bisa dinarasikan dengan kalimat panjang, tentang alasan bagaimana bisa, atau kenapa harus perempuan itu saja, bukan yang lain. Albert tidak tahu.
"Al ...."
Ia menyerah pada deraian hasrat yang menghantam terus menerus tanpa putus. Tatapnya menunduk serius, memusatkan perhatian pada perempuannya yang telah sampai pada rasa yang sama. Memejamkan mata dengan lenguhan panjang dari bibir yang sedikit bergetar.
Ia tersenyum melihatnya, meneruskan penjelajahan tangannya ke mana-mana. Tidak lupa selalu ia pastikan rasa nyaman dalam tiap sentuhannya. Salsa tidak boleh terluka, lebih dari saat pertama mereka melakukannya. Ia menomorsatukan hal itu di atas apa pun.
Dan saat senyum Salsa bisa ia lihat meski samar selepas deru bercampur desah napas yang panjang, tangannya meraih apa pun untuk meniti tempat yang sama, membawa dirinya pada kegilaan yang makin menjadi, lalu ia sampai pada sebuah ketenangan yang asing.
Asing tapi menyenangkan, dan hanya bisa ia rasakan saat dengan Salsa. Bahkan jika ia diminta mencari pembanding dalam diri perempuan lain, ia tidak akan mau. Karena ini sudah terlalu sempurna.
Salsa terlalu sempurna baginya.
"I love you, Salsa ...."
"Salsa!!!"
Tubuhnya tersentak seperti dikagetkan. Kedua matanya mendadak terbuka, terjaga. Napasnya terasa sangat berat. Albert baru menyadari sekitar, setelah beberapa saat terdiam kebingungan. Tangannya terangkat ke dada dan mengerang pelan.
Ini bukan sekadar bunga tidur, atau khayalan yang muncul di tengah lelapnya. Albert ingat betul kejadian itu nyata. Di sini, di tempat tidur yang sekarang menumpu punggungnya. Ia memejamkan mata lalu menggeleng pelan.
Pandangan Albert terarah ke sekitar. Ia kehausan, tapi tidak ada air minum. Meski ia butuh tapi kakinya masih terasa kaku. Ini terlalu mengejutkan saat mengingat kesalahannya namun di tengah tidur lelapnya.
Albert selalu mengingat, setiap detailnya. Ia tahu itu tidak boleh, tapi ia berani bertaruh, sembilan tahun tidak pernah ada yang membuatnya menginginkan perempuan sebesar ia membutuhkan Salsa di hidupnya. Dua malam yang mereka lalui dulu sangat berharga.
Orang bilang, lelaki akan mudah lupa pada jenis kemesraan apa pun jika telah bertemu perempuan yang lebih sempurna secara fisik. Tapi tidak. Albert telah banyak menjumpai perempuan cantik selama 9 tahun belakangan, namun tidak ada yang bisa mengenyahkan momen kebersamaannya dengan Salsa.
"Bilang lagi, Al."
"I love you. Gue sayang sama lo. Masih kurang lagi?"
"Nggak akan ninggalin gue?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Ex Zone
RomanceBertemu kembali dengan mantan setelah 9 tahun berpisah tidak pernah ada di bayangan Salsa, seorang pemilik Bee Florist. Mencoba move on dan menjalin hubungan dengan 3 lelaki berturut-turut nyatanya tidak berhasil membuatnya menata hati dengan benar...